Jaksa ICC Bertemu Dengan Menlu Turki Bahas Kejahatan Israel

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pada Konferensi Keamanan Munich di Jerman, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengadakan pertemuan dengan Ketua Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Karim Khan.

Khan memberi Fidan informasi terkini tentang kekejaman Israel di Gaza, menyebutkan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kejahatan Israel serta wawancara dengan para korban yang dilakukan pihak berwenang.

Menekankan pentingnya tahun 2024 untuk kasus ini, Khan menekankan taktik Israel yang tidak berubah di Gaza, meskipun ada seruan internasional untuk melakukan reformasi.

Ia menegaskan kembali tugas ICC untuk meminta pertanggungjawaban pelanggar hukum internasional.

Fidan mengakui proses hukum yang panjang namun menekankan kondisi Gaza yang semakin memburuk setiap hari.

Dia memperingatkan bahwa ketika situasi di Jalur Gaza mencapai titik yang tidak dapat diubah lagi, keputusan yang berpihak pada Palestina tidak akan mampu membalikkan bencana tersebut.

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, awal bulan ini, mengatakan dia sangat prihatin dengan laporan pemboman dan potensi serangan darat oleh pasukan Israel di Rafah, menekankan bahwa sejak kunjungan terakhirnya ke Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, Khan “belum melihat setiap perubahan nyata dalam perilaku Israel."

Dalam postingannya di X, Khan mengatakan ICC secara aktif menyelidiki setiap kejahatan yang diduga dilakukan di Gaza, dan menambahkan bahwa mereka yang melanggar hukum akan dimintai pertanggungjawaban.

Selain itu, Jaksa ICC mengingatkan bahwa semua perang mempunyai aturan dan hukum yang berlaku dalam konflik bersenjata tidak dapat ditafsirkan sedemikian rupa sehingga menjadikannya hampa atau tidak bermakna. 

Ia menegaskan kembali bahwa inilah pesan saya yang konsisten.

Dia juga membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka yang tidak mematuhi hukum tidak boleh mengeluh nanti ketika Kantor saya mengambil tindakan sesuai dengan mandatnya. 

Ia juga menegaskan kembali dalam pernyataan penutup bahwa dia terus menyerukan pembebasan segera dari hukuman tersebut.

( Tribunpekanbaru.com )