Selebgram Medan Tewas

Meski Keluarga Klaim Sudah Berdamai, Makam Selebgram Medan yang Tewas Usai Sedot Lemak Dibongkar

pihak klinik sudah lebih dulu berdamai dengan keluarga mereka di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat sehari setelah korban tewas.

IST
Makam Selebgram Medan Dibongkar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Selebgram Medan Tewas usai sedot lemak di Depok masih berlanjut.

Terbaru, Polres Metro Depok melakukan ekshumasi terdahap jasad Ella Nanda Sari Br Hasibuan (30) hari ini Senin (5/8/2024).

Proses ekshumasi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berada di Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan ekshumasi bakal dilaksanakan oleh tim forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumatera Utara.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam peristiwa kematian Ella, lantaran hingga saat ini pihak ya masih melakukan penyidikan dan menunggu bukti autopsi.

“Sampai saat ini kita belum menetapkan tersangka. Masih menunggu alat bukti autopsi,” katanya.

Amatan wartawan dilokasi, sejumlah personel kepolisian dari Polres Langkat, Polres Metro Depok, dan Polsek Pangkalan Brandan, sudah berada dilokasi pemakaman.

Bahkan beberapa warga yang berada disekitar lokasi tampak mulai memadati pemakaman.

Baca juga: Terbongkar Lagi Kebohongan Iptu Rudiana Soal Waktu Pemeriksaan Terpidana Kasus Vina Cirebon

Baca juga: Marisa Putri Pernah Buat Heboh Kampus Tabrak Tiang Bendera Sebelum Tragedi Tabrak IRT di Pekanbaru

Meski begitu, polisi telah memasang garis polisi.

Ekshumasi ini mulanya dikabarkan akan dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024) kemarin.

Namun tidak diketahui secara pasti, mengapa ekshumasi batal dilaksanakan.

Apalagi Efrizal Hasibuan (57) paman Ella Nanda Sari sempat menolak ekshumasi ini.

"Sama sekali tidak ada namanya pembongkaran kuburan ataupun otopsi, kami menolak. Pihak keluarga sudah ikhlas menerima apa adanya," ujar Efrizal, Jumat kemarin.

Efrizal juga mengaku jika pihak keluarga dan klinik sudah berdamai.

"Pihak keluarga dengan klinik sudah berdamai. Kami memandang mereka mengantar jenazah sampai kemari, dan kami terima dengan ikhlas. Bahkan pihak klinik mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman," ujar Efrizal.

"Dan anak korban ditanggung biaya sekolahnya sampai SMA. Tak hanya itu, ada uang tunai Rp 50 juta yang kami terima dari pihak klinik," sambungnya.

Baca juga: Warganet Kuliti Identitas Keluarga Marisa Putri, Mahasiswi yang Tabrak IRT hingga Tewas di Pekanbaru

Baca juga: 8 Anggota TNI di Medan Diserang 20 Anggota Geng Motor Menggunakan Senjata Tajam

Disinggung soal isu jika peti jenazah gak boleh dibuka saat tiba di rumah duka, Efrizal membantahnya.

"Kalau soal jenazah katanya petinya enggak boleh dibuka itu bohong. Kami buka dan semua pelayat melihat jasad almarhumah," ujar Efrizal.

Dikabarkan sebelumnya, Okta Vivilia, kakak korban mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.

Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.

Sebab, penjelasan dari kuasa hukum klinik kecantikan tersebut dianggap tidak masuk akal.

Belakangan, tewasnya Ella Nanda Sari (30) diduga saat operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok, berujung damai.

Meski sempat akan melapor ke Polisi, keluarga korban mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kasus ini.

Okta Vivilia, kakak korban menjelaskan, pihak klinik sudah lebih dulu berdamai dengan keluarga mereka di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat sehari setelah korban tewas.

Kata Okta, klinik kecantikan WSJ Beauty Depok memberikan uang duka sebanyak Rp 50 juta

"karena pihak klinik dan pihak keluarga yang di Pangkalan Brandan sudah membuat perdamaian. Uang duka Rp 50 juta,"kata Okta Vivilia, Selasa (30/7/2024).

Bukan cuma uang duka, Okta juga menyebut pihak klinik berjanji akan membiayai pendidikan anak korban yang kini berusia 9 tahun hingga berusia 18 tahun.

Selain itu, ada juga kesepakatan dan perjanjian lain yang tidak diungkapkan lebih detail.

"janji membiayai pendidikan anaknya sampai usia 18 tahun. Kemudian membuat perjanjian dan kesepakatan sama kita."

Okta menerangkan, pihak klinik kecantikan WSJ Beauty Depok sudah menjelaskan kenapa korban tewas.

Katanya, korban diduga tidak jujur saat mau menjalani operasi sedot lemak.

Harusnya dia datang dan istirahat selama 2 hari sebelum operasi.

Ternyata korban diduga datang di hari itu juga saat mau operasi.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved