Mayat Wanita dalam Koper

Pembunuhan di Pangkajene : Terungkap, Penyebab Pencurian Andi Rumbayan Berubah Menjadi Pembunuhan

Dalam pengakuannya , terungkap mengapa pencurian yang dilakukannya justru menjadi pembunuhan yang cukup sadis. Polisi juga beberkan fakta ini

Editor: Budi Rahmat
Kompas.com/Reza Rifaldi
Andi Rumbayan (37), tersangka pembunuhan wanita dalam koper saat ditampilkan dalam press rilis di aula Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, Senin (19/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ternyata inilah yang menjadikan pencaurian yang dilakukan Andi Rumbayan (37) di kosan Ramlah justru berujung pada pembunuhan .

Polisi mengungkapkan faktor yang membuat kemudian pencurian tersebut menjadi pembunuhan yang cukup sadis .

Seperti diketahui, Ramlah ditemukan meninggal dunia .

Jasadnya disimpan pelaku di dalam koper . dan anak korban sendiri yang pertamakali mendapati koper berdarah yang ternyata berisi jasad korban

Baca juga: Jasad Wanita dalam Koper di Pangkajene : Ramlah Melawan saat Dirudapaksa, Andi Rumbayan Makin Kalap

Dari pengakuannya Andi Rumbayan, saat dalam kondisi mabuk, pelaku lanjut Andi Rian, pun hendak pulang ke rumahnya.

Saat tiba di depan rumah, Andi Rumbayan yang mabuk, rupanya memasuki kontrakan tetangga tempat korban Ramlah tinggal dan tertidur pulas dalam kamar.

"Dia (pelaku) pulang bukan masuk kerumahnya tetapi loncat ke rumah tetangga di mana posisi korban pada saat itu sedang tertidur lelap," ungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengulangi pengakuan pelaku.

Saat di dalam kamar, Andi Rumbayan berupaya mengambil sejumlah uang dan alat komunikasi atau handphone korban.

"Kemudian pelaku melihat korban sedang tertidur pulas, muncullah niat berikutnya yaitu rudapaksa," terangnya.

Tetapi pada saat melakukan aksinya, lanjut Andi Rian, korban terbangun tersadar akhirnya oleh tersangka dilakukan penyekapan

"Kemudian setelah melakukan aksinya dia mau kabur ternyata korban tersadar dan pelaku kemudian melakukan aksi  selanjutnya yakni menghabisi korban," terangnya

Baca juga: Sebelum Masukkan Mayat Ramlah Dalam Koper, Andi Berencana Buang Jasad ke Sawah

Usai Mabuk Beraksi

Sebelum membunuh Ramlah (47) lalu mayatnya dimasukkan dalam koper, pelaku Andi Rumbayan (37) rupanya dalam pengaruh minuman keras (miras).

Pengungkapan kasus pembunuhan wanita dalam koper di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan itu dijelaskan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi saat konferensi pers di kantornya, Senin (19/8/2024) siang.

Andi Rian mengatakan pembunuhan yang menggegerkan warga Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene itu berawal saat pelaku usai berpesta miras.

"Saya melihat ini berangkat dari akibat terpengaruh oleh minuman keras," kata Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.

"Jadi sebelum melakukan perbuatannya tersangka ini sempat berkumpul dan minum-minum sampai dengan kondisi mabuk," sambungnya.

Dijerat Pasal Berlapis

Dalam kasus itu, Andi Rumbayan ditetapkan tersangka kasus pencurian dengan kekerasan, rudapaksa dan pembunuhan.

Setelah Ramlah meninggal, pelaku memasukkan mayat korban ke dalam koper lalu kabur membawa motor dan ponsel korban.

Tidak hanya itu, uang tunai milik korban sebanyak Rp1 juta turut dibawa kabur pelaku.

"Jadi tiga rangkaian pidana menjadi satu yang dilakukan oleh tersangka," tuturnya.

Detik detik Jasad Ramlah Ditemukan Anak

Diketahui korban bernama Ramlah (47) dibunuh pelaku AND alias Andi Rumbayan (37).

Mayat wanita asal Jeneponto ini, ditemukan dalam koper merah di kamar kontrakan Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Minggu pekan lalu.

Korban ditemukan pertama kali oleh anaknya bernama Caya.

Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany mengatakan kejadian ini bermula ketika Caya mendatangi rumah kos yang dihuni ibunya di Kelurahan Jagong.

Baca juga: Sebelum Masukkan Mayat Ramlah Dalam Koper, Andi Berencana Buang Jasad ke Sawah

Saat tiba di rumah kos, Caya tak menemukan Ibunya.

"Menurut pengakuan anaknya, sudah tidak berhubungan dengan ibunya sejak Jumat lalu, sehingga dia mengecek ke rumah kos yang ditempati ibunya," sebutnya.

Saat tiba di kamar kos ibunya, Caya menemukan bercak darah yang sudah mengering.

Kemudian dia mencoba mencari ke sekeliling rumah kos tersebut.

Tak lama berselang, ia mendapati sebuah koper berwarna merah yang dikerumuni lalat di dalam ruang penyimpanan kayu rumah kos.

"Saat di TKP dia menemukan koper yang berada tidak pada tempatnya," ujarnya.

Kemudian sang anak menelpon pemilik kos untuk memeriksa koper tersebut.

"Koper tersebut dicurigai berisi sesuatu dan keduanya akhirnya menelpon pihak kepolisian untuk melakukan memeriksa," terangnya.

Saat koper tersebut dibuka, ditemukanlah korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia, tertelungkup di dalam koper

Ditangkap di Balikpapan

Baca juga: Pembunuhan di Pangkajene : Ungkapan Pilu Caya Temukan Ibu di Dalam Koper, Pertanda dari Hape Mati

 

Irjen Pol Andi Rian mengatakan, pelaku ditangkap Tim Resmob Polda Sulsel saat kabur ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Pelaku membawa kabur motor dan ponsel korban. Setelah itu, motor dijual di bengkel temannya di Maros seharga Rp1,3 juta," kata Irjen Pol Andi Rian.

Uang sebesar Rp1,3 juta itulah yang digunakan pelaku lanjut Andi Rian untuk membeli tiket kapal kabur ke Kalimantan.

"Jadi kita turut amankan bukti pembelian tiket kapalnya yang menggunakan Siguntang ke Kalimantan," ujarnya.

Ramlah  (47 ) sempat melawan ketika tubuhnya akan ditindih oleh Andi Rumbayan (37) . Korban tahu ia akan dirudapaksa oleh pria mabuk tersebut .

Namun , usaha Ramlah sia-sia , Andi Rumbayan makin kalap dna berusaha menyekap korban .

Saat itu korban sudah tidak berdaya . Namun saat pelaku hendak kabur , korban tersadar dan pelaku balik kanan dan selanjutnya menghabisi korban .

Aksi bejat yang dilakukan Andi Rubayan tersebut merupakan rangkaian dari aksi pencurian yang dilakukannya .

Kejadian tersebut terjadi di di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Ramlah ditemukan sudah didalam koper oleh anaknya . Kondisinya memilukan .

Sedangkan pelaku , Andi Rumbayan memilih kabur dengan hasil jarahannya termasuk sepeda motor dan handphone korban .(*)

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved