Berita Luar Negeri
Jadi Tragedi Buruk Bagi Negara NATO Saat Ukraina Kalah Oleh Rusia dalam Perang
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan jika Rusia menang dalam perangnya di Ukraina, maka itu adalah tragedi bagi keamanan NATO
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sampai saat ini, peperangan antara Rusia dengan Ukraina masih berlanjut.
Belum ada tanda-tanda perang yang sudah berlangsung 2 tahunan itu akan berhenti.
Ukraina dalam perang melawan Rusia mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara NATO.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan jika Rusia menang dalam perangnya di Ukraina, maka itu adalah tragedi bagi keamanan anggota NATO.
Sebelumnya, blok keamanan yang dipimpin AS itu berjanji akan mendukung Ukraina untuk melawan Rusia, dengan menyediakan senjata dan amunisi.
"Washington dan sekutu serta mitranya mendukung Ukraina bukan hanya karena mereka menyetujuinya dalam berbagai pertemuan, namun juga karena merupakan kepentingan kita untuk melakukannya,” kata Jens Stoltenberg pada konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, di Berlin pada Jumat (10/11/2023), dikutip dari Deutsche Welle.
“Kita harus mengingat dan memahami bahwa jika Presiden Rusia (Vladimir) Putin menang di Ukraina, itu adalah sebuah tragedi bagi rakyat Ukraina namun juga berbahaya bagi kami,” kata Stoltenberg.
Jens Stoltenberg mengklaim kemenangan Rusia akan mendorong 'pemimpin otoriter Rusia' menggunakan kekerasan dan melanggar hukum internasional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
“Hal ini akan membuat kita lebih rentan,” kata Stoltenberg.
Sekjen NATO itu yakin Amerika Utara dan Eropa bersama-sama akan terus mendukung Ukraina demi tujuan mengalahkan Rusia dan mengamankan wilayah anggota NATO.
Menurutnya, mengalahkan Rusia adalah satu-satunya cara untuk mencapai solusi damai yang dinegosiasikan terhadap perang ini.
“Kita tahu bahwa semakin kuat Ukraina di medan perang, semakin kuat pula peran mereka di meja perundingan,” kata Jens Stoltenberg.
Komentar Sekjen NATO itu muncul ketika Departemen Pertahanan AS (Pentagon) memperingatkan bantuan militer untuk Ukraina akan habis jika anggota parlemen Amerika tidak menyetujui paket pendanaan baru untuk Ukraina.
Ukraina telah berulang kali mengesampingkan pembicaraan dengan Rusia dan menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari seluruh wilayah Ukraina.
| Tiongkok Canangkan Made in China 2025, Ambisi Kuasai Pasar Global |
|
|---|
| Cuaca Panas di Asia Tewaskan 61 Orang di Thailand |
|
|---|
| Penyebab Mobil yang Ditumpangi Menteri Israel Ben Gvir Terbalik Terungkap |
|
|---|
| PM India Narendra Modi Kembali Lecehkan Muslim, Sebut Umat Muslim Penyusup |
|
|---|
| Dua Helikopter Militer Malaysia Bertabrakan, 10 Orang Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.