Wartawan Terbakar Sekeluarga di Sumut

Inilah Isi Berita Wartawan yang Tewas Terbakar Sekeluarga, Diduga Karena Liput Judi Online

Sebelum wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu tewas terbakar, ia sedang menginvestigasi judi yang diduga milik anggota TNI .

Editor: Muhammad Ridho
kolase facebook
Inilah Isi Berita Wartawan yang Tewas Terbakar Sekeluarga, Diduga Karena Liput Judi Online 

TRIBUNPEKANBARU.COM -- Insiden wartawan terbakar sekeluarga di Sumut jadi perhatian publik saat ini.

Pasalnya, sebelum wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu tewas terbakar, ia sedang menginvestigasi judi yang diduga milik anggota TNI .

Lantas apa isi berita yang ditulis Rico Sempurna Pasaribu, wartawan Tribrata TV tersebut?

Melihat dari akun media sosial facebook milik Sempurna Pasaribu, terlihat ada beberapa berita yang ia tulis soal narkoba dan judi online.

Yang lebih menarik perhatian, ada postingan Sempurna Pasaribu yang menyoroti judi online diduga milik oknum TNI.

"Ada Info untuk operasional Komando bebasnya lokasi perjudian depan asrama Batalyon tetap beroperasi. Dapatkah dibenarkan buka lokasi perjudian untuk kepentingan operasional Komando seperti info diatas?. Kurang biaya operasional kah Batalyon 125 Sim'bisa sehingga anggotanya harus membuka lapak perjudian?.

Aksi demo lintas agama hari ini akan ternodai dengan eksisnya lokasi perjudian asrama Batalyon.

Berikan komentar anda secara santun dan sopan untuk mewarnai lanjutan pemberitaan Oknum TNI kelola perjudian. Terimakasih," tulis almarhum Sempurna Pasaribu di akun facebook miliknya , Rabu (26/6/2024).

Sementara itu, postingan terakhir Sempurna Pasaribu di facebook, ia menyoroti soal Tokoh Lintas Agama yang melakukan aksi aamai mendesak Pemerintah Berantas Judi dan Narkoba di Polres Tanah Karo.

Tak hanya itu saja, postingan terakhir sebelum Sempurna Pasaribu tewas terbakar, ada beberapa kali ia memberitakan soal lokasi tempat judi online yang diduga milik oknum TNI.

Anak Sempurna Pasaribu Mengadu pada Kapolda Sumut

Eva Pasaribu tak kuasa menahan air mata. Ia menangis sejadi-jadinya.

Ayah dan ibunya meninggal dunia dalam tragedi kebakaran di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kamis (26/6/2024).

Perlu diketahui, ayah Eva adalah Sempurna Pasaribu, wartawan Tribrata TV. Tak sedikit curiga, kematian Sempurna ada kaitan dengan kasus yang diberitakannya.

"Tolong saya pak, sudah sebatang kara saya, tolong ya pak," ucap Eva kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam, Minggu (30/6/2024).

Kala itu Komjen Agung mendatangi keluarga korban. Ia menyampaikan bela sungkawa.

Eva ingin bicara dengan Komjen Agung empat mata. Ada sesuatu yang ingin disampaikannya.

Namun, kenginannya belum kesampaian. Situasi saat itu cukup ramai.

Eva lantas ditenangkan oleh beberapa personel polisi dan keluarga.

"Terimakasih karena sudah datang ke sini, sudah ada perhatian dari bapak Kapolda," katanya.

Lebih lanjut, Eva yang mewakili keluarga besar almarhum ayahnya meminta kepada Kapolda Sumatera Utara agar bisa memberikan atensi atas kasus yang dialami oleh keluarganya itu.

"Harapannya supaya ini bisa diusut sampai selesai," pungkasnya.

Tragedi kebakaran rumah yang menewaskan Sempurna Pasaribu beserta keluarga di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kamis (26/6/2024), menyisakan tanda tanya.

Hingga saat ini belum ada keterangan pasti dari pihak kepolisian mengenai penyebab kebakaran yang menelan empat korban tersebut.

Sampai saat ini, masih banyak isu di kalangan masyarakat yang menduga-duga perihal penyebab kematian korban beserta keluarganya ini.

Pasalnya sebelum kejadian tersebut korban yang diketahui merupakan seorang jurnalis salah satu media online di Kabupaten Karo sedang menyoroti kasus adanya praktek perjudian.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro TribrataTV.com Kabupaten Karo Sitta Pangihutan Gurning membenarkan anggotanya tersebut tengah menyoroti kasus perjudian.

"Memang benar, beliau sering menyoroti judi dan narkoba yang ada di Kabupaten Karo. Kita juga bisa melihat dari postingan yang dibuat oleh korban di media sosialnya," ujar Sitta, Sabtu (29/6/2024).

Namun dirinya mengungkapkan selama melakukan proses peliputan terutama saat menyoroti kasus perjudian terakhir ini korban tidak ada mengeluhkan atau melaporkan tentang hal-hal yang mengarah ke kejadian ini.

"Kalau sama saya pribadi enggak ada pernah cerita ada masalah atau apa," ucapnya.

Setelah mendengar kejadian yang dialami oleh korban, Sitta mengungkapkan jika ia mengaku sangat terkejut mengetahui anggotanya tersebut menjadi korban dari peristiwa nahas tersebut.

Atas kejadian ini, dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap penyebab dan apa latar belakang peristiwa yang menewaskan satu orang jurnalis tersebut.

"Kami minta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap, buka selebar-lebarnya agar tidak terjadi informasi simpang siur di tengah masayarakat," katanya.

Hasil investigasi

Ada empat orang tewas dalam tragedi kebakaran tersebut. Mereka antara lain, Sempurna Pasaribu, sang istri Elfrida Ginting(48), anak Sudi Investi Pasaribu (12), dan cucu bernama Loin Situngkir(2).

PLH Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan, SIK MH menyampaikan penjelasan terkait insiden kebakaran tersebut.

Telah diverifikasi oleh Tim Dokter Otopsi Rumkit Bhayangkara, bahwa keempat korban adalah benar orang yang tinggal di warung tersebut sesuai keterangan saksi.

Dari hasil investigasi olah TKP, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara mengungkap sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut.

Pertama, lokasi api pertama kebakaran (LAPK) ditemukan di permukaan lantai dekat dinding kanan rumah (warung).

Lokasi ini juga berdekatan dengan tempat ditemukannya keempat jenazah korban di sebuah kamar sempit berukuran 2x3 meter.

Kedua, menurut keterangan saksi, suami korban kembali ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB, sedangkan kebakaran terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.

Ketiga, di dalam rumah yang berukuran sekitar 3,5x9 meter tersebut, korban menyimpan bensin sebagai barang dagangan, selain gas serta kebutuhan sehari-hari lainnya.

Dari adanya beberapa barang barang di warung tersebut, menimbulkan suara ledakan yang didengar para saksi.

Hal ini disebabkan oleh intensitas kebakaran yang tinggi, dipicu oleh bahan-bahan yang mudah terbakar seperti pertalite dan gas ukuran 3 kg.

Plh Kapolres menyampaikan, temuan-temuan ini merupakan hasil sementara dari pemeriksaan TKP oleh Tim Labfor Polda Sumut kemarin.

"Dengan temuan ini, diharapkan penyelidikan lebih lanjut dapat mengungkap secara jelas penyebab dan kronologi kebakaran," katanya.

Oloan juga menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan tidak ada faktor lain yang terlewat dalam kasus ini.

Polisi, katanya menambahkan, mengedepankan scientific crime investigation sehingga diharapkan penyebabnya segera diketahui.

( Tribunpekanbaru.com / tribunbengkulu )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved