Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Banjir Sumbar : Xakapa Cafe Hilang dalam Satu Malam Diterjang Arus, Netizen : Aia Tibo Kapa Balayar

Banjir di Sumatera barat membuat banyak bangunan rusak . Salah satunya Xakapa Cafe yang terletak di lembah Anai . Bangunan hilang dibawa arus sungai

|
Penulis: Sesri | Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Banjir di Sumatera Barat banyak mengakibatkan bangunan hanyut . Salah satunya Xakapa Cafe di Lembah Anai 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Xakapa Cafe menjadi salah satu bangunan yang hanyut dibawa arus deras dari banjir yang melanda Sumatrera Barat ( Sumbar )Sabrtu 11 Mei 2024 .

Tempat makan dan minum yang berada di Jalan Raya Padang - Bukittinggi, Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu habis tak bersisa karena hanyut

Kenyataan itu menjadi viral karena Xakapa cafe telah menjadi ikoen di lokasi Lembah Anak=i . Cafe ini bahkan viral karena menyediakan view yang indah yakni air terjun Lembah Anai .

Dari penelusuran Tribunpekanbaru.com , banyak sekalai postingan terkait dengan Xakapa Cafe yang hilang tak berbekas itu .

Netizen Indonesia khsusunya yang berada dekat dengan Sumatera barat tentu saja langsung memposting terkait dengan hilangnya Xakapa Cafe .

Bangunan yang dulunya begitu menjadi tujuan untuk foto-foto , sama sekali tidak menyisakan satu batu pun .

Hanya ada tempat parkir Xakapa Cafe yang terlihat juga mulai digerus air sungia yang deras .

Dari postingan banyak netizen , ada satu menyebutkan ' Aia Tibo Kapa Balayar" jika Xakapa benar-benar telah berlayar . Xakapa disini dalam bahasa Indonesia adalah sekapal atau satu kapal .

Jadi ketika air deras datang atau banjir datang , maka Xakapa Cafe juga berlayar . Meskipun ungkapan tersebut adalah bentuk kesedihan dari netizen Indonesia .

Lengkapnya LIhat di Sini

Update Jumlah Korban Jiwa

Wakapolda Sumatera Barat (Sumbar) Brigjenpol Gupuh, menjelaskan perkembangan terkini dampak banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024).

Dia menyebut terdata ada sebanyak 25 korban meninggal dunia, 45 orang luka-luka dan 15 masih dalam pencarian, hingga Pukul 14.00 WIB, Minggu (12/5/2024).

Data korban meninggal ini menurutnya, berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang.

"Korban meninggal ini tersebar di RSAM Bukittinggi dan Puskesmas Kayu Tanam," ujarnya.

Lebih lanjut, Wakapolda menyebut ada sebanyak 15 orang yang masih dalam pencarian.

Pencarian 15 orang ini sedang dilakukan oleh pihak BPBD, Basarnas, TNI dan Polri.

Sebelumnya diberitakan, Bencana banjir bandang yang terjadi di Sumatera Barat, hantam dua kabupaten dan satu kota di daerah tersebut, Minggu (12/5/2024).

Bencana yang terjadi sekira pukul 23.00 WIB, Sabtu (11/5/2024) ini bermula saat hujan lebat mengguyur daerah tersebut.

Wakapolda Sumbar Brigjenpol Gupuh, mengatakan akibat hujan deras tersebut terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang.

"Bencana itu terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang," ujarnya.

Akibat bencana ini, ada sebanyak 50 bangunan rusak parah, serta fasilitas umum seperti sekolah, mushola dan pelayanan publik lainnya.

Terpantau dari lokasi Jalan Nasional Silaiang Kecamatan 10 Koto, Tanah Datar, kondisi jalan di kilometer 64/200 putus total.

Terlihat sejumlah bangunan di Taman Wisata Alam di sekitar lokasi rusak parah, banyak material banjir berserakan di sekitar TWA.

Jalan Putus

Jalan Padang-Bukittinggi putus tidak bisa dilewati pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor pada Sabtu (11/5/2024).

Hal ini terjadi akibat jalan Nasional Padang-Bukittinggi di Lembah Anai terban dan jalan alternatif via Malalak mengalami longsor.

Wakapolda Sumbar Brigjenpol Gupuh, menyebut, alternatif jalan yang bisa dilalui masyarakat saat ini hanya tersisa via Solok.

"Jadi jalan yang tersisa dari Kota Padang ke Bukittinggi hanya melalui, Sitinjau Lauik, Solok dan Singkarak," ujarnya, saat tinjau lokasi di Lembah Anai, Minggu (12/5/2024).

Ia menyebut untuk kondisi jalan alternatif via Malalak masih dilakukan pembersihan, sesegara mungkin akan bisa dilalui, masyarakat.

"Kami mohon masyarakat untuk bersabar dahulu, mengingat kondisi jalan dan cuaca saat ini," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakapolda Sumbar Brigjenpol Gupuh pastikan Jalan Nasional Padang-Bukittinggi putus total.

Hal ini dampak dari adanya banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Tanah Datar, Gaman dan Kota Padang Panjang.

Ia menyebut sampai waktu yang belum ditentukan kondisi jalan Nasional Padang-Bukittinggi di Silaiang tidak bisa dilalui.

"Sementara itu, kondisi jalan alternatif via Malalak saat ini material longsornya belum dibersihkan," ujarnya.

Ia menyebut, jalan alternatif via Malalak ini akan bisa segera dilalui jika material longsor sudah dibersihkan.

"Jadi untuk sementara waktu masyarakat yang hendak ke Bukittinggi dari Padang atau sebaliknya, harus bersabar," ujarnya.

Kejadian tersebut akan terus diupdate seuai dengan perkembangan terbaru . Ikuti terus perkembangan Banjir Sumbrat 12 Mei 2024 . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved