Mayat Dalam Karung di Pontianak

Bikin Nangis , 2 Kali Kepala Nizam Hantam Lantai Disepak Ibu Tiri, Dikasih Minum Pakai Tutup Botol

Pantas saja Nizam tak lagi sadarkan diri . Tengkorak kepalanya patah . Ada pembengkakan di orak . Ternyata ibu tirinya kejam dan sadis

Editor: Budi Rahmat
IST
Mayat bocah Dalam Karung di Pontianak 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cemburu kasih sayang . Aalasan If aniaya Ahmad Nizam ( 6) hingga meninggal dunia .

Korban beberapakali ditendang hingga kepalanya membentur lantai . Tak hanya itu , korban yang lemas juga tidak mendapatkan asupan makanan .

Hingga korban meninggal dunia dalam kondisis lemas dan ada pembengkakakn di bagian otak.

Itu akibat tulang tengkoraknya pecah .

Baca juga: Sebelum Ahmad Nizam Tewas di Tangan Ibu Tiri, Ibu Kandung Akui dapat Laporan Mengerikan dari Guru

Nah , dari pengakuan tersangka , terbuka bagaimana ia menganiaya korban hanya karena cemburu kasish sayang .

Korban yang adalah anak tirinya dinilai lebih disayang suaminya dibandingkan bayi yang ia lahirkan .

Nah , seperti apa kejainya IF menganiaya korban hingga meninggal dunia ?

Hasil Otospi dan Penganiayaan Korban

Seorang ibu muda berinisial IF berusia 24 tahun ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Kalimantan Barat dalam kasus dugaan pembunuhan anak tirinya yang berusia 6 tahun.
Seorang ibu muda berinisial IF berusia 24 tahun ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Kalimantan Barat dalam kasus dugaan pembunuhan anak tirinya yang berusia 6 tahun. (Istimewa)

Polda Kalimantan Barat mengungkapkan hasil otopsi terhadap jasad Ahmad Nizam, bocah 6 tahun di Pontianak yang dihabisi ibu tiri dan jasadnya disimpan di dalam karung.

Bertempat di Lobi utama Polda Kalbar, Konfrensi pers ini dipimpin langsung Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya bersama Dirreskrimum Polda Kalbar Kombespol Bowo Gede Imantio, serta dokter forensik, dr. Natalia Widjaya Sp.FM, selasa 27 Agustus 2024, siang.

Dari hasil otopsi, disimpulkan Ahmad Nizam meninggal akibat tulang tengkoraknya pecah yang membuat pembengkakan otak.

Dirreskrimum Polda Kalbar Kombespol Bowo Gede Imantio mengungkapkan bahwa sejumlah penganiayaan diterima Ahmad Nizam pada 19 dan 20 Agustus 2024.

Baca juga: Dua Tahun Tinggal Bersama hingga Akhirnya Tewas, Nizam Tak Pernah Ngadu ke Ibu Soal Tabiat Ibu Tiri

Kombespol Bowo Gede Imantio memaparkan pada 19 Agustus 2024, korban pulang sekolah dengan pakaian berantakan, lalu tersangka emosi mendorong korban hingga terjatuh, dimana saat terjatuh kepala korban menghantam lantai. 

Tidak hanya itu, ketika korban dilantai tersangka juga sempat menendang korban ke arah perut.

Lalu, tersangka menyeret korban berdiri di halaman belakang rumah dan menguncinya selama semalaman tanpa memberinya makan, sedangkan tersangka di dalam rumah berkali - kali memasak makanan untuk ia makan sendiri.

Kemudian, pada Selasa 20 Agustus 2024, tersangka menyuruh korban masuk ke rumah, namun sebelumnya tersangka memandikan korban di halaman belakang dengan menggunakan selang.

Tiwi , ibu kandung korban ungkap permintaan Nizam
Tiwi , ibu kandung korban ungkap permintaan Nizam (tangkap layar POntianak)

Kemudian, tersangka meminta korban masuk ke dalam, namun, karena korban berjalan lemas sempoyongan, pelaku lantas kembali emosi dan kembali mendorong kuat korban hingga terjatuh dan kepalanya kembali membentur lantai dan akibat hal itu korban tidak sadarkan diri.

Saat itu, tersangka sempat memberikan minum air zam zam kepada korban, namun air yang diberikan hanya 2 tutup botol kecil.

Korban saat itu sempat menelan air itu, dan tersangka lalu meninggalkannya, tidak lama kemudian, tersangka kembali mengecek kondisi korban namun korban tidak sadar.

Baca juga: Pembunuhan di Pontianak : Permintaan Nizam sebelum Meninggal , Video Ibu dan Sampaikan Keinginan

Tersangka sempat meniupkan nafas melalui mulut korban, namun korban ternyata detak jantung dan nadi korban ternyata sudah tidak ada.

Kepada Polisi, tersangka mengaku bahwa nekat menganiaya korban karena kesal kepada suaminya yang lebih sayang kepada Nizam dibandingkan anaknya.

Kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua . Bagaimana harusnya komunikasi ketika hendak menjalin hubungan rumah tangga dengan orang yang baru. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved