Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Update Penemuan Mayat Nenek di Kampar, Keluarga Dukung Polisi Usut Tuntas Kasus

Pihak keluarga almarhumah Lamma,, membuat klarifikasi atas berbagai informasi liar yang beredar di publik.

|
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ilham Yafiz
Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing
Update Penemuan Mayat Nenek di Kampar, Keluarga Dukung Polisi Dukung Pengungkapan Kasus. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Keluarga nenek diduga korban perampokan dan pembunuhan di Desa Ganting Damai Kecamatan Salo akhirnya angkat bicara, Senin (25/3/2024).


Pihak keluarga almarhumah Lamma,, membuat klarifikasi atas berbagai informasi liar yang beredar di publik.

Klarifikasi disampaikan kakek Basyari, 72 tahun, abang kandungnya almarhumah.


Pernyataan tersebut itu diterima Tribunpekanbaru.com melalui salah satu kerabat korban, Senin pagi.

Kakek itu mewakili keluarga termasuk dua putri almarhumah. 


"Kami sangat menyayangkan isu-isu atas kejadian yang menimpa keluarga kami, yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Kami pihak keluarga merasa sangat dirugikan," ungkapnya.


Ia memastikan, informasi itu tidak berasal dari pihak keluarga.

Justru dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan sama sekali menyebar isu tanpa berkoordinasi dengan pihak keluarga.


"Isu-isu itu tidak benar atau hoaks. Isu-isu itu menimbulkan tuduhan miring kepada keluarga yang  dapat berujung fitnah," tandasnya. 


Sebelumnya, pesan di WhatsApp viral pada Jumat (22/3/2024). Keesokan hari setelah jasad Lamma ditemukan di dekat persawahan Desa Ganting Damai, Kamis (21/3/2024) tengah hari. 


Pesan itu menyebut keluarga menolak otopsi dan mempertanyakan sikap Polres Kampar.

Selain itu, menyebut almarhumah merupakan penerima uang ganti rugi pembebasan tanah tol. 


Ia menyinggung informasi ihwal keluarga yang menolak otopsi.

Ia menegaskan, keluarga justru sangat mendukung upaya Kepolisian Resor Kampar untuk mengungkap pelaku. 


Bahkan keluarga sendiri langsung membuat laporan ke Polres Kampar atas dugaan tindak kejahatan terhadap Lamma.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved