Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cerita Rakyat

Cerita Rakyat Maluku : Danau Tolire dan Danau Laguna, Hukuman Bagi Bapak yang Gauli Putri Kandungnya

Berikut cerita rakyat Maluku tentang asal usul Danau Tolire dan Danau Laguna yang merupakan hukuman bagi bapak yang gauli putri kandungnya

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Shutterstock
Cerita Rakyat Maluku : Danau Tolire dan Danau Laguna, Hukuman Bagi Bapak yang Gauli Putri Kandungnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut cerita rakyat Maluku tentang asal usul Danau Tolire dan Danau Laguna yang merupakan hukuman bagi bapak yang gauli putri kandungnya.

Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil serta Danau Laguna merupakan objek wisata di Ternate, Maluku Utara.

Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil berada di kaki Gunung Gamalama berjarak sekitar 10 km dari pusat keramaian di Ternate.

Lantas, bagaimana asal usul Danau Tolire itu? Konon pada zaman dahulu, danau itu masih tertutup tanah dan di sana ada sebuah perkampungan bernama Tolire.

Masyarakat Tolire hidup dengan sejahtera dan berpegang teguh dengan adat istiadat kampung.

Ritual-ritual keadatan dijalankan dengan khidmat dan seksama oleh masyarakat Tolire setiap harinya hingga sampai pada suatu perhelatan.

Suatu ketika, kampung Tolire mengadakan pesta besar bersama seluruh masyarakatnya, tanpa terkecuali para tokoh-tokoh adat setempat.

Hidangan makanan beserta alunan musik biola mengiringi jalanannya pesta besar di kampung Tolire.

Namun, dalam jalannya pesta tersebut, terdapat warga yang melakukan tindakan melanggar adat istiadat tanpa diketahui oleh tokoh adat.

Dalam pesta itu, ada seorang bapak yang menggauli putri kandungnya yang tidak mampu mengendalikan nafsunya.

Menurut cerita rakyat Maluku , sebelum malapetaka besar datang, masyarakat Tolire telah diperingatkan oleh ayam jantan yang berkokok.

“Kukuruyuuukk...Tolire gam jaha.”

Namun kokok ayam tengah malam ini tidak dihiraukan oleh masyarakat yang riang berpesta.

Mereka menganggap bahwa kokok ayam di malam menjelang pagi ini adalah hal yang lazim terjadi untuk memberi tanda bahwa fajar akan menjelang.

Mereka masyarakat Tolire benar-benar tak dapat memaknai simbol melalui kokok ayam pada pesta malam itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved