Menilik Bakal Calon Wakil Bupati yang akan Dampingi Zukri dan Nasarudin di Pilkada Pelalawan Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kondisi politik di Kabupaten Pelalawan Riau menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mulai memanas sekaligus membuat masyarakat penasaran.

Rivalitas Bakal Calon (Balon) Bupati H Zukri SE dengan Balon Bupati H Nasarudin SH MH semakin terlihat jelas, seiring dengan keputusan dan rekomendasi yang diterbitkan Partai Politik.

Apalagi belum ada Balon bupati lain yang muncul dengan kans yang kuat, selain Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan yang saat ini menjabat.

Padahal masa pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) bupati dan wakil bupati di Pilkada Pelalawan tinggal 5 pekan lagi.

Lantas siapa Balon Wabup yang akan mendampingi Zukri dan Nasarudin yang notabene menjadi Paslon yang berjuang bersama hingga memenangkan Pilkada Pelalawan tahun 2020 silam.

Nama yang pertama muncul yakni Abdul Nasib SE yang merupakan Ketua DPC Gerindra Pelalawan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan ini ditugaskan DPP Gerindra bertarung di Pilkada mendatang.

Bahkan Abdul Nasib siap jika harus mundur dari status anggota DPRD periode 2024-2029. Ia yang merupakan anggota dewan terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari lalu dan memastikan periode kedua baginya di Parlemen.

Baca juga: Bupati Zukri Teken SK Perpanjangan Masa Jabatan 104 Kades di Pelalawan Riau, Dari 6 Jadi 8 tahun

Baca juga: Usulkan Zukri dan Nasarudin ke DPP, Demokrat Belum Tentukan Sikap di Pilkada Pelalawan Riau 2024

Politisi berusia 35 tahun ini direkomendasikan Prabowo Subianto sebagai Balon Bupati atau Wakil Bupati.

"Apakah menjadi Calon Bupati atau Wakil Bupati, ini sedang kita kaji lebih mendalam di internal partai, sekaligus melihat perkembangan kondisi politik jelang Pilkada," kata Abdul Nasib kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (19/7/2024).

Apabila Abdul Nasib percaya diri maju sebagai Calon Bupati Pelalawan, ia harus membangun koalisi dengan Parpol untuk meraih syarat dukungan minimal 8 kursi di DPRD.

Sebab Gerindra Pelalawan hanya mempunyai 3 kursi, kurang 5 kursi lagi untuk berlayar.

Jika kemudian Abdul Nasib diputuskan sebagai Calon Wabup, tentu ia harus memilih berlabuh ke kubu Zukri atau mendampingi Nasarudin.

"Keputusan itu diserahkan DPP ke kami, mau kemana dukungan Gerindra di Pilkada Pelalawan. Nanti akan diputuskan kemudian," beber legislator asal Kecamatan Pangkalan Lesung ini.

Dari kubu Zukri ada beberapa nama Balon Wabup yang muncul ke permukaan dan ramai diperbincangkan.

Selain Abdul Nasib yang telah memiliki tiket dari partainya, ada nama Husni Tamrin yang merupakan mantan anggota DPRD Riau yang belum berhasil duduk di Senayan pada Pemilu 2024.

Husni Tamrin yang berlatarbelakang pengusaha, merupakan politisi senior yang layak diperhitungkan meski sudah dua kali gagal di Pilkada Pelalawan sebagai Calon Wabup dan Calon Bupati.

Ia pernah duduk di DPRD Pelalawan dua periode dan dua periode juga di DPRD Riau.

Selain itu ada nama Sohibul yang merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia ditetapkan sebagai anggota dewan terpilih pada Pemilu 14 Februari.

Meskipun pendatang baru di dunia politik, Sohibul percaya diri maju sebagai Calon Wabup dan mengikuti proses penjaringan di PKB hingga ke tingkat pusat.

Ada juga beberapa nama politisi PDI Perjuangan Pelalawan yang muncul diisukan mendampingi Zukri.

Dengan alasan strategi menghadapi Pilkada 2029, di saat Zukri tidak bisa lagi mencalonkan diri.

Kemudian ada selentingan berhembus, kalau Balon Wakil disiapkan dari unsur birokrat Pemda Pelalawan.

Tentu dengan modal besar 12 kursi PDI Perjuangan di DPRD Pelalawan dan melewati syarat minim pencalonan, Zukri tampaknya tak ingin buru-buru perihal sosok calon wakilnya.

"Terkait siapa Balon Wakil Bupati, belum diputuskan. Itu akan didiskusikan secara intensif dengan pak bupati," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Pilkada PDI Perjuangan Pelalawan, Tengku Khairil beberapa waktu lalu.

Untuk kubu Nasarudin, beberapa nama muncul yang tersiar ke publik. Abdul Nasib tetap masuk bursa walaupun tidak terlalu signifikan lantaran terhitung satu kampung dengan Nasarudin, sama-sama berasal dari Pangkalan Lesung.

Ada juga nama politisi Gerindra Indra Kampe yang merupakan anggota DPRD Pelalawan tiga periode. Ia sempat mensosialisasikan diri sebagai Balon bupati beberapa waktu lalu dengan memasang baliho di kecamatan-kecamatan maupun di Media Sosial (Medsos).

Nama Husni Tamrin juga sempat diisukan bakal mendampingi Nasarudin yang memiliki modal rekomendasi dari Partai Golkar dan mengantongi keputusan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini.

Ada juga beberapa nama politisi dari Golkar maupun Parpol lain yang disanding-sanding dengan Nasarudin. Tapi informasi itu tak bertahan lama karena kans yang tidak besar.

Selentingan terkait sosok birokrat dan mantan Kepala Dinas (Kadis) yang disiapkan sebagai calon wakil bupati untuk Nasarudin juga terdengar.

Namun belum bisa ditebak siapa birokrat yang dimaksud, apakah yang pensiun atau yang masih aktif maupun yang akan memasuki masa pensiun.

"Untuk calon bupati, hal itu belum bisa dipublish dan masih rahasia. Itu kewenangan penuh dari calon bupati pak Nasarudin," tutur Ketua DPD PKS Pelalawan, H Abdullah.

Pihaknya masih fokus menyusun strategi pemenangan Nasarudin menjelang pendaftaran Paslon Pilkada pada 27 Agustus mendatang.

Sembari mendiskusikan calon wakil yang cocok dan sepadan serta berpeluang untuk memenangkan kontestasi politik 27 November nanti.

Ada satu lagi nama Balon Wabup yang sangat jor-joran mensosialisasikan diri sejak tiga bulan lalu, Yose Indrawan.

Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pelalawan ini sangat percaya diri maju sebagai C2, sebutan untuk Wakil Bupati Wabup.

Ia gagal mempertahankan kursinya di DPRD untuk periode kedua pada Pemilu Legislatif Februari lalu dan bahkan PPP tak mendapatkan kursi sama sekali di parlemen periode 2024-2029.

Namun tampaknya belum ada Balon Bupati Pelalawan yang berminat melirik Yose Indrawan, baik Zukri maupun Nasarudin, berdasarkan perkembangan informasi dan komunikasi politik saat ini.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung)