Balita Tenggelam di Sungai Kampar
Balita Tenggelam di Sungai Kampar Karena Sampan Terbalik Belum Ditemukan
Balita Tenggelam di Sungai Kampar pada Kamis kemarin, hingga hari ini belum ditemukan. Balita berumur 4 tahun itu tenggelam karena sampan terbalik
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Naurel, Balita Tenggelam di Sungai Kampar belum ditemukan hingga Jumat (9/2/2024).
Balita Tenggelam di Sungai Kampar itu berumur 4 tahun.
Bocah perempuan itu hilang setelah tenggelam di Sungai Kampar, Desa Sipungguk Kecamatan Salo, Kamis (8/2/2024).
Pencarian masih terus dilakukan di sekitar lokasi tenggelamnya Naurel yang berada dalam kawasan objek wisata Sungai Gelombang itu. Pencarian melibatkan berbagai pihak.
Antara lain, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Kepolisian, dan TNI.
Masyarakat setempat juga ikut membantu pencarian.
Naurel tenggelam setelah sampan yang ditumpangi bersama orangtuanya terbalik.
Warga Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang, Kampar itu bersama ayahnya, Zulfahmi (38) di perahu itu.
Berikut tiga orang lain masing-masing bernama Sarkani (18), Balqis (12), dan Fairel (5).
Sampan yang mereka tumpangi terbalik sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Bangkinang Barat, Iptu Rian Onel menjelaskan, kelima orang itu sempat tenggelam setelah sampan terbalik. Tetapi mereka berhasil selamat.
Mereka langsung berteriak minta tolong seketika sampan tenggelam. Lalu warga setempat langsung datang memberi pertolongan dan menyelamatkan mereka.
Nahasnya, Naurel hanyut dan tenggelam. Warga tidak berhasil menyelamatkannya saat itu.
Zulfahmi juga mencari putrinya itu di tengah sungai. Tetapi tidak ditemukan.
Rian mengatakan, Zulfahmi dan Naurel hendak pergi ke kebunnya yang berada di seberang Sungai Gelombang.
Ia menaiki sampan miliknya untuk menyeberang bersama tiga penumpang lain.
"Sesampainya di tengah sungai, sampan yang ditumpangi karam dan terbalik," katanya.
Bocah yang dinyatakan hilang di Sungai Kampar tak kunjung ditemukan. Pencarian pun dihentikan.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kampar, Adi Candra Lukita mengatakan, pencarian dihentikan pada Sabtu (6/1/2024).
Penghentian setelah pencarian dilakukan selama tujuh hari sejak bocah itu hilang. Bocah malang bernama Pernando Resmawan (9 tahun) itu dinyatakan hilang pada Sabtu (30/12/2023) lalu.
Menurut dia, pencarian sudah dilakukan sampai belasan kilometer ke hilir dari titik diduga hilangnya bocah itu di sekitar kaki Jembatan Water Front City, Bangkinang Kota.
"Pencarian sudah diperluas sampai Air Tiris, terus sampai Danau Bingkuang. Tapi korban tidak ditemukan," kata Candra kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (7/1/2024).
Menurut dia, pencarian bukan saja di perairan aliran sungai. Tetapi juga dengan menyisir daratan tepi sungai.
Pencairan melibatkan berbagai pihak. Seperti Basarnas Pekanbaru, kepolisian, TNI, hingga masyarakat.
Oleh karena tidak membuahkan hasil, pencarian dihentikan berdasarkan persetujuan keluarga.
"Kita koordinasi dengan kepolisian, TNI, dan keluarga sudah setuju pencarian dihentikan," ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar ini mengatakan, upaya pencarian terkendala arus sungai yang sangat deras.
Pada saat korban hilang, arus sungai sangat deras. Lonjakan debit sungai dampak penambahan bukaan pintu pelimpah (spillway gate) dan debit dari anak sungai.
"Jika memang benar-benar tenggelam, mungkin sudah hanyut jauh. Karena arus sungai memang sangat deras," ujarnya.
Menurut Candra, biasanya korban tenggelam sudah mengambang di hari ketiga. Tetapi tidak ada tanda-tanda tubuh korban muncul ke permukaan sungai.
Pelajar Kelas III Sekolah Dasar itu hanyut dan tenggelam di Sungai Kampar sejak Sabtu (30/12/2023) sekitar 13.45 WIB. Tepatnya di bawah Jembatan Water Front City.
Korban sedang bersama ayah sambungnya, Indra Kurnia (29 tahun) saat kejadian.
Berdasarkan pengakuan ayahnya, korban hilang setelah menceburkan diri di pinggir sungai.
Sementara saat bersamaan di tempat tak jauh, si ayah sedang buang air besar.
Hingga kini, pencarian terhadap Balita Tenggelam di Sungai Kampar terus dilakukan.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )
Perusahaan Keberatan Pindahkan Plat Kendaraan ke BM, Komisi III : Penertiban Terpenting |
![]() |
---|
Serapan Anggaran Pemprov Riau Baru 49 Persen, Ini Permintaan Sekda ke ASN |
![]() |
---|
KONI Riau Daftarkan 200 Lebih Atlet dan Official ke PON Beladiri 2025 |
![]() |
---|
Sebut Prabowo Dalam Tekanan Jokowi, Said Didu: Sudah Dua Kali Mengancam Presiden |
![]() |
---|
Mulai dari Pelajar hingga Peserta Mancanegara, 1.300 Orang Ramaikan PresUniv Run |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.