Mobil ATM di Padang Pariaman Dirampok

Dua Anak Buahnya Rampok Uang Rp 2,5 Miliar, Kapolda Sumbar akan Tempatkan Personel Senjata Lengkap

Evaluasi langsung dilakukan Kapolda Sumbar usai dua personel melakukan perampokan . Salah satu upaya adalah penempatan personel bersenjata lengkap 

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Kapolda Sumbar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua anak buahnya melakukan perampokan mobil ATM senilai Rp 2,5 miliar, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono gerak cepat lakukan evaluasi.

Suharyono mengatakan ada evaluasi yang dilakukan pasca kejadian yang membuat geger masyarakat di Padang Pariaman tersebut.

Menurutnya akan ada penempatan personel bersenjata lengkap nantinya.

Baca juga: Saat Beraksi Pakai Plat BG, Ternyata Mobil Perampok ATM di Pariaman Berasal dari Jakarta

Seperti diketahui dua oknum polisi bersama satu rekan sipil terlibat dalam kasus perampokan mobil pengisian ATM di Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Senin (26/8/2024) ini membuatnya harus melakukan evaluasi terkait pengawalan uang dalam jumlah besar.

Diketahui, Polres Padang Pariaman bersama dengan jajaran Polresta Padang dan Polda Sumbar berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan terhadap mobil jasa pengisian ATM yang terjadi di depan Jaya Sentrikon Fly Over, Kampung Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Peristiwa ini terjadi pada Senin (26/8/2024) malam. Akhirnya sebanyak tiga orang pelaku yang terdiri dari dua oknum anggota Sabhara Polda Sumbar dan rekannya dari warga sipil berhasil diamankan pada Selasa (27/8/2024).

Pelaku diketahui berinisial Briptu NPP (29) anggota Polri dan Bripda MSAD (21) anggota Polri. Sedangkan untuk rekannya dari sipil berinisial HS (38) yang mengaku seorang perwira polisi berpangkat Iptu.

Baca juga: Motif Dua Oknum Polisi Rampok Mobil ATM di Padang Pariaman, Polda Sumbar Siapkan Hukuman Tegas

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan bahwa Briptu NPP sudah berdinas sebagai seorang Polisi selama 8 tahun, sedangkan Bripda MSAD selama 1 tahun 11 bulan.

Awalnya mobil ini membawa uang sebanyak Rp6,2 miliar. Kemudian sebanyak Rp 1,1 miliar telah dipindahkan ke mesin ATM sebelum kejadian perampokan, sehingga di dalam mobil tersisa Rp 5,1 miliar.

Ia mengungkapkan uang yang berhasil disalin ke mobil para pelaku sebanyak Rp 2,5 miliar rupiah dimana uang tersebut berada dalam kotak penyimpanan. Namun, saat ini Polda Sumbar tengah melakukan pendalaman terhadap kasus pencurian ini.

"Evaluasi kedepan, kita akan mengecek lagi MoU. Kami akan menekankan bahwa pengawalan tidak boleh dilakukan satu orang personel kepolisian. Evaluasi ini akan dilakukan secara internal, walaupun ini kita prosesnya itu profesional keluar. Namun, internal harus ada analisa dan evaluasi," ujar Irjen Pol Suharyono,  Rabu (28/8/2024).

Pihaknya tidak menginginkan proses pembawaan uang dalam jumlah yang besar tanpa pengawalan yang optimal, apalagi dilakukan pada malam hari. Misalkan ada pengawalan uang, akan diperintahkan waktunya di siang hari.

"Ini untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan, karena sudah terjadi seperti ini. Kalau sebelumnya biasanya aman, karena kejadian ini benar-benar tidak aman dan harus ada yang dievaluasi," sebutnya.

Pihaknya akan menekankan terkait moral anggota Polri, karena kalau pelakunya dari luar tidak akan terlalu menjadi sebuah keprihatinan semacam ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved