Pembunuhan di Payakumbuh
Pembunuhan di Payakumbuh: Suara Andi Bergetar ungkap Kepergian Feni, ' Berat, Tapi Inilah Jalannya '
Andi surmi Feni Ria Andriani yang tewas tragis ditangan nasabahnya tak kuasa mengungkap nkepergian sang istri . Ia berharap pelaku dihukum setimpal
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Anak Sulung dari 4 bersaudara . Sosok Feni Ria Andriani Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tewas ditangan nasabahnya , merupakan anak yang paling disayangi .
Selain Almarhumah adalah anak perempuan satu-satunya , Feni juga sosok yang snagat baik dan perhatian .
Makanya kepergian Feni dengan cara yang tak terduga merupakan kehilangan yang begitu dalam bagi keluarga. Dan terutama bagi sang suami , Andi .
Baca juga: Suami Korban Pembunuhan di Payakumbuh Minta Maaf, Doakan Feni Ria Andriani Tenang di Alam Kubur
Kepada Tribunpekanbaru.com , Andi hanya bisa berharap polisi akan memberikan hukuman yang setimpal atas kejahatan sadis yang dilakukan .
“Memang masih berat, tapi inilah jalannya. Kami berharap penegak hukum dalam memberikan rasa keadilan yang seadil-adilnya, memberikan hukuman yang setimpal,” katanya dnegan nada suara yang bergerat dan terdnegar berat .
Bagi Andi kehilangan Istri tercinta tentu saja memberikan kesedihan yang mendalam .
Terlebih lagi kepergian Feni dengan cara yang tidak pernah terfikrikan . Belum lagi jasad korban yang ditemukan beberapa hari setelah dinyatakan hilang.
Dan jasad itu telah menjadi tulang belulang . Tentu terbayang bagaimana kesakitan korban saat itu.
Andi belum bisa bercerita panjang lebar terkait kematian istrinya itu . Trauma kehilangan orang yang dicintai masih membekas .
“Saya belum bisa menceritakan panjang lebar kejadian ini karena masih banyak tamu yang datang, lain kesempatan saya siap menyampaikan kronologinya,” ujar Andi dengan nada berat.
Getar suaranya masih terdengar sangat berduka. Berat. Namun ia tetap mencoba menjawab telepon Tribunpekanbaru.com dan menyampaikan kondisi keluarga saat ini.
Baca juga: Keseharian R dan E Pelaku Pembunuhan Sadis pada Feni Terkuak , Warga Sama Sekali Tak Menyangka
Benahi Makam Feni dan Permintaan Maaf
Pelayat masih berdatangan ke rumah korban pembunuhan di Nagari Guguk VIII Koto, kecamatan Guguk, kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, Feni Ria Andriani (42) hingga Senin (8/7/2024).
Pihak keluarga masih sibuk menyambut kedatangan pelayat yang datang silih berganti.
“Hari ini kami keluarga membenahi makam almarhumah, kemudian menggelar doa malam ini, serta bersedekah nasi,” ungkap Andi
Ia menyampaikan permintaan maaf almarhumah kepada semua masyarakat baik di kampung maupun di rantau, jika ada kesalahan semasa hidupnya.
Baik sengaja maupun tidak sengaja, agar almarhumah bisa tenang di alam kuburan.
“Tanda kita pernah bergaul dan saling bertegur sapa semasa hidupnya almarhumah, saya mewakili tolong maafkan jika ada hal-hal yang menyinggung, kesalahan sengaja ataupun tidak sengaja,” kata Andi.
“Begitu juga atas kesalahan karib kerabat, sanak saudara, handaitolan, di kampung maupun di rantau sudah kami maafkan terlebih dahulu,” tambahnya.
Ia mengatakan, selain membersihkan dan membenahi makam, juga digelar membaca yasin, doa serta bersedekah nasi di rumah duka.
Bagi keluarga sosok Feni Ria Andriani sangat disayangi. Ia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarganya. Ia anak sulung dari 4 bersaudara. Ketiga adiknya laki-laki semuanya.
Adik-adiknya tersebut hingga saat ini tidak terima atas perilaku sadistis yang dialami almarhumah.
Baca juga: Keluarga Syok Menonton Isi Rekaman CCTV, Terkuak Bagaimana Feni Dihabisi dan Jasadnya yang Memilukan
Detik- detik CCTV Rekam Keberadaan Feni
Beginilah detik-detik Feni Ria Andriani Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)dihabisi oleh pelaku R saat hendak menangih utang .
Korban akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi miris yakni tinggal tulang belulang di belakang rumah pelaku di di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Pengakuan warga yang bernama Radi , sebelumnya terlihat jika korban masuk ke halaman rumah pelaku R .
Korban kemudian menagih utang kepada R . Pada saat itu sempat terjadi cekcok . Cekcok tersebut yang berbuntut pada kalapnya pelaku R hingga menghabisi korban .
Berdasarkan informasi yang diterima, saat itu korban datang kerumah pelaku untuk menagih hutang.
"Mungkin ada perkataan dari korban yang membuat pelaku tersinggung, sehingga pelaku cekcok dengan korban," katanya.
"Saat cekcok tersebut, anak pelaku menangis, lalu ditenangkan oleh sang istri keluar rumah. Saat itulah terjadi pemukulan oleh si suami terhadap korban," sambungnya.
Dalam kondisi kalut dan emosi , pelaku kemudian memasukkan korban ke dalam karung . Selanjutnya korban yang belum diketahui apakah saat itu sudah meninggal dunia atau belum , diletakkan di unggunan api .
Sadisnya, R menggunakan sepeda motor korbannya sendiri untuk mengangkut korbannya yang sudah dimasukkan ke dalam karung itu ke api unggunan yang ada di Belakang rumahnya.
Baca juga: Detik-detik Rekaman CCTV Hari Terakhir Feni, R Terlihat Bawa Karung ke Belakang Rumah dan Dibakar
Kata Radi, Polisi melakukan penelusuran ke lokasi sekitar TKP dan mencari bukti-bukti dari masyarakat hingg rekaman CCTV sekitar.
"Karena curiga, Polisi mengecek CCTV di peternakan ayam tempat pelaku bekerja. Ternyata benar, di CCTV terekam saat korban membawa sebuah karung ke area belakang dari rumahnya," ujar Radi.
Seketika karung yang berisi korban ikut terbakar . Unggunan tersebut yang kemudian menjadikan jasad korban terus tergerus dan tinggal tulang belulang.
Awal Mula Korban Ditemukan
Cekcok tersebut ditengarai oleh utang yang harus dibayar R . Tagihan yang diajukan oleh korban ternyata berujung sakit hati dan membuat pelaku gelap mata .
“Perbuatan R ini tidak dapat ditolerir, beraninya memukul perempuan dari belakang. Dasar jantan pengecut,” ujar Julia, warga setempat.
Sebelumnya, Radi mengatakan bahwa kecurigaan warga muncul setelah berita hilangnya Feni pada 26 Juni 2024. Keluarga korban melaporkan kehilangan, dan polisi pun memulai pencarian.
"Sebelumnya korban sudah dinyatakan hilang oleh pihak keluarga. Karena sudah berhari-hari, jadi Polisi melakukan pencarian. Sementara itu berdasarkan informasi dari keluarga, korban sebelumnya mengatakan pergi menagih angsuran ke wilayah rumah pelaku," katanya, Jumat (5/7/2024).
Sebelumnya, Feni Ria Andriani dilaporkan sudah hilang sejak 26 Juni 2024.
Kasus terbongkar berawal dari kecurigaan warga atas berita hilangnya Feni Ria Andriani .
Baca juga: Sosok Feni Ria Andriani Ketua Koperasi Korban Pembunuhan di Payakumbuh, Banyak yang Tak Menyangka
Keluarga korban melaporkan kehilangan, dan polisi pun memulai pencarian.
Pihak keluarga Ria heran kenapa Ria tidak pulang ke rumah sejak Rabu (26/6/2024) pagi.
Ria pergi dari rumah juga tidak membawa Ponsel.
Biasanya, jika ia pergi sebentar saja memang tidak membawa Ponsel.
Ketika Ria sudah tidak pulang, pihak keluarga kebingungan untuk menghubunginya.
Akhirnya semua pihak kelurga mencarinya ke mana-mana, di tanya ke semua teman-temannya.
Setelah hampir 24 jam barulah suaminya melapor ke Polsek Guguk.
Hari hari berlalu, jejak Ria belum terlacak, hingga seminggu lamanya.
Sedangkan TKP tidaklah jauh dari kantor Polsek Guguk itu sendiri.
Adik kandung korban mempunyai firasat bahwa tidak mungkin kakaknya hilang begitu saja.
Setiap hari dan malam adik korban kesana kemari mencari si kakak.
Adiknya ini juga dikenal sebagai anak komunitas vespa di kampungnya.
Setelah seminggu kehilangan Ria, adiknya datang ke arah kandang ayam Ed Nawi.
Sesampai di situ ada warga yang mengatakan bahwa ada suara erangan minta tolong terdengar pada Rabu waktu kejadian.
Namun warga ini hanya mendengar sekali dan tidak menyangka itu korban pembunuhan.
Baca juga: Detik-detik Rekaman CCTV Hari Terakhir Feni, R Terlihat Bawa Karung ke Belakang Rumah dan Dibakar
Warga inilah memberi petunjuk dan menyarankan agar membuka rekaman CCTV kandang ayam milik Ed Nawi.
Sang Adik langsung feeling, lalu menghubungi kakak iparnya atau suami korban.
Pihak keluarga korban meminta kepada sekuriti kandang ayam agar membuka rekaman CCTV.
Suami korban dan keluarga korban dihadapkan pada urusan yang rumit, izin membuka rekaman CCTV belum dapat dari sang pemilik.
Akhirnya banyak pihak yang mendesak, maka dibukalah remakan CCTV itu.
Setelah dilihat, betapa terkejutnya suami korban dan pihak keluarga, bahwa Ria memang terekam masuk ke TKP, dan tidak kembali lagi.
Di rekaman yang lain, pelaku (RK) tampak mengendarai sepeda motor Aerox milik korban ke Riau
Rekaman CCTV inilah yang kemudian menjadi bukti petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
pembunuhan di Payakumbuh
suami Feni Ria Andriani
Feni Ria Andriani
pembunuhan pegawai koperasi di Payakumbuh
Tribunpekanbaru.com
Keluarga Korban Pembunuhan Feni Ria Andriani Minta Polisi Dapatkan Sepeda Motornya, Masih Kredit |
![]() |
---|
Nasib Feni Ria, Anak Perempuan Satu-satunya yang Jasadnya Dibakar Hingga Tersisa Tulang Tangan |
![]() |
---|
Cekcok Terjadi Sebelum Feni Dihabisi Nyawanya Oleh Pasutri di Payakumbuh: Perkara Tagihan Hutang |
![]() |
---|
Suami Korban Pembunuhan di Payakumbuh Minta Maaf, Doakan Feni Ria Andriani Tenang di Alam Kubur |
![]() |
---|
Tekanan Ekonomi dan Perasaan Tidak Berdaya Picu Pelaku Pembunuhan di Payakumbuh Bertindak Ekstrem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.