Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik Laut Merah

Turki Kutuk AS dan Inggris Karena Ubah Laut Merah Jadi Lautan Darah

Serangan AS dan Inggris ke Ansarullah Yaman atau yag dikenal sebagai pemberontak Houthi itu meningkatkan tendensi di Timur Tengah.

Adem ALTAN / AFP
Turki Kutuk AS dan Inggris Karena Ubah Laut Merah Jadi Lautan Darah 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Konflik di Timur Tengah semakin meluas imbas dari agresi Israel ke Gaza. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Inggris menggempur angkatan bersenjata Ansarullah Yaman di Laut Merah.

Serangan AS dan Inggris ke Ansarullah Yaman atau yag dikenal sebagai pemberontak Houthi itu meningkatkan tendensi di Timur Tengah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (12/1/2023) pun mengutuk serangan udara AS dan Inggris terhadap pemberontak Houthi Yaman itu.

Erdogan mengatakan serangan itu akan mengubah Laut Merah menjadi lautan darah.

“Pertama-tama, tindakan tersebut tidak proporsional. Semua ini merupakan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional,” kata Erdogan kepada wartawan setelah salat Jumat di Istanbul.

“Seolah-olah mereka bercita-cita mengubah Laut Merah menjadi laut darah.” katanya.

Serangan AS dan Inggris terjadi sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal yang mereka anggap sebagai kapal terkait Israel yang melakukan perjalanan di Laut Merah.

Erdogan mengatakan pemerintahnya telah menerima berita dari berbagai saluran bahwa Houthi melakukan pertahanan yang sukses dan memberikan jawaban yang sukses baik kepada AS maupun Inggris.

Berbicara tentang kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), dia mengatakan mereka percaya pada Pengadilan tersebut dan menambahkan bahwa Türkiye berkontribusi dalam mendokumentasikan kejahatan Israel.

“Semua dokumen yang kami berikan dikerjakan dengan serius di Den Haag dan kami akan terus memberikan dokumen-dokumen ini. Saya yakin Israel akan dinyatakan bersalah,” katanya.

“Netanyahu tidak lagi punya lubang untuk dilawan, tidak ada sarana untuk bertahan,” tambah Erdogan.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved