Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Italia Sebut Sepak Terjang Presiden Prancis Emmanuel Macron di Ukraina Membahayakan Eropa

Italia menyebut sepak terjang Presiden Prancis Emmanuel Macron di Ukraina membahayakan Eropa.

Istimewa
Italia Sebut Sepak Terjang Presiden Prancis Emmanuel Macron di Ukraina Membahayakan Eropa 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Italia menyebut sepak terjang Presiden Prancis Emmanuel Macron di Ukraina membahayakan Eropa.

Emmanuel Macron yang tak henti-hentinya mengirimkan pasukannya ke Ukraina untuk melawan Rusia dianggap bakal memperrluar perang.

Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini pada Sabtu (23/3/2024) mengatakan bahwa perlu adanya sikap tegas Italia dalam mencegah meluasnya perang ke Eropa.

Saran Macron bulan lalu bahwa pasukan darat Barat dapat dikirim ke Ukraina adalah “sangat berbahaya, berlebihan dan tidak seimbang,” kata Salvini pada acara yang diselenggarakan oleh kelompok politik Identitas dan Demokrasi Parlemen Eropa.

“Saya pikir Presiden Macron, dengan kata-katanya, mewakili bahaya bagi negara dan benua kita,” kata Salvini dalam pidatonya, yang sebagian besar menekankan nilai-nilai keluarga yang konservatif.

“Masalahnya bukan pada para ayah dan ibu, namun para penghasut perang seperti Macron yang berbicara tentang perang seolah-olah tidak ada masalah saat ini,” tambahnya.

“Saya tidak ingin meninggalkan anak-anak kita di sebuah benua yang siap memasuki Perang Dunia Ketiga.”

Andre Ventura dari Portugal, pemimpin partai sayap kanan Portugal Chega yang menang dalam pemilihan umum awal bulan ini, juga berbicara pada acara tersebut, begitu pula Harald Vilimsky dari Partai Kebebasan Austria dan mantan kandidat presiden AS Vivek Ramaswamy.

Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen tidak hadir secara pribadi, melainkan mengirimkan pesan video.

Salvini yang blak-blakan, yang menjabat sebagai menteri transportasi, adalah seorang populis garis keras yang komentar-komentarnya sering membuat dia dikecam.

Awal bulan ini, ia menanggapi hasil pemilu Rusia dengan mengatakan: "Ketika masyarakat memilih, mereka selalu benar."

Menyusul kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny bulan lalu, dia mengatakan “terserah dokter dan hakim Rusia” untuk menentukan penyebabnya.

Salvini sebelumnya mengungkapkan kekagumannya pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Komentar Macron bulan lalu yang menolak mengesampingkan penempatan pasukan di Ukraina memicu tanggapan keras dari Berlin dan mitra Eropa lainnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved