Perang di Palestina
Netanyahu Minta Warga Gaza Dicuci Otak Jika Ingin Damai
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajukan tiga syarat agar perdamaian berlangsung di Gaza.
TRIBUNPEKANBARU-COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajukan tiga syarat agar perdamaian berlangsung di Gaza.
Wall Street Journal Senin (25/12/2023) melaporkan, tiga syarat itu dituangkan dalam proposal Mesir yang diinisiasi tiga itu adalah didemiliterisasi Gaza, deradikalisasi setiap warga Gaza dan Hamas harus dihancurkan.
“Ini adalah tiga prasyarat perdamaian antara Israel dan tetangga Palestina di Gaza,” kata Netanyahu.
Tiga syarat itu pun langsung ditolak mentah-mentah oleh Hamas dan Jihad Islam.
Seorang pejabat Hamas yang mengunjungi Kairo baru-baru ini menolak memberikan komentar langsung mengenai tawaran spesifik mengenai gencatan senjata kemanusiaan sementara dan mengindikasikan penolakan kelompok tersebut dengan mengulangi sikap resminya.
“Hamas berupaya mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat kami, pembantaian dan genosida, dan kami berdiskusi dengan saudara-saudara kami di Mesir tentang cara untuk melakukan hal tersebut,” kata pejabat itu kepada Reuters.
“Kami juga mengatakan bahwa bantuan untuk rakyat kami harus terus berjalan dan harus ditingkatkan serta harus menjangkau seluruh penduduk di utara dan selatan,” kata pejabat itu.
“Setelah agresi dihentikan dan bantuan ditingkatkan, kami siap membahas pertukaran tahanan,” tambahnya.
Pada debat khusus Knesset mengenai sandera, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan peran penting kampanye militer IDF untuk mengusir Hamas dari Gaza dalam mengamankan kebebasan para sandera.
“Kami tidak akan berhasil membebaskan lebih dari 100 sandera sejauh ini tanpa tekanan militer,” kata Netanyahu.
“Semua tekanan yang kami terapkan, baik diplomasi, intelijen, dan lainnya, tidak akan berhasil tanpa tekanan militer. Kami tidak akan bisa melepaskan semua sandera tanpa tekanan militer, tekanan operasional, tekanan diplomatik. Oleh karena itu, ada satu hal yang tidak akan kami lakukan—kami tidak akan berhenti berjuang,” kata Netanyahu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.