Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penganiayaan di Inhil

Petani di Inhil Riau Babak Belur Diserang Puluhan OTK Tengah Malam

Sejumlah petani di Inhil babak belur setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh puluhan orang tak dikenal

|
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/t muhammad fadhli
Sudarmono, petani di Inhil yang diduga menjadi korban penganiayaan diduga dilakukan OTK mendapat perawatan IGD RSUD Puri Husasa Tembilahan, Riau, Selasa (27/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Sudarmono (35) tampak terbaring lemah tidak berdaya di tempat tidur ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husasa (PH) Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Selasa (27/8/2024) siang.

Sudarmono bersama tiga rekannya babak belur setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh puluhan orang tak dikenal ( OTK ) pada Senin (26/8/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka sehari-hari bekerja sebagai petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kemuning Sawit Desa Sekayan, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil.

Baca juga: Hari Pertama Nihil Pendaftar Pilkada Inhil 2024, Baru Dua Paslon Konfirmasi Mendaftar Ke KPU

Baca juga: 1.500 Lebih TPS di Inhil Akan Jadi Perhatian Khusus dalam Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024

Sudarmono mengeluhkan sesak nafas dan nyeri yang hebat di bagian kepalanya akibat benturan sehingga mengalami luka dalam.

Berdasarkan keterangan dokter jaga IGD RSUD PH Tembilahan, pasien tersebut mengalami keluhan sesak karena berdasarkan keterangan pasien diinjak oleh orang tidak dikenal (OTK).

“Kita sudah lakukan pemeriksaan (Sudarmono), dari rontgen tidak ada patah tulang atau apa, terus pasien mengeluh nyeri kepala karena benturan,” ujar dr Merina Andini.

Sudarmono korban kekerasan oleh orang diduga OTK di pos lahan perkebunan sawit.

Sudarmono tidak sendiri, 3 orang rekannya yang berada di pos juga menjadi korban penganiayaan pada kejadian Senin (26/8/2024) malam tersebut.

Tiga orang rekannya yaitu, adik Sudarmono bernana Ronal (29), Yusri Azhar Hasibuan (52) dan anaknya Didik Supriadi Hasibuan (20).

Kondisi Sudarmono yang paling parah dari rekan – rekannya yang lain, sehingga harus menjalani observasi dan di pindah ke ruang rawat inap.

“Korban di pukul menggunakan besi sawit di bagian kepala. Saat ini kita observasi untuk di rawat, karena bagian kepala,” ujar dr Merina.

Berdasarkan pemeriksaan dokter, Ronal juga mengaku dipukul menggunakan besi pada pipi sebelah kanan dan tapak luka lecet begitu juga pada pipi sebelah kiri.

Selanjutnya korban Didik Supriadi Hasibuan mengeluhkan nyeri pada hidung dan hasil rontgen karena benturan yang menyebabkan pembuluh darah di hidungnya pecah sehingga menyebabkan bengkak pada hidung.

Terakhir Yusri Azhar Hasibuan mengeluh luka gores pada pipi sebelah kanan itu di akibatkan benda tajam.

Menurut Pengakuan Ronal, sebelum kejadian naas tersebut dirinya bersama rekan – rekannya tersebut sedang menjaga sawit di pos perkebunan tepatnya di Dusun Semaram sekitar pukul 23.00 WIB.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved