Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Limbah Membawa Berkah, Kisah Sukses Warga Desa Mukti Sari Menyulap Kotoran Sapi Jadi Sumber Energi

Warga Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau menyulap kotoran sapi menjadi sumber energi berupa biogas

|
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
Ketua Kelompok Tani Bhina Mukti Sari, Sudarman menunjukkan bio slurry sisa kotoran sapi yang keluar dari reaktor di belakang kandang sapi miliknya pada Sabtu (24/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Suhada terlihat agak kaget dengan kedatangan Sudarman di rumahnya, pada siang menjelang sore, Sabtu (24/8/2024).

"Ada tamu, Mbah," kata Sudarman, Ketua Kelompok Tani Bhina Mukti Sari ini sambil memperkenalkan maksud kedatangan kami ke rumah Mbah Suhada di Jalan Seruling VI, Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

"Mbah Suhada ini nama aslinya sesuai KTP, S. Sumardi. Tapi warga disini akrab memanggilnya Mbah Suhada, kalau ditanya mbah Sumarni gak ada yang kenal, tapi kalau ditanya Mbah Suhada, orang sini tau semua," kata Sudarman memperkenalkan Mbah Sudarman kepada kami.

Siang itu Mbah Suhada dengan ramah menyambut kedatangan kami. Raut mukanya tak muda lagi. Maklum, usianya sudah menginjak 75 tahun. Kulitnya terlihat kerutan di sana sini. Sorotan matanya juga tak tajam lagi.

BED berbasis Biogas
Mbah Suhada, warga Desa Mukti Sari penerima manfaat program BED berbasis Biogas

Namun semangat Mbah Suhada tak kalah dengan generasi masa kini. Ia terus berinovasi, terbuka untuk eksplorasi, berharap masa tuanya bisa menjadi inspirasi.

Tempat tinggal Mbah Suhada di Jalan Seruling VI, Desa Mukti Sari, cukup asri. Berbagai jenis tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan tumbuh subur mengelilingi setiap sisi. Mulai dari cabe, terong hingga daun seledri.  

Di depan rumahnya terlihat plang berdiri. Plang itu bertuliskan "Desa Energi Berdikari Berbasis Biogas". Plang ini sekaligus menjadi penanda bahwa Mbah Suhada adalah penerima manfaat dari program Desa Energi Berdikari.

Sambil duduk di kursi, di teras rumahnya yang damai, kakek 9 cucu ini menceritakan pengalamanya menikmati biogas yang bersumber dari kotoran sapi. Ini adalah energi terbarukan yang sedang digalakkan oleh Presiden Jokowi.

Bagi sebagian orang, kotoran sapi masih menjadi barang tak bernilai, tak terpakai dan tidak diminati. Namun tidak bagi warga Desa Mukti Sari. Kotoran sapi mereka sulap menjadi sumber energi.

Mbah Suhada sudah membuktikannya sendiri. Dia mengubah kotoran dari empat ekor sapinya menjadi sumber rezeki, menghidupkan warga Desa Mukti Sari.

Sejak tahun 2022 Mbah Suhada mengolah kotoran sapi di kandang belakang rumahnya menjadi pundi-pundi energi. Hingga saat ini biogas dari kotoran sapi itu menjadi sumber energi untuk kebutuhan memasak sehari-hari.

Sejak program Desa Energi Berdikari ini berdiri, Mbah Suhada tak butuh lagi gas elpiji bersubsidi. Dia menggunakan biogas dari kotoran sapi sebagai pengisi energi.

"Sejak ada biogas ini, saya tak pernah beli gas elpiji lagi," kata Mbah Suhada sumringah menceritakan manfaat dari program Desa Energi Berdikari Berbasis Biogas ini.

"Sudah lebih dari cukup, malah berlebih," timpal Mbah Suhada lagi.

Tak hanya untuk kebutuhan memasak, sisa kotoran sapi yang keluar tempat pengelolaan limbah (reaktor) itu juga dimanfaatkan sebagai pupuk alami, lebih dikenal dengan istilah bio-slurry. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved