Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pramuka

Siapa Penemu Sandi Morse? Kode yang Sangat Familiar di Kegiatan Pramuka

Pertanyaan siapa penemu sandi morse mungkin menjadi suatu pertanyaan yang mungkin masih ada di kepala banyak orang.

|
shankar s via WIKIMEDIA COMMONS/Kompas.com
Sandi Morse dan telegraf. Sandi morse ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse, menjadi teknologi pengirim pesan singkat pertama dan sangat berperan di masa Perang Dunia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Siapa penemu Sandi Morse? 

Pertanyaan siapa penemu sandi morse mungkin menjadi suatu pertanyaan yang mungkin masih ada di kepala banyak orang.

Khusus mereka yang baru aktif di kegiatan Pramuka, mungkin ada yang belum tau siapa penemu sandi morse.

Oleh sebab itu, silahkan simak disini penjelasan siapa penemu sandi morse.

Yang aktif di Pramuka tapi belum tau siapa penemu sandi morse wajib simak.

Sandi morse adalah kode yang sangat familiar digunakan dalam kegiatan pramuka di Indonesia.

Sandi Morse digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.

Penemuan sandi morse menjadi sejarah yang sangat berarti dalam perkembangan teknologi komunikasi.

Sandi morse berperan penting saat masa Perang Dunia terjadi.

Teknologi sederhana ini digunakan untuk mengomunikasikan pesan kepada publik dari jarak jauh.

Sandi morse adalah salah satu penemuan yang mengubah dunia, karena telah banyak dipakai oleh masyarakat di berbagai negara.

Boleh dikatakan pula, sandi morse adalah bentuk awal dari pesan singkat atau SMS.

Lantas, siapa penemu sandi morse?

Seperti dilansir dari Interesting Engineering, Selasa (17/3/2020) Samuel Finley Breese Morse adalah orang yang pertama kali menemukan sandi morse di tahun 1836. Kode ini merupakan alfabet khusus yang digunakan sebagai pengirim pesan di telegraf.

Samuel Morse lahir di Charlestown, Massachusetts, Amerika Serikat pada 27 April 1791. Selain sebagai ilmuwan, Morse juga dikenal sebagai pelukis yang cukup terkenal kala itu.

Setelah menempuh pendidikan di Akademi Phillips di Andover, Morse melanjutkan sekolah di Yale College. Saat itu, dia juga mengikuti kuliah kelistrikan yang diberikan pakar kimia Amerika Serikat, Benjamin Silliman dan Jeremiah Day. Pada 1810, Morse lulus dengan menerima gelar Phi Beta Kappa.

Sejarah penemuan sandi morse

Dilansir dari laman NRICH, Rabu (8/6/2022) sebelum ditemukannya telegraf, sebagian besar pesan jarak jauh dikirimkan kurir yang menghafalnya maupun dibawa secara tertulis.

Selain itu, pesan dikirimkan melalui kode semafor (semaphore) menggunakan bendera atau alat-alat lainnya. Seiring berjalannya waktu, ada sistem mekanis yang disebut telegraf semafor.

Sayangnya, sistem ini mengharuskan penerima berada dalam jarak yang dekat dengan pengirim, dan tidak dapat digunakan pada waktu malam hari.

Telegraf yang dikomersialkan pertama kali dikembangkan William Forthergill Cooke, dan Charles Wheaststone pada 1837.

Keduanya menciptakan perangkat yang dapat mengirim pesan menggunakan sinyal listrik, untuk meluruskan jarum kompas pada kotak yang berisi huruf-huruf alfabet.

Morse yang pada saat itu lebih tertarik dengan listrik ketimbang melukis, turut meneliti bidang elektromagnetisme dan komunikasi.

Awal sejarah penemuan teknologi komunikasi ini, sandi morse hanya dapat memasukkan angka saja dengan bertujuan untuk memberikan informasi meski dalam jarak yang jauh.

komunikasi sederhana ini telah berperan penting selama masa Perang Dunia.

Akan tetapi, cara ini dinilai tidak cukup optimal untuk membangun sistem telekomunikasi yang memadai.

Morse dibantu ilmuwan bernama Alfred Vail memperluas kode untuk memasukkan huruf dan karakter khusus.

Kode tersebut mengubah urutan pulse listrik pendek dan panjang, menjadi angka dan huruf berbentuk titik dan garis.

Adapun pesan telegraf dikirim dengan mengetuk kode untuk setiap huruf, dalam bentuk sinyal panjang dan pendek.

Aturan dari kode morse sendiri adalah, setiap 'titik' berfungsi sebagai dasar waktu. Satu garis sama dengan panjang tiga titik. Setelah setiap karakter dituliskan, ada jarak yang setara dengan panjang satu titik.

Morse dan Vail mencari tahu bagaimana untuk menetapkan urutan titik dan garis tertentu pada setiap huruf.

Oleh karena itu, mereka mempelajari frekuensi penggunaan setiap huruf dalam bahasa Inggris, dari yang paling sering digunakan. Misalnya, E adalah huruf yang paling umum, diwakili oleh satu titik.

Pada 1844, Samuel Morse berhasil mendemonstrasikan telegraf menggunakan kode ciptaannya kepada Kongres Amerika Serikat dengan kalimat "What hath God wrought", atau “Apakah yang telah Tuhan buat?”

Lalu, di tahun 1905, sinyal marabahaya sandi morse internasional pertama kali digunakan. Saat ini sinyal itu dikenal sebagai SOS. Tanda inilah yang menjadi sinyal bahaya bagi maritim di seluruh dunia.

Tentunya, kode asli Morse tidak persis sama dengan yang digunakan saat ini, termasuk jeda serta tanda hubung maupun titik. Penetapan sandi morse versi internasional dilakukan pada konferensi di Berlin tahun 1851 yang dipakai hingga sekarang. (Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved