Mayat Wanita dalam Koper

Pembunuhan di Pangkajene : Ungkapan Pilu Caya Temukan Ibu di Dalam Koper, Pertanda dari Hape Mati

Caya mengatakan korban yang merupakan ibunya, sudah lama tak pulang kampung. Sekali bertemu ternyata sudah tak bernyawa

|
Editor: Budi Rahmat
Istimewa
Proses evakuasi penemuan mayat di dalam koper di Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (11/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pembunuhan perempuan paruh baya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Ramlah viral di media sosial 

Korban dibunuh oleh tetangganya sendiri yang bernama Andi Rumbayan (37). Pelaku sudah diamankan polisi setelah dilakukan penyelidikan mendalam.

Ternyata korban adalah seorang ibu yang sudah lama merantau . Anak korban bernama Caya yang pertama kali menemukan korban disembunyikan pelaku di dalam koper.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Ramlah, Berniat Mencuri, Tapi Malah Setubuhi Korban Sebelum Dimasukkan Koper

Caya mengungkapkan sosok ibu yang bernama Ramlah yang ternyata sudah lama tak pulang kampung .

Dirangkum dari Tribun-Timur.com, korban Ramlah bukan warga asli Tolo Toa, Kabupaten Pangkep.

Ramlah merupakan perantuan dari Kabupaten Jeneponto.

Selama di Pangkep, dirinya tinggal di sebuah rumah kos kawasan Jalan Pelelangan, Jagong, Pangkajene, Pangkep.

Untuk menyambung hidup, Ramlah berjualan keliling.

Caya, anak dari Ramlah, menyebut sang ibu sudah meninggalkan kampung halaman sejak 2009.

Selama ini, Ramlah tidak menetap di satu daerah, melainkan berpindah-pindah.

“Merantau sejak 15 tahun lalu, berpindah-pindah,” ujarnya, Minggu (11/8/2024), dikutip dari TribunPangkep.com.

Meskipun jauh dari rumah, Ramlah tetap berhubungan baik dengan sang anak.

Caya dan Ramlah rutin berkirim kabar melalui handphone.

(Kiri) Andi Rumbayan (37), tersangka pembunuhan terhadap wanita lalu jasadnya dimasukkan dalam sebuah koper merah saat diintrogasi polisi di Aula Mapolda, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, Senin (19/8/2024) dan (Kanan) Foto korban semasa hidup.
(Kiri) Andi Rumbayan (37), tersangka pembunuhan terhadap wanita lalu jasadnya dimasukkan dalam sebuah koper merah saat diintrogasi polisi di Aula Mapolda, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, Senin (19/8/2024) dan (Kanan) Foto korban semasa hidup. (Kolase Tribunnews.com)

Pelaku Berhasil Ditangkap

Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan mayat wanita dalam koper di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel).

Korban yang bernama Ramlah (47), ternyata dibunuh oleh tetangganya sendiri, Andi Rumbayan (37).

Pelaku yang dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Senin (19/8/2024), tampak tertunduk lesu.

Andi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan memakai baju tahanan berwarna merah.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, membeberkan detik-detik tersangka melancarkan aksinya.

Semua bermula saat Andi pesta miras hingga mabuk.

Dalam kondisi setengah teler, tersangka melewati kos milik korban dan timbul niat jahat.

Baca juga: Detik-Detik Ramlah Dihabisi dan Jasad Dimasukkan ke Koper: Andi Tergiur Melihat Korban Pakai Sarung

Andi awalnya hanya ingin mencuri barang berharga korban.

"Kemudian pelaku melihat korban sedang tertidur pulas, muncullah niat berikutnya, yaitu rudapaksa," kata Irjen Pol Andi, Senin, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Saat tersangka hendak melancarkan aksi bejatnya, korban terbangun dari tidurnya.

Tanpa basa-basi Andi langsung memukuli korban hingga tewas.

Tersangka kemudian pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 20 meter dari tempat kejadian perkara.

Ia mengambil koper untuk menyembunyikan jasad korban.

"Selanjutnya, kabur dan mengambil harta korban berupa uang, ponsel, dan motor," urai Irjen Pol Andi.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 365, 338, 285, dan 351 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Awal Kehilangan Kontak

Caya menceritakan, dirinya mulai kehilangan kontak dengan sang ibu sejak Jumat (9/8/2024).

“Sudah dua hari tidak komunikasi, tidak aktif nomornya,” ungkapnya.

Caya yang khawatir dengan kondisi ibunya, ia memutuskan pergi ke Pangkep dari Jeneponto.

Ia sampai di kos korban pada Minggu (11/8/2024) sore sekitar pukul 16.00 Wita.

Caya langsung mencari keberadan Ramlah.

Baca juga: UPDATE Mayat Wanita dalam Koper di Sulsel: Bekas di Kepala Korban Bukti Kuat Pembunuhan

Dia menyusuri sudut-sudut kos, namun tidak menemukan Ramlah.

Caya memperluas pencariannya hingga langkah kakinya terhenti di ruangan penyimpanan kayu.

Ia melihat sebuah koper berwarna merah tergeletak.

Caya curiga dengan isi koper tersebut karena ada noda darah.

“Saya lihat sepertinya darah dan juga ada rambut pada resleting koper,” kata Caya.

Caya seketika itu histeris melihat mayat ibunya berada dalam koper.

Singkat cerita, Caya melaporkan kejadian ini ke warga untuk diterukan ke kepolisian.(*)

( Tribunpekanbaru.com ) 

Baca juga: Kondisi Mayat Wanita dalam Koper di Sulsel: Jasad Tertelungkup, Diduga Sudah Berhari-Hari

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved