Sopir Angkot Ditembak KKB

Detik-detik Sopir Angkot Ditembak KKB Papua, Sempat Menelpon Mengaku Terancam, Korban Disangka Intel

Korban smepat menempon rekannya dan mengaku dalam kondisi terancam . Sejurus kemudian ia ditembak dan angkotnya dibakar. KKB salah sasaran

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
KKB tembak sopir angkot 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Detik-detik sopir angkot di Papua ditembak KKB . KKB telah salah sasaran karena menduga korbvan adalah intel .

Korban bernama Rusli (40) warga Kabupaten Paniai, Papua Tengah ditembak KKB siang hari tepatnya pada hari Selasa (11/6/2024).

Kejadian penembakan pada Rusli sempat menjadi trauma bagi rekannya yang bernama Emang. Korban berpas-pasan dengan Emang sebelum kejadian berikutnya ia ditembak dan mobil angkotnya dibakar oleh KKB .

Baca juga: KRONOLOGI Baku Tembak Prajurit TNI saat Kuasai Markas OPM/KKB di Hutan Papua Barat Daya

Sebelum ditembak, korban sempat berpapasan dengan temannya sesama sopir, Emang.

"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelepon Emang," sambungnya.

Saat itu, Rusli ketakuatan dan mengaku sedang terancam.

"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," tuturnya.

Selang beberapa menit kemudian, Rusli ditembak dan mobil yang dikendarainya dibakar.

Baca juga: Satu Anggota KKB OPM Penembak Danramil Aradide Ditangkap, Para Pelaku Terungkap

Ilustrasi anggota KKB Papua
Ilustrasi anggota KKB Papua (tangkap layar youtube)

 

KKB Dianggap Korban Intel

Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik (37), membenarkan Rusli merupakan warganya yang merantau ke Papua Tengah.

Diduga Rusli menjadi korban salah tembak lantaran terlihat seperti aparat keamanan.

"Kemungkinan dikira intel karena model potongan rambutnya (model cepak)," paparnya, Rabu (12/6/2024).

Postur tubuh korban juga tinggi dan berisi sehingga terlihat seperti anggota Polri atau TNI.

"Memang model rambutnya sering begitu," jelasnya.

Peristiwa tersebut langsung mendapat atensi , Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, korban tinggal di kompleks terminal Kampung Madi dan sedang mengendarai mobil di wilayah Paniai.

"Korban adalah warga sipil yang merupakan sopir," paparnya, Rabu (11/6/2024), dikutip dari TribunPapua.com.

Kasatgas Humas OpsDamai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, menyatakan kasus pembakaran serta penembakan di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur dilaporkan warga yang melihat ada kepulan asap.

Baca juga: KKB OPM Tembak Mati Remaja dan Bakar Bangunan SD di Intan Jaya

"Sopirnya dalam keadaan tersungkur di dalam mobil serta terdengar bunyi suara tembakan," bebernya.

Warga juga melihat 10 anggota KKB membawa senjata api pergi ke pinggir jalan.

"Sehingga membuat masyarakat yang melihat kejadian tersebut meras takut dan langsung kembali ke arah kampung Madi," tuturnya.

Petugas kepolisian masih memburu pelaku penembakan.

"Kami menegaskan bahwa akan terus melakukan langkah-langkah penindakan dan penegakan hukum yang tegas dan terukur terhadap KKB, pelaku penembakan dan pembakaran ini," tegasnya.

Kios Dibakar, Dua Warga Ditembak KKB Papua di Pegunungan Bintang
Kios Dibakar, Dua Warga Ditembak KKB Papua di Pegunungan Bintang (Tribun-Papua.com / Istimewa)

Sebelumnya, sopir angkot di Kabupaten Paniai, Papua Tengah bernama Rusli (40) tewas ditembak KKB, Selasa (11/6/2024) siang.

Diduga Rusli menjadi korban salah sasaran aksi penyerangan yang dilakukan KKB di bawah pimpinan Undius Kogoya.

Anggota KKB juga membakar mobil angkot yang dikendarai korban.

Baca juga: Kronologi Gugurnya Danramil di Papua Gugur Ditembak Teroris KKB OPM

Rusli merupakan warga Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Korban tewas meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan.

Teman Rusli, Hamka mengatakan, korban baru sebulan merantau ke Papua Tengah.

Sebelumnya korban bekerja sebagai sopir angkot di Jeneponto, tapi terpaksa merantau untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Korban dikenal sebagai sosok yang dermawan dan pendiam.

"Setiap dia (Rusli) pulang merantau dari sedikit rezeki dia dapat dari perantauan tidak lupa menyumbangkan ke masjid dan orang-orang tidak mampu," paparnya, Rabu (12/6/2024), dikutip dari TribunJeneponto.com.

Hamka sempat bekerja bersama Rusli menjadi sopir di Jayapura.

Baca juga: VIRAL di X Twitter Tantangan untuk Mahasiswa UI KKN di Papua Wilayah KKB Papua, Berawal dari HAM

"Saya beberapa tahun pernah bersama dia, baik sekali, kalaupun dia mau ngobrol nanti dia ngomong pas ada hal penting saja," terangnya.

Hamka tak menyangka Rusli menjadi korban salah tembak KKB saat bekerja.

"Betul-betul kita merasa kehilangan, kami tidak menyangka orang sebaik dia dapat musibah seperti itu," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bulusibatang, Faisal Wahidin, mengatakan istri korban masih terdaftar sebagai warga Jeneponto.

"Kalau istrinya aslinya memang wargaku di Dusun Allu Loe, suaminya (Rusli) asli Desa Kareloe," tukasnya.

Korban dan istrinya kemudian pindah ke Kabupaten Gowa, Sulsel.

Selang beberapa tahun, korban merantau sendirian ke Papua.

"Cuma dia tinggal di Pallangga di Gowa, suaminya berangkat, istri dan anaknya tinggal di Gowa," kata dia. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Baca juga: Dua Polisi Gugur Ditembak KKB Papua, Dua AK-47 Dirampas

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved