Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Apa Itu SGIE dan Carbon Capture and Storage, Pertanyaan Gibran untuk Cak Imin dan Mahfud MD

Apa arti SGIE dan Carbon Capture and Storage. SGIE adalah singkatan dari State of the Global Islamic Economy Report yang dirilis oleh DinarStandard.

Editor: Muhammad Ridho
Youtube Kompas TV
Apa Itu SGIE dan Carbon Capture and Storage, Pertanyaan Gibran untuk Cak Imin dan Mahfud MD 

Sebelumnya pada 2021, ekspor makanan halal Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga meningkat sebanyak 16 persen.

Nilainya akan terus meningkat seiring dengan inisiatif dari pemerintah dan stakeholder dalam meluncurkan sistem data kodifikasi produk halal untuk mencatat nilai perdagangan global produk halal Indonesia.

Indonesia juga mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan sertifikasi halal, salah satunya melalui digitalisasi.

Sektor keuangan syariah di Indonesia juga punya prospek menjanjikan dengan merger tiga bank anak usaha bank BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia.

Carbon Capture and Storage

Melansir laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.

CCS ini bisa juga diartikan sebagai rangkaian pelaksanaan proses yang terkait satu sama lain.

Mulai dari pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan (transportation), dan penyimpanan ke tempat yang aman (storage).

Pemisahan dan penangkapan CO2 dilakukan dengan teknologi absorpsi yang sudah cukup lama dikenal oleh kalangan industri.

Penangkapan CO2 biasa digunakan dalam proses produksi hidrogen baik pada skala laboratorium maupun komersial.

Sementara itu, pengangkutan dilakukan dengan menggunakan pipa atau tanker seperti pengangkut gas pada umumnya (LPG, LNG).

Sedangkan penyimpanan dilakukan ke dalam lapisan batuan di bawah permukaan bumi yang dapat menjadi perangkap gas hingga tidak lepas ke atmosfer, atau dapat pula diinjeksikan ke dalam laut pada kedalaman tertentu.

Namun, upaya ini tidak semudah yang dibayangkan, mengingat gas buang tersebut pada umumnya memiliki karakteristik bertekanan rendah dan konsentrasi CO2 yang rendah juga.

Sehingga memerlukan proses tambahan yang membutuhkan energi cukup besar untuk pemisahannya.

Kenyataan ini menjadikan tantangan ke depan yang harus diantisipasi agar dapat menciptakan proses penangkapan CO2 yang efektif dan efisien.

Walaupun secara umum teknologi CCS ini cukup menjanjikan untuk dipergunakan dalam menangani sumber emisi CO2 yang besar seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil atau industri besar lainnya.

Masih banyak hal-hal yang perlu diselesaikan sebelum CCS dapat diterapkan secara penuh, seperti perbaikan teknologi, legalisasi dan pembiayaan.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved