Bukaan Pintu Pelimpah Waduk PLTA Ditambah, BPBD Perkirakan Bakal Ada Banjir di Sekitar Sungai Kampar

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - BPBD Kampar memperkirakan bakal ada banjir di hilir Waduk PLTA Koto Panjang. Ini setelah bukaan pintu pelimpah waduk ditambah.

Pihak Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang menjadwalkan penambahan bukaan pada Rabu (13/12/2023) pukul 15.00 WIB.

Setelah itu, permukaan Sungai Kampar di hilir bendungan waduk diperkirakan akan naik sekitar 20 centimeter dari kondisi terakhir.

Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Edison memperkirakan, bakal terjadi banjir di daerah-daerah rawan. Meski ia berharap tidak sampai terjadi.

"Setelah penambahan pintu pelimpah, dari dibuka tiga menjadi lima, nampaknya kemungkinan bakal ada banjir," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu siang.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Dua Lagi Pintu Pelimpah Waduk PLTA di Kampar Dibuka

Ia menjelaskan analisa terkait dampak dari penambahan bukaan pintu pelimpah (spillway gate) tersebut. Menurut dia, banjir sempat terjadi di wilayah Kecamatan Siak Hulu setelah pintu pelimpah dibuka pertama sekali.

Banjir dari luapan Sungai Kampar itu tidak lama. Sementara di kawasan yang lebih dekat dengan pelimpah waduk, tidak begitu berdampak sampai menyebabkan banjir.

Pada penambahan bukaan ini, kata dia, debit Sungai Kampar bukan dari pintu pelimpah dan turbin saja. Debit dari anak sungai yang bermuara ke Sungai Kampar juga cukup tinggi.

"Ini karena curah hujan di daerah hilir bendungan waduk tinggi dalam beberapa hari belakangan," kata Edison. Faktor inilah yang akan memberi dampak lebih besar setelah bukaan pintu pelimpah ditambah.

Oleh karena itu, pihaknya akan berpatroli setelah bukaan pintu pelimpah ditambah. Patroli dilakukan guna memantau kenaikan permukaan Sungai Kampar.

Selain itu, posko kebencanaan yang didirikan di Lapangan Merdeka Bangkinang Kota kian disiagakan. Di dekat posko telah disiapkan tiga unit perahu mesin. Terdiri dari dua perahu fiber dan satu perahu kaleng. (*)