Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Kunci Jawaban Kelas 6 SD Mulok BAM Bab Hubungan Mamak dan Kemenakan di Minangkabau Kurikulum Merdeka

Berikut kunci jawaban kelas 6 SD muatan lokal atau Mulok Budaya Alam Minangkabau BAM Bab hubungan mamak dan kemenakan di Minangkabau Kurikulum Merdeka

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Kunci Jawaban Kelas 6 SD Mulok BAM Bab Hubungan Mamak dan Kemenakan di Minangkabau Kurikulum Merdeka 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut kunci jawaban kelas 6 SD muatan lokal atau Mulok Budaya Alam Minangkabau BAM Bab hubungan mamak dan kemenakan di Minangkabau Kurikulum Merdeka .

A. Soal Pilihan Ganda

1. Peran utama seorang mamak dalam masyarakat Minangkabau adalah sebagai...
a. Pemimpin agama
b. Pemimpin adat
c. Penengah konflik
d. Penjaga harta pusaka

2. Kemenakan batali adat diperoleh melalui...
a. Garis keturunan ibu
b. Proses pengangkatan oleh datuk penghulu
c. Pernikahan
d. Warisan

3. Apa arti pepatah "kok siang maliek-like, manguruang patang mangaluakan pagi" dalam konteks hubungan mamak dan kemenakan?
a. Mamak harus selalu mengawasi kemenakannya
b. Kemenakan harus selalu patuh pada mamaknya
c. Mamak dan kemenakan harus saling menghormati
d. Kemenakan harus mandiri

4. Perbedaan utama antara kemenakan batali darah dan kemenakan batali adat adalah...
a. Cara memperoleh status kemenakan
b. Hak waris
c. Kewajiban terhadap mamak
d. Semua jawaban benar

5. Dalam konteks modern, tantangan apa yang dihadapi hubungan mamak dan kemenakan di Minangkabau?
a. Urbanisasi dan modernisasi
b. Perubahan struktur sosial
c. Pengaruh budaya asing
d. Semua jawaban benar

Kunci Jawaban:

1. b
2. b
3. a
4. d
5. d

B. Soal Essay

1. Jelaskan secara rinci tiga fungsi utama seorang mamak dalam masyarakat Minangkabau.

2. Bandingkan dan kontraskan status dan hak waris antara kemenakan batali darah dan kemenakan batali adat.

3. Bagaimana pengaruh nilai-nilai adat Minangkabau terhadap hubungan antara mamak dan kemenakan dalam konteks keluarga modern?

4. Analisislah pepatah "kok siang maliek-like, manguruang patang mangaluakan pagi" dalam konteks pengawasan mamak terhadap kemenakan. Apa implikasi positif dan negatif dari pengawasan yang ketat tersebut?

5. Usulkan beberapa cara untuk mempertahankan relevansi hubungan mamak dan kemenakan di tengah perubahan zaman.

Kunci jawaban :

1. Tiga fungsi utama seorang mamak dalam masyarakat Minangkabau adalah:

a. Pemimpin: Mamak berperan sebagai pemimpin dalam kaumnya. Ia bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, menjaga ketertiban, dan mewakili kaumnya dalam berbagai hal.

b. Pelindung: Mamak juga berfungsi sebagai pelindung bagi kemenakannya. Ia berkewajiban menjaga keselamatan dan kesejahteraan kemenakan, baik dari ancaman fisik maupun sosial.

c. Pengayom: Mamak berperan sebagai pengayom, memberikan bimbingan, nasihat, dan dukungan kepada kemenakannya. Ia mengajarkan nilai-nilai adat, moral, dan agama.

2. Kemenakan batali darah memiliki status yang lebih tinggi karena memiliki hubungan darah langsung dengan mamak. Mereka berhak atas warisan sako dan pusako secara penuh. Hubungan antara mamak dan kemenakan batali darah cenderung lebih dekat dan personal.

Kemenakan batali adat memperoleh status melalui proses pengangkatan. Mereka memiliki hak waris yang terbatas dan hubungannya dengan mamak lebih formal.

Seperti tabel di bawah ini :

Aspek                                     Kemenakan Batali Darah                           Kemenakan Batali Adat
Status                                     Lebih tinggi                                                  Lebih rendah
Hak Waris                              Penuh                                                           Terbatas
Hubungan                             Lebih dekat                                                  Lebih formal
Asal Usul                               Garis keturunan ibu                                    Pengangkatan

3. Nilai-nilai adat Minangkabau seperti gotong royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap orang tua masih sangat berpengaruh dalam hubungan mamak dan kemenakan. Namun, dengan adanya perubahan zaman, nilai-nilai tersebut mengalami tantangan. Beberapa pengaruhnya antara lain:

- Urbanisasi: Perpindahan penduduk ke kota besar membuat interaksi antara mamak dan kemenakan menjadi lebih jarang.

- Modernisasi: Perubahan gaya hidup dan nilai-nilai modern dapat mengurangi pengaruh adat dalam kehidupan sehari-hari.

- Individualisme: Kecenderungan individu untuk lebih mementingkan kepentingan pribadi dapat melemahkan ikatan kekerabatan.

4. Pepatah ini menekankan pentingnya pengawasan mamak terhadap kemenakan. Implikasi positifnya adalah:

- Perlindungan: Kemenakan terhindar dari pengaruh buruk.

- Bimbingan: Kemenakan mendapatkan bimbingan yang tepat.

- Pelestarian nilai: Nilai-nilai adat dapat terjaga.

Namun, pengawasan yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti:

- Ketergantungan: Kemenakan menjadi terlalu bergantung pada mamak.

- Kurang inisiatif: Kemenakan kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri.

- Konflik: Pengawasan yang terlalu ketat dapat menimbulkan konflik antara mamak dan kemenakan.

5. - Menyesuaikan adat dengan zaman: Nilai-nilai adat perlu disesuaikan dengan kondisi zaman modern tanpa menghilangkan esensinya.

- Meningkatkan komunikasi: Mamak dan kemenakan perlu lebih sering berkomunikasi untuk memperkuat hubungan.

- Melibatkan generasi muda: Generasi muda perlu dilibatkan dalam kegiatan adat untuk menumbuhkan rasa memiliki.

- Menggunakan teknologi: Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempermudah komunikasi dan menjaga hubungan antar anggota keluarga yang terpisah jarak.

Demikian kunci jawaban kelas 6 SD muatan lokal atau Mulok Budaya Alam Minangkabau BAM Bab hubungan mamak dan kemenakan di Minangkabau Kurikulum Merdeka .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved