Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik di Palestina

Milisi Houthi Yaman Tebar Ancaman, Bakal Intensifkan Serang Kapal Perang Amerika dan Inggris

Inggris dan Amerika bakal kewalahan menyusul ancaman Milisi Houthi Yaman yang akan menggelar serangan lebih lanjut terhadap kapal perang kedua negara

Penulis: hendri gusmul | Editor: Ilham Yafiz
AFP
Milisi Houthi Yaman Tebar Ancaman Bakal Intensifkan Serang Kapal Perang Amerika dan Inggris 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inggris dan Amerika bakal kewalahan menyusul ancaman Milisi Houthi Yaman yang akan menggelar serangan lebih lanjut terhadap kapal perang kedua negara itu.

Pernyataan kelompok Houthi yang didukung Iran dirilis pada hari Rabu, mengatakan semua kapal perang AS dan Inggris yang berpartisipasi dalam agresi terhadap Yaman adalah sasarannya.

Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di kawasan serta meningkatnya gangguan terhadap perdagangan dunia.

Kelompok Houthi yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, telah meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak 19 November.

Kelompok tersebut mengatakan serangan tersebut merupakan respons terhadap operasi militer Israel di Gaza.

AS dan Inggris telah menyerang balik sasaran-sasaran Houthi di Yaman ketika mereka berpatroli di Laut Merah dalam koalisi angkatan laut yang telah melakukan banyak serangan dengan kelompok Yaman.

Dilansir Aljazeera, dalam bentrokan terbaru, Houthi menembakkan rudal ke kapal perang AS USS Gravely.

Pada Selasa malam, Komando Pusat AS mengatakan pasukannya telah menembak jatuh sebuah rudal jelajah antikapal.

Serangan Houthi telah menambah elemen ekonomi global pada kekacauan yang timbul akibat perang di Gaza.

Beberapa perusahaan pelayaran telah menunda transit melalui Laut Merah, yang diakses dari Teluk Aden, dan malah menempuh perjalanan yang lebih lama dan mahal mengelilingi Afrika untuk menghindari serangan.

Situasi ini telah menyebabkan biaya pengiriman dan asuransi melonjak, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya krisis biaya hidup yang baru.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved