Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

EHA Riau Tak Dioperasionalkan Lagi

Musim Haji 2024, Riau Dapat Kuota 5.440 Jamaah, Berangkat Langsung Lewat Batam

Riau mendapatkan kuota reguler sebanyak 5.024 jamaah pada musim haji tahun 2024 mendatang

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
Embarkasi Haji Antara Riau tidak lagi dioperasikan untuk keberangkatan jamaah haji tahun 2024 mendatang. Pada musim haji tahun 2024 mendatang, Riau mendapatkan kuota reguler sebanyak 5.024 jamaah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pada musim haji tahun 2024 mendatang, Riau mendapatkan kuota reguler sebanyak 5.024 jamaah.

Kuota tersebut sama dengan kuota jamaah haji Riau tahun 2023.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kanwil Kemenag Riau, Syahruddin, Senin (20/11/2023) mengatakan, selain kuota reguler 5.024 jamaah, Riau juga mendapatkan kuota tambahan lagi sebanyak 416 jamaah.

Sehingga total seluruhnya sebanyak 5.440 jamaah.

"Untuk kuota tambahan ini nomor porsi nya belum keluar nama-namanya, kita baru diberikan informasi untuk jumlahnya saja, sementara untuk pembagian nomor porsi belum ada, masih kita tunggu," katanya.

Sedangkan untuk kuota reguler yang berjumlah sebanyak 5.024 orang nama-namanya sudah ada dan nomor porsi nya juga sudah keluar.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui nomor porsi masing-masing jamaah, bisa dilihat secara online melalui aplikasi yang sudah disiapkan oleh Kemenag RI.

"Nomor porsi bisa dilihat melalui aplikasi haji pintar bisa download melalui play store. Disana akan muncul semua informasi tentang data calon jamaah haji. Mulai dari nomor porsi, perkiraan tahun berangkat," ujarnya.

Sementara saat disinggung terkait biaya haji yang diusulkan mengalami peningkatan, pihaknya menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat.

Sebab kenaikan biaya perjalanan ibadah haji tersebut masih berupa usulan.

"Untuk biaya haji kita masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, memang ada usulan kenaikan sebesar Rp 105 juta, tapi kan sifatnya masih usulan, jadi kita tunggu lah nanti nanti keputusan resmi nya seperti apa," katanya.

Sebagai informasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memutuskan tidak lagi mengoperasikan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau untuk keberangkatan jamaah haji tahun 2024 mendatang.

Penghentian operasional Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau untuk keberangkatan jamaah haji tahun 2024 bermula dari surat yang diajukan oleh tiga kabupaten kota di Riau.

Yakni Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketiga kabupaten tersebut mengajukan surat ke gubernur Riau untuk meminta izin agar jamaah haji mereka diperbolehkan langsung berangkat ke Batam tanpa harus masuk EHA Riau.

Mereka beralasan terlalu jauh jika harus masuk ke EHA Riau lalu diterbangkan ke Batam. Sebab tiga daerah yang melayangkan surat ke gubernur ini berada jauh dari Pekanbaru.

"Ada tiga kabupaten yang mengirimkan surat ke Pak Gubernur, agar jamaah haji mereka tidak berangkat melalui embarkasi haji antara Riau, tapi langsung ke Batam, karena lebih dekat," kata Sekdaprov Riau, SF Hariyanto, Senin (20/11/2023) usai memimpin rapat evaluasi EHA Riau di Kantor Gubernur Riau bersama Kemenag Riau dan kabupaten kota.

Berawal dari tiga surat bupati tersebut kemudian Pemprov Riau mengumpulkan seluruh Kemenag Kabupaten kota dan Riau untuk membahas tentang EHA Riau.

Hasil evaluasi didapatkan bahwa EHA Riau dinyatakan tidak layak.

Baik dari sisi daya tampung maupun dari sisi fasilitas pendukung.

"Jadi tahun depan jamaah haji dari 12 kabupaten kota di Riau langsung ke Batam. Tidak lagi lewat embarkasi haji antara Riau," ujarnya.

Mulai tahun depan, jamaah haji Riau dari kabupaten kota langsung menuju ke Batam tanpa harus ke EHA Riau. Seperti dari Kepulauan Meranti misalnya.

Ke depan tidak perlu lagi ke Pekanbaru. Sebab mereka jauh lebih dekat ke Batam langsung melalui jalur laut ketimbang harus naik pesawat melalui bandara di Pekanbaru.

"Ongkosnya nanti kita tanggung, jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Kebijakan ini diambil setelah Pemprov Riau bersama pihak terkait melakukan pembahasan bersama.

Hasil pembahasan dan kajian tersebut memutuskan bahwa EHA Riau dinyatakan tidak layak.

Sebab kondisi EHA Riau hanya mampu menampung satu kloter.

"Kami sudah rapat dengan Kemenag Riau dan seluruh kabupaten kota, asisten dan kepala biro se-kabupaten kota. Intinya, Embarkasi Haji Antara Riau ini belum layak. Karena hanya mampu menampung satu kloter," kata Sekdaprov Riau, SF Hariyanto.

"Jadi kalau satu kloter belum berangkat, kloter yang berikutnya belum bisa masuk. Harus menunggu sampai kloter yang duluan masuk embarkasi itu berangkat," imbuhnya.

Akibatnya banyak jamaah haji dari daerah yang terpaksa harus berangkat malam hari atau bahkan dini hari untuk masuk ke asrama.

"Mereka malam-malam berangkat, tidak ada istrirahat, di Batam itu mereka istrirahat sekitar 5 jam, kemudian langsung terbang ke arab Saudi, makanya mereka ini kecapean, apalagi yang berangkat ini banyak juga yang lansia," katanya.

Tahun depan, jamaah haji dari Riau tak lagi berangkat melalui asrama haji Riau.

Dari kabupaten kota mereka langsung terbang ke asrama haji di Batam.

Mereka istrirahat satu malam disana lalu diberangkatkan ke arab Saudi.

"Kemenag Riau dan seluruh kabupaten kota setuju, jamaah haji kita tidak lagi diberangkatkan melalui Embarkasi Haji Antara Riau," ujarnya.

Selain persoalan daya tampung, fasilitas di EHA Riau juga dinilai kurang lengkap. Mulai dari aula yang kurang memadai.

Hingga fasilitas pendukung lainnya yang tidak layak.

"Jadi mulai tahun depan jamaah haji kita langsung ke Batam tidak perlu masuk asrama haji lagi di Riau," katanya.

( Tribunepkanbaru.com / Syaiful Misgio )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved