Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Homeless Media

AJI Pekanbaru Sharing Peran Penting Homeless Media dalam Membuat Konten Isu Lingkungan

Fenomena homeless media atau media tanpa rumah kini semakin mencuat, membawa dampak signifikan dalam penyebaran informasi di masyarakat

Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
AJI Pekanbaru Sharing Peran Penting Homeless Media dalam Membuat Konten Isu Lingkungan 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fenomena homeless media atau media tanpa rumah kini semakin mencuat, membawa dampak signifikan dalam penyebaran informasi di masyarakat.

Jadi, homeless media adalah salah satu media yang berkembang di era digital dengan memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan informasi kepada publik.

Hal ini tidak menutup kemungkinan agar homeless media turut serta membahas isu lingkungan.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru, Eko Faizin, menyoroti pengaruh besar akun media sosial dari homeless media terhadap publik.

Meskipun memiliki dampak positif sebagai sumber informasi baru, risiko tidak dilindunginya akun medsos ini oleh Undang-Undang Pers menjadi perhatian serius.

Dalam konteks jurnalisme, Homeless Media merujuk pada praktik media yang membangun bisnisnya di platform media sosial seperti Youtube, Facebook, TikTok dan Instagram.

Media ini tidak bergantung pada situs web tradisional, melainkan mengeksplorasi kreativitas dan daya tarik untuk menjangkau masyarakat.

"Kami menyoroti fenomena Homeless Media ini karena kami melihat potensi besarnya dalam ikut mendukung pembahasan dan mengangkat berbagai isu terkait lingkungan di Indonesia," ujarnya Senin (18/12/2023).

Pada sesi diskusi yang pertama kali digelar dan dihadiri sekitar 22 pengelola akun media sosial ini, AJI Pekanbaru menghadirkan Michiko Frizdew, Duta Lingkungan Pekanbaru 2015 sebagai salah seorang pemantik diskusi.

Michiko menekankan peran vital media sosial dalam membawa peristiwa lingkungan ke perhatian publik. Dia menyebutkan banyak peristiwa lingkungan yang hanya menjadi perhatian setelah menjadi viral di media sosial.

"Transformasi penggunaan media tradisional ke media sosial mendorong masyarakat lebih mudah larut dalam informasi viral, ini dapat menjadi peluang dalam memberikan rujukan informasi yang lebih cepat dan mudah diakses," ungkapnya.

Melihat minimnya akun media sosial yang khusus membahas isu lingkungan di Indonesia, dirinya mendorong agar media sosial dapat memberikan dampak positif terhadap kesadaran lingkungan di Tanah Air.

"Media sosial bukan hanya tren, tetapi sebuah kekuatan yang harus dimanfaatkan untuk mengatasi krisis lingkungan yang sedang kita alami," tambah Michiko.

Pentingnya peran media, termasuk Homeless Media, dalam mengadvokasi isu lingkungan, juga disoroti.

"Pekanbaru Hijau" menjadi inisiatif untuk memperbesar sorotan pada isu lingkungan, menunjukkan bahwa media, suka atau tidak, harus ikut mengambil peran.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved