Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KKB Papua

Sosok Demianus Magay , KKB yang Melawan Petugas hingga Terkapar , Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Demianus Magay disergap, petugas berusaha untuk menagkap . Namun ia melawan . hingga petugas mengambil tindakan terukur sampai ia terkapar

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Anggota KKB yang ditembak mati 

Dia mengingatkan Sebby Sambom untuk berhenti mengganggunya.

"Saya ingatkan, Anda boleh berhenti mengganggu saya, saya akan menghentikan posisi fungsional Anda," ancam Damianus Magai Yogi.

Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah Indonesia menetapkan Organisasi Papua Merdeka sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Aanak Tokoh OPM

Damianus Magai salah satu anak kandung dari Tadeus Yogi, tokoh TPN-OPM, kini dikenal sebagai TPNPB di Wilayah Adat Meepago, Papua.

Mengutip Pos Kupang, pada November 2021 lalu, Damianus Yogi menuturkan bagaimana kisah hidupnya.

Sejak kecil, ia menyaksikan perjuangan ayahnya melakukan perlawanan bersenjata melawan aparat keamanan TNI/Polri membuat kisah hidupnya tak pernah sama dengan kisah anak-anak pada umumnya.

Damianus Yogi yang lahir pada 1994 menjadi saksi bagaimana keluarganya selalu dalam ancaman.

Bila Demianus Yogi ingin menjumpai ayahnya yang berada di hutan, Demianus harus bersurat dulu.

Hal itu dilakukannya untuk mencegah risiko bagi ayahnya.

Demianus Yogi yang bersekolah di Paniai dulu bercita-cita ingin menjadi Tentara Perdamaian.

Namun situasi dan keamanan yang tidak kondusif membuat mimpinya kandas.

Di bangku kelas 5 SD, cita-cita itu pupus lantaran ia tidak bisa lagi melanjutkan sekolahnya, gara-gara ia dan ibunya menjadi incaran aparat.

Demianus mengenang, cita-citanya gagal tercapai bukan karena ia malas bersekolah, namun karena keselamatan dirinya selalu terancam.

Ia mengatakan apa yang dialaminya juga dirasakan oleh anak keturunan para tokoh OPM dan TPN lainnya.

"Di daerah lain di Papua, yang menyaksikan konflik hingga keluarga mereka tewas akibat ditembak aparat, juga merasakan hal seperti yang saya alami," katanya.

Demianus meyakini, sepanjang Indonesia masih menduduki Papua, Orang Asli Papua (OAP), khususnya anak-anak para tokoh OPM, tidak akan pernah mengalami hidup yang baik.

Demianus merasa, semenjak tahun 1961 hingga sekarang pemerintah Indonesia belum menganggap Orang Asli Papua sebagai bagian dari Indonesia.

Di pihak lain, TPNPB juga belum beranggapan bahwa Papua dan Orang Asli Papua adalah bagian dari Indonesia. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved