Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Ayah yang Banting Anaknya hingga Tewas Sempat Tantang Warga Lapor ke Polisi, Gue Gak Takut

Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.

Editor: Sesri
Kolase TribunJakarta
Anak yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sempat dibela sang kakak. Hal itu terjadi setelah ayah bernama Usmanto (43) ini membawa anaknya, Awan (10) ke dalam rumah setelah penganiayaan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Usman (44) ayah yang banting anaknya hingga tewas di Jakarta Utara sempat menantang warga melaporkan tindakannya ke polisi.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah warga menegur tindak kekerasan dilakukan Usman kepada Awan, anak ketiga dari empat bersaudara yang merupakan darah daging pelaku.

Kurniawan alias Awan (10) harus pergi begitu cepat menghadap Yang Maha Kuasa usai dianiaya ayah kandungnya Usman (44).

Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.

Usai menganiaya korban, Usman sempat membawanya ke rumah sakit namun tak tertolong.

"Menurut warga pas kejadian ditegur malah dia merasa enggak terima, 'katanya lapor aja polisi gue enggak takut'. Ada bahasa itu," kata Ketua RT 22/RW 17, Sudiono, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Ibu, Ayah dan Anaknya di Malang Tewas Bunuh Diri, Tulis Pesan Ini ke Anaknya yang Masih Hidup

Baca juga: Momen Anak Korban Pemerkosaan Ayah Kandung Melahirkan, Tak Mau Bertemu dengan Bayinya

Usman baru merasa panik saat Awan kehilangan kesadaran lalu dari bagian hidung dan mulutnya bercucuran darah akibat mengalami luka berat karena dibanting.

Kala itu, Usman yang sehari-harinya tidak memiliki pekerjaan tetap itu sempat membopong sang anak ke rumah untuk membersihkan cucuran darah dari bagian hidung dan mulut.

"Setelah di rumah itu ada warga yang datang. Dibilanginlah kalau Awan ini harus dibawa ke rumah sakit, akhirnya dibawa naik motor. Si pelaku juga ikut bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Nahas dalam perjalanan dari rumah menuju RS Duta Indah di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan tersebut Awan diduga menghembuskan napas terakhir.

Jasad Awan lalu dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi memastikan penyebab kematian, dan keperluan penyelidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.

Hingga pada Kamis (14/12/2023) sore jenazah korban diserahkan dari RS Polri Kramat Jati ke pengurus RT 22/RW 17 yang mewakili pihak keluarga agar dapat dimakamkan.

"Rencananya jenazah dimakamkan di TPU Tegal Alur (Jakarta Barat). Awan ini sebelumnya sempat sekolah, tapi hanya satu tahun terus berhenti. Ibu korban juga bekerja serabutan," tutur Sudiono.

Sementara Usman sudah diamankan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara untuk proses penyidikan lebih lanjut atas kasus kekerasan anak mengakibatkan Awan meninggal.

( Tribunpekanbaru.com /TribunJakarta.com)

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved