Depresi Akibat Bullying
Sedih, Siswa SMAN 4 yang Dibully 15 Orang Sampai Masuk RSJ Itu Punya Prestasi Duta Pelajar
Sosok korban perundungan di SMAN 4 Pasuruan ternyata siswa berprestasi di sekolahnya. Ia masuk RSJ diduga karena di-bully 15 orang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sosok korban perundungan di SMAN 4 Pasuruan ternyata siswa berprestasi di sekolahnya.
Kini ia mengalami gangguan jiwa hingga masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) diduga karena di-bully 15 orang.
Di media sosial, video ketika siswa tersebut tengah dijemput dari rumahnya menggunakan ambulans pun beredar .
Ketika masuk ambulans, siswa tersebut dibaringkan dengan kondisi tangan dan tubuh diikat.
Lantas, siapakah sosok siswa tersebut?
Siswa tersebut berinisial NR (17), yang saat ini menempuh pendidikan di SMAN 4 Kota Pasuruan, Jawa Timur.
NR adalah siswa yang berprestasi.
Dia tercatat sebagai Duta Pelajar Pancasila untuk sekolahnya.
Selain itu, NR juga bertugas sebagai Paskibra untuk SMAN 4 saat hari kemerdekaan.
Kini, NR mengalami depresi berat akibat perundungan atau bullying di sekolahnya.
Diduga, pelaku yang merundung NR ada 8 hingga 15 siswa.
Menurut pihak kepolisian, tindak bullying yang kerap diterima NR yaitu perkataan kasar, pemerasan uang jajan, hingga perlakuan fisik.
Korban juga diduga sudah menjadi korban bullying sejak duduk di bangku SMP.
NR pun kini menjalani perawatan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang sejak 21 Agustus 2024.
Kronologi Perundungan
Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim Bidang Advokasi dan Pembaruan Hukum, Wahyuni Tri Wuyanto menuturkan, peristiwa berawal ketika NR hendak mengikuti upacara kemerdekaan, Sabtu (17/8/2024).
Kala itu, NR diadang oleh "genk dion", yang merupakan teman-teman sekolahnya sendiri.
"Dari pengakuannya, NR sempat dikepung dan di-bully," kata Wahyuni, Senin (26/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Kemudian sempat lari kencang untuk menghindari perundungan yang dilakukan teman-temannya," tambahnya.
Setiba di rumah, efek tindakan bullying akhirnya terungkap.
NR mengalami depresi seperti ketakutan secara terus menerus.
Terkadang, NR tidak kuat menahan emosi, sering marah, dan memukul tembok tanpa sebab.
"Dari pengakuan keluarga, NR sering marah dan sempat memukul saudaranya," ungkap Wahyuni.
"Agar tidak berakibat fatal, akhirnya keluarga membawanya ke RSJ. Dan kasus ini kami laporkan ke Polres Pasuruan Kota," tambahnya.
Menanggapi kasus tersebut, Kepala Polres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara mengaku telah menerima dan menindaklanjuti laporan kasus tersebut.
"Dari laporan, korban ini sudah berlangsung lama, dan kami segera lidik kepada sejumlah nama yang dilaporkan," tegas Davis.
Keluarga Harap Pelaku Dihukum
Sementara itu, keluarga NR berharap korban cepat pulih dan pihak kepolisian memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku.
Karena, korban diketahui sering dirundung sejak duduk di bangku SMP.
"Saya berharap pihak kepolisian memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku. Karena adik saya (NR) sudah lama di-bully," ucap kakak NR, Fariz Rohman Maulana, Senin (26/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Bahkan di antara pelaku merupakan teman sekolahnya di waktu SMP," terang Fariz Rohman Maulana, kakak korban NR, Senin (26/8/2024).
Fariz menuturkan, sebenarnya kondisi NR sebelum mengalami depresi berat itu memiliki prestasi dan menjadi siswa yang aktif.
"Namun karena ulah beberapa temanya yang nakal itu. Kondisi adik cenderung diam, karena takut. Puncaknya usai upacara itu," katanya.
Sebagian siswa yang diduga melakukan perbuatan bulliying itu mulai sejak duduk di bangku SMP.
"Untuk itu saya minta pelaku itu diproses hukum setimpal karena kondisi adik saya depresi berat. Karena sebagian pelaku itu teman SMP-nya dulu pernah memeras uang jajan," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.