Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Kisah Detik-detik Rapat 30 Pemuda Canduang Agam Sumbar Bubar Seketika Saat Galodo Menerjang

Kisah 30 remaja Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumbar bubar saat rapat kepengurusan organisasi.

Penulis: Alex | Editor: Ilham Yafiz
Tribunpekanbaru.com / Alexander
Livia (kiri), Keyla (tengah) dan Ami (kanan), 3 remaja yang selamat saat banjir bandang lahar dingin Simpang Bukik, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menceritakan pengalaman mereka saat banjir bandang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Detik-detik rapat pemuda Canduang, Agam Sumbar bubar saat galodo menerjang diceritakan ulang oleh salah seorang remaja.

Rapat kepengurusan organisasi yang diikuti 30 remaja Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumbar bubar seketika akhir pekan lalu.

Galodo atau banjir lahar dingin Gunung Marapi membubarkan rapat mereka seketika, Sabtu (11/5/2024) akhir pekan lalu.

30 remaja Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumbar sedang melakukan rapat kepengurusan organisasi dan program pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Baca juga: Viral Suara Minta Tolong saat Banjir Bandang Galodo Sumbar Akhir Pekan Lalu, Ternyata. . .

Rapat itu mereka gelar di Mushola Surau Kasiak, jelang terjadinya galodo dan banjir bandang serta lahar dingin merapi.

Sekitar pukul 10 malam, warga berteriak dari luar memberitahukan kalau di luar air mulai besar. Semua berhamburan keluar berlari menyelamatkan diri.

Pasalnya jelang lebaran Idul Fitri 1445H lalu juga sempat terjadi banjir besar di lokasi tersebut, dan mereka mengantisipasi untuk tidak berada di lokasi, apalagi Surau Kasiak tersebut berada di sebelah sungai, yang airnya meluap tersebut.

Belum sempat berlari lebih jauh, sejumlah remaja dan pemuda sempat digulung oleh air.

Dua di antaranya adalah Keyla dan Livia, remaja perempuan yang masih duduk di bangku SMA, harus berjuang menyelamatkan diri dari banjir bandang yang sangat deras, membawa banyak material batu besar, kayu besar, lumpur dan beragam material lainnya.

Saat berlari, air makin besar, Keyla sempat digulung air banjir bandang dan terseret beberapa meter.

Namun ia tidak mau menyerah, mencari sesuatu yang bisa ia pegang di derasnya air bercampur material itu.

Akhirnya ia bisa memegang sesuatu, namun di saat yang sama kaki Keyla terjepit kayu yang besar, mengakibatkan ia tidak bisa bergerak untuk mencari tempat yang lebih aman.

Namun dengan sekuat tenaga, gadis bertubuh subur itu berusaha melepaskan kakinya dari sana, hingga terluka, sebelum kemudian air terus naik.

Ia bersama temannya, Livia kemudian melihat ada pohon besar yang hanyut menghantam rumah warga, dan tersandar di dinding rumah.

Tidak berpikir panjang, Keyla dan Livia kemudian memanjat kayu itu dan saling menolong, hingga mereka mencapai atap rumah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved