Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Kampar

Begini Dampak 2 Pintu Waduk PLTA Ditutup Terhadap Banjir Luapan Sungai Kampar di Buluh Cina

Dua pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang ditutup diperkirakan akan berdampak pada banjir di Desa Buluh Cina, Minggu (4/2/2024)

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Banjir yang merendam kawasan pemukiman warga di Buluh Cina Kampar. Ditutupnya 2 spillway gate atau pintu pelimpah diprediksi akan berdampak pada banjir di daerah itu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Ditutupnya dua dari lima spillway gate atau pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang, Minggu (4/2/2024) diperkirakan akan berdampak pada banjir di Desa Buluh Cina.

Kondisi terkini Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu masih digenangi banjir luapan Sungai Kampar.

Kepala Desa Buluh Cina, Azrianto mengatakan, banjir sudah surut secara signifikan. Meski begitu, beberapa kawasan permukiman warga masih terendam.

"Banjir sudah surut. Tapi masih ada rumah-rumah masyarakat yang masih terendam," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu siang.

Seperti diketahui, Buluh Cina merupakan desa di Kampar yang terparah dilanda banjir.

Desa ini berada di aliran Sungai Kampar paling hilir sebelum wilayah Pelalawan.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Buluh Cina masih tercatat menjadi wilayah yang terendam banjir.

Kepala Pusdalops-PB, Adi Candra Lukita menyebutkan, banjir sudah memasuki hari ke-47 sejak Rabu (20/12/2023).

Ia mengatakan, penutupan dua pintu waduk tentunya akan mempengaruhi dorongan air dari hulu sungai.

"Potensi surut di Buluh Cina pasti ada dengan adanya penutupan dua spillway gate," kata Candra kepada Tribunpekanbaru.com , Minggu siang.

Meski begitu, kata dia, aliran sungai juga dipengaruhi dorongan dari hilir.

Fluktuasi sungai tak terlepas dari gelombang air laut yang berdampak ke muara.

Ia berharap, penurunan debit sungai dari hulu diikuti mengecilnya gelombang laut di muara.

"Ini mengingat Pelalawan, saat ini antrean air ke muara masih tersendat," ujarnya.

Candra menambahkan, debit sungai kembali normal.

Bukan hanya di Kampar, tetapi daerah-daerah lain yang luapan sungainya terakumulasi ke laut.

"Luapan sungai yang terjadi sampai saat ini tentunya juga sangat berdampak kepada sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan masyarakat yang wilayahnya terdampak," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved