Dinkes Meranti dan Puskesmas Anak Setatah Temui Keluarga yang Diduga Ditolak Petugas Saat Berobat
Pihak dari Dinkes Kepulauan Meranti bersama pihak dari Puskesmas Anak Setatah temui warga yang ditolak saat berobat.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Akhirnya permasalahan antara pihak UPT Puskesmas Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti dengan keluarga Arif Hilmi Antoni (2) selesai.
Ela Jamila Ibu dari Arif Hilmi Antoni mengatakan kalau pihak UPT Puskesmas Anak Setatah bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti datang sekaligus silaturahmi dengan keluarganya, Senin (15/72024).
"Alhamdulillah sudah jumpa tadi, dan permasalahannya pun udah selesai kami saling memaafkan. Pada intinya, kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan mohon kiranya petugas dimana pun berada dalam melayani masyarakat untuk berobat agar bisa dilayani sesuai harapan masyarakat," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri mengatakan pihaknya baru siap menjumpai keluarga Pasien dari Ela Jamila sekaligus silaturahmi.
Baca juga: Lihat Api Dalam Rumahnya, Apoi Warga Tanjung Medang Meranti Bangunkan Istri dan Lompat ke Laut
Saat itu juga hadir pihak RT/RW, Kepala Desa, pihak kepolisian setempat dan pihak Puskesmas Anak Setatah serta Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Meranti.
"Kasus kemarin sudah kita koordinasikan antara keluarga dengan pihak Puskesmas. Alhamdulillah tadi sudah melihat bersama-sama mereka saling bermaaf-maafan," kata Fahri.
Ditambahkan Fahri dari laporan yang kami dapatkan dan pengakuan dari keluarga pasien serta petugas UPT Puskesmas Anak Setatah hanya salah paham.
Namun demikian Fahri tidak menampik bahwa petugas Puskesmas saat itu juga memperlakukan pasien dengan tepat.
"Hanya miskomunikasi saja atau cara penyampaian yang kurang tepat, ada salah satu SOP yang dilakukan petugas tidak pas, antara petugas dan keluarga pasien saling kenal," terangnya.
Baca juga: Luar Biasa, 6 Anak dari Pulau Terluar Indonesia di Rangsang Meranti Riau Lulus Seleksi Polri
Dijelaskan Fahri kalau pertemuan tadi pihak keluarga menyambut baik. Namun demikian dikatakan Fahri akan ada sanksi bagi petugas tersebut yang diduga melakukan penolakan pasien.
“Untuk masalah sanksinya kita masih menunggu dari BKPSDM Kabupaten Kepulauan Meranti,” jelasnya.
Berangkat dari kejadian Fahri mengaku akan instensifkan pembinaan terhadap petugas yang ada di unit kerja bidang Kesehatan di Kepulauan Meranti.
“Kami akan melakukan pembinaan bagaimana komunikasi dengan baik kepada masyarakat, dan kita ada Tim Pembena Cluster Binaan (TLCB) dalam konteks Pengawasan terhadap pegawai maupun petugas yang ada di Puskesmas di seluruh Meranti," tegasnya.
Fahri menilai keluhan masyarakat wajar dan menjadi masukan bagi mereka untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke depan.
"Kami menghimbau kepada petugas maupun pegawai yang di Puskesmas di Meranti termasuk Kapus untuk tetap melayani masyarakat dengan 5S, layani mereka dengan baik.” Pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan)
| Penemuan Mayat di Area Kuburan di Selatpanjang Kepulauan Meranti, Ini Identitasnya |
|
|---|
| Penumpang Internasional di Selatpanjang Wajib Gunakan Aplikasi All Indonesia Mulai 1 Oktober 2025 |
|
|---|
| 2 Tekong Pembawa 20 Warga Bangladesh Divonis 7 Tahun Penjara, Lebih Berat dari Tuntutan Jaksa |
|
|---|
| Naik 100 Persen Tarif Pass Penumpang Domestik Pelabuhan Tanjung Harapan, Berlaku 1 September 2025 |
|
|---|
| Ujian Terberat Hidayat Warga Meranti Bercerai dari Istri, Sempat Sakit-sakitan Berpisah dengan Anak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.