Kakek Nenek Tewas di Jonggol
Putra Sulung Hans Tomasoa Jawab Isu Anak Tak Berbakti: Singgung Hak Waris Rumah
Pengacara Aris, Andreas membantah bahwa anak-anak pasutri lansia ini menelantarkan orangtuanya.
"Kami sebagai kuasa hukum memohon dan menghimbau untuk pemilik akun segera mungkin mentakedown foto-foto dan video mendiang," imbuhnya.
Meski demikian, Aris mengakui kesalahannya karena jarang berkomunikasi dengan orangtuanya hingga meninggal.
"Saya mengaku salah karena saya jarang komunikasi dengan orangtua, itu kesalahan saya," kata Aris.
Lebih lanjut, Aris meminta utuk tidak menyalahkan kedua adik-adiknya.
Diakui Aris kedua adiknya kerap berkomunikasi dan menjenguk orangtuanya.
Adapun adik kedua Aris bernama Bradley dan bungsu bernama Ciro Juliano.
"Tapi jangan disalahkan ke adik-adik saya karena adik-adik saya yang paling rutin komunikasi, yang paling rutin komunikasi itu adik nomor dua, cuma yang sering kesana itu adik yang bungsu,"
Aris pun mengakui bahwa dirinya lah yang paling jarang menjenguk dan berkomunikasi dengan orangtuanya.
"Disini yang paling jarang datang kesana itu saya, di tahun 2012 ibu saya stroke, selama saya rawat," jelasnya.
Bahkan terakhir ia menjenguk orangtuanya pada tahun 2022 lalu.
"Saya antar ibu saya ke rumah sakit rutin itu sekitar tahun 2022, cek up, kondisi biasa-biasa aja," katanya.
Meski begitu diakui Aris hubungan keluarganya baik-baik saja.
"Untuk saat ini hubungan keluarga biasa-biasa aja, yang jelas saya jarang komunikasi," terangnya.
"Silahkan serang saya jangan adik-adik imbuhnya.
Dengan pernyataan ini Aris berharap masalah ini tidak diperjang lagi.
Ia pun berterimakasih kepada pihak yang telah membantu mengurus kematian orangtuanya.
"Dengan klarifikasi ini saya mohon jangan di perpanjang lagi, saya sangat berterimakasih kepada warga gereja mereka yang betul-betul mengurus kematian yang dibantu dengan warga, saya apresiasi itu," jelasnya.
"Permohonan maaf saya juga saya mohon diterima kepada pihak-pihak yang terkait disana, saya emang kurang komunikasi dengan mereka," imbuhnya.
Awal Ditemukan
Ute, salah satu tetangga menuturkan bahwa saat itu warga sekitar yang tengah melakukan rapat mulai curiga dengan kondisi Opa dan Oma yang tak pernah lagi terlihat beberapa waktu belakangan.
Saat itu pak RT bertanya ke Ute soal keberadaan Opa dan Oma Hans dan Tita kapan terakhir terlihat.
"Jadi di hari Jumat malam itu kebetulan saya rapat, saya disini adalah bendahara RT.
Jadi kami lagi rapat untuk 17an, pak RT sempat tanya 'Bu Ute lihat Opa terakhir kapan?' Minggu kemarin saya ketemu di pos saya bilang gitu, mau keluar makan katanya, mau beli makan, saya bilang gitu.
'Terus ketemu lagi?' enggak, terus saya baru inget oh iya waktu Rabu itu ada keinginan mau kerumah itu gajadi karena ada tamu dateng, emang kenapa pak RT, saya tanya gitu," ungkap Ute.
Mendengar Ute lama tak melihat pasutri lansia itu, sang ketua RT mengajak beberapa warga untuk melakukan pemeriksaan terhadap rumah Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa.
Ute sendiri sempat meminta izin dari adik pasutri lansia untuk memasuki rumah dengan paksa.
"Nah disitulah pak RT beserta Pak Iksan itu ngecek rumah tersebut gitu, saya balik saya langsung ke sana, saya lihat sudah ada security satu sama orang GPIB juga sudah ada.
Terus saya bilang kenapa nih, iya kita mau lihat Opa didalem dan akhirnya karena saya memegang nomor handphone adik dari Opa, jadi saya coba telepon, saya izin karena kan kita tidak mau disalahin membongkar.
Saya izin mendobrak rumah, saya bilang itu bilang Welcome, dia bilang gapapa Bu Ute nanti tolong kabari terus perjalanan hasil dari ini, dari situ saya suruh mulai bongkar. Saya menyaksikan mulai dari dibongkar jendela sampe pintu dan saya share ke keluarganya, dibongkar pake linggis," jelasnya.
Saat masuk, ia dan warga merasa kaget mencium bau busuk bangkai yang begitu menyengat.
"Begitu kebongkar itu kita sempat semliwir ya cium bau, yang lain pada ga mau maju, saya pikir kalo saya enggak maju nih enggak selesai selesai nih begitu.
Yang pertama saya lihat dapur dan ternyata dapur aman, terus kamar, itu awal saya masuk tidak ada, saya entah karena ngeblank, capek atau karena sendirian. Terus saya lihat engga ada, saya buka kamar mandi takutnya ada jatuh dikamar mandi, begitu buka kamar mandi itu baunya bau banget gitu kan," kata Ute menjelaskan.
Hingga akhirnya ia menemukan Opa Hans Tomasoa dan Oma Tita Tomasoa sudah dalam kondisi tubuh terbujur kaku membusuk.
"Lalu saya masuk lagi ke kamar baru saya lihat kakinya Opa, mukanya mulai dari perut itu sudah hitam, nah saya masuk saya lihat yang Oma ternyata posisinya kaki kiri ditekuk, terus kepala sudah di bawah, jadi dia posisi di kiri di samping tempat tidur sudah mengambai di samping, sudah menjatuhkan diri, di video tidak tershot karena posisinya kan mungkin saya menghalangi dan posisi ngambil ngambar susah karena dia sudah menggelantung, ditempat tidur yang sama, dan si Oma itu begitu. Kalo posisi Opa itu tidur telentang begitu dan sudah hitam.
Dari kepolisian bilang itu dari cairan tubuhnya yang sudah membusuk, asumsinya murni sakit, begitu," pungkasnya.
Terkait kondisi Opa dan Oma, Ute mengatakan jika keduanya sudah sakit karena usia.
"Oma gak stroke, tapi melumpuhkan saraf kaki masih bisa jalan tapi pelan, Opa kurus, itupun saya salut dia bisa jalan dari rumah ke Pos ditambah lagi ke pasarm itu udah sangat yang luar biasa dan dia mengasuh istrinya yang sakit," katanya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Bantah Telantarkan Orangtua, Anak Kakek Nenek Tewas di Jonggol Sebut Sering Rebutan Urus Orangtua |
![]() |
---|
Anak Sulung Hans Tomasoa & Rita Klarifikasi, Tuding Ada Persekongkolan Jahat Terkait Isu Beredar |
![]() |
---|
Anak Pertama Opa Hans dan Oma Rita Bantah Telantarkan Orangtua Hingga Tewas Membusuk |
![]() |
---|
Curhatan Anak Opa Oma yang Tewas di Jonggol, Ungkap Masalah Keluarga Hingga Telantarkan Orangtua |
![]() |
---|
Sejak 2017 Tak Pernah Nampak, Para Anak Opa Hans Datang Lihat Rumah Usai Orangtuanya Tewas Membusuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.