Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

Pejabat Kemenhan Ukraina Korupsi Anggaran Perang di Saat Negaranya Nyaris Hancur Diserang

Investigasi ini dilakukan ketika Kyiv berupaya memberantas korupsi dalam upaya mempercepat keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. 

Reuters
Tentara Ukraina menggunakan mortir tank untuk menyerang Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di saat perang berkecamuk, sejumlah pejabat Ukraina malah mengorupsi anggaran perang hampir 40 juta dolar.

Dana itu seyogyanya digunakan untuk membeli 100.000 mortir untuk perang melawan Rusia.

Ukraina pun telah mengungkap skema korupsi yang melibatkan karyawan pabrik senjata lokal dan pejabat Kementerian Pertahanan.

Dinas keamanan Ukraina mengatakan lima orang telah didakwa, dengan satu orang ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan Ukraina. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.

Investigasi ini dilakukan ketika Kyiv berupaya memberantas korupsi dalam upaya mempercepat keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. 

Para pejabat dari kedua blok menuntut reformasi anti-korupsi secara luas sebelum Kyiv dapat bergabung dengan mereka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terpilih dengan platform anti-korupsi pada tahun 2019, jauh sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

Baik presiden maupun para pembantunya menggambarkan pemecatan para pejabat tinggi baru-baru ini, terutama pemecatan Ivan Bakanov, mantan kepala Badan Keamanan Negara, pada Juli 2022, sebagai bukti upaya mereka untuk memberantas korupsi.

Pejabat keamanan mengatakan bahwa penyelidikan saat ini dimulai pada Agustus 2022, ketika para pejabat menandatangani kontrak pembelian peluru artileri senilai 1,5 miliar hryvnia ($39,6 juta) dengan perusahaan senjata, Lviv Arsenal.

Setelah menerima pembayaran, karyawan perusahaan seharusnya mentransfer dana tersebut ke bisnis yang terdaftar di luar negeri, yang kemudian akan mengirimkan amunisi ke Ukraina.

Namun, barang tersebut tidak pernah terkirim dan uangnya malah dikirim ke berbagai rekening di Ukraina dan Balkan, kata penyelidik.

Jaksa Agung Ukraina mengatakan dana tersebut telah disita dan akan dikembalikan ke anggaran pertahanan negara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved