Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nilai Luhur Dalam Komunikasi Tunjuk Ajar Melayu Punah di Ranah Digital

Peran mendasar orang tua dan tujuan mengasuh anak tetap tidak berubah dalam tunjuk ajar Melayu yang sangat berperan penting dalam mengarahkan anak

|
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: FebriHendra
istimewa
Seorang pegasing cilik berpakaian Melayu dalam sebuah event permainan rakyat di Siak, beberapa waktu lalu. Dampak negatif arus modernisasi di antaranya mulai redupnya budaya Melayu, termasuk permainan rakyat ini. 

Oleh: Datuk Budi Hermanto
Pemerhati Komunikasi Budaya Melayu

Datuk Budi Hermanto
Datuk Budi Hermanto

ARUS modernisasi telah menyebabkan masyarakat terutama remaja mulai meninggalkan nilai budayanya.

Berhati-hatilah bila kita sebagai orang tua dalam membimbing anak, dengan diperkenalkannya internet, teknologi digital baru, dan media sosial kepada keluarga.

Peran mendasar orang tua dan tujuan mengasuh anak tetap tidak berubah dalam hal ini tunjuk ajar Melayu sangat berperan penting dalam mengarahkan anak untuk di asuh, di pelihara secara wajar, bertanggungjawab.

Dalam ungkapan Melayu, “kalau anak hendak selamat, tunjuk ajar hendaklah ingat”, orang Melayu sangat mengutamakan upaya agar anaknya menjadi “orang baik”.

Orang tua sebagai pengasuh masih diharuskan untuk memelihara, melindungi, mencintai, dan membimbing anak. Benar bahwa praktik pengasuhan di masa lalu sangat mudah sebab anak-anak umur 7 tahun sampai 18 senang di ajak komunikasi, apa lagi anak-anak zaman tempo dulu itu tidak banyak tuntutan dan penurut, sebelum era digital dibangkitkan. 

Berbeda dengan sekarang, dalam membimbing anak penuh dengan pengaruh dan risiko diperkenalkannya internet, teknologi di ranah digital saat ini terjadinya pergeseran nilai budaya dan etika.

Bila didasarkan pada nilai budaya yang di wariskan turun-menurun mendorong komunikasi dan kepercayaan terbuka, untuk membangun hubungan antara nilai-nilai tradisional dan dunia online.

Penggunaan perangkat digital yang terlalu dini dan berlebihan dapat menimbulkan kecanduan, termasuk konten-konten berbahaya, kekerasan, informasi palsu, kontak dengan orang tidak di kenal, pencurian identitas (phishing), penipuan internet, masalah penglihatan, dan susah tidur. Menghabis kan waktunya di alam tidak nyata, di alam maya yang gelisah itu.

Penggunaan internet berlebihan untuk anak usia sekolah bisa merusak budaya, Hal ini tentu berdampak pada perubahan gaya hidup dan pola pikir mereka sebagai seorang remaja. Muara dari semuanya adalah menurunnya kualitas moral para remaja. 

Oleh sebab itulah, nilai-nilai budaya Melayu ini harus di jaga dari terobsesinya dengan situs web, video game, judi, menghabiskan lebih banyak waktu dengan aktivitas online, itu tentu bisa ditunda, dengan mengajak anak membantu pekerjaan ibu di rumah, pemantauan orang tua dan pengendalian diri si anak dalam binaan tuntunan agama.

Di hidupkan tradisi silam “jemputan zaman” di kalangan remaja. Remaja dan generasi muda harus mengenal budaya dan tradisi yang ada di daerahnya. Seperti halnya dengan budaya Melayu. 

Budaya Melayu merupakan sebuah budaya yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopan santunan, yang menjadi salah satu asas jati diri kemelayuan yang terpuji. Di dalam pergaulan sehari-hari sopan santun menjadi salah satu tolak ukur untuk menilai seseorang.

Banyak orang tua dengan sengaja membiarkan anak-anak ‘mereka’  dalam penggunaan internet secara “bebas lepas”. Dan banyak juga orang tua khawatir jika anak ‘mereka’ menghabiskan terlalu banyak waktu dengan konten budaya populer yang seringkali menampilkan kekerasan, seksual, seksis, rasis, dan anak-anak cepat menangkap dari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, ini bisa mengundang petaka. 

Waktu banyak dihabiskan sia-sia, “Demi masa sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”, (Surat Al-Asr ayat 103).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved