LPAI Riau Minta Masyarakat Tak Takut Melapor Jika Ada Indikasi LGBT di Lingkungan Tempat Tinggalnya
LPAI Riau meminta kepada seluruh warga agar tidak segan dan takut untuk melaporkan ke KPAI jika menemukan ada indikasi LGBT.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau meminta kepada seluruh warga, khususnya para orangtua agar tidak segan dan takut untuk melaporkan ke KPAI jika menemukan ada indikasi terjadinya perilaku sex menyimpang atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Laporan masuk secara lisan sudah ada, tapi bukan dari orang tua, kita berharap laporan itu dari orang tua korban langsung, supaya bisa langsung kami tindaklanjuti.Tapi sampai sekarang belum ada, mungkin mereka malu atau takut," kata LPAI Riau, Ester Yuliani, Minggu (8/9/2024).
"Kalau memang ada tanda-tanda (LGBT), tidak apa, laporkan ke kami, ini kan untuk kebaikan anak juga," tambahnya.
Sebab pihaknya mengaku miris dengan maraknya informasi terkait keberadaan LGBT di Riau. Ironisnya lagi, korbanya adalah para remaja yang kurang perhatian dari orang tua dan lingkungan keluarga.
"Kita sangat prihatin, karena korbanya banyak remaja," ujarnya.
Pihaknya akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk terkait keberadaan LGBT di Riau. Khususnya di Kota Pekanbaru. Sebab pihaknya memiliki tim yang siap melakukan pendampingan dan konseling agar para remaja tersebut tidak terjerumus ke perilaku sex yang menyimpang.
"Kami siap membantu, bagaimana mengedukasi ke orang tua dan mengkonseling ke anaknya, kita rehab, kita lakukan pemeriksaan psikologi, kalau sudah sembuh kita kembalikan ke orangtuanya, dan kita punya tim untuk melakukan konseling itu" katanya.
Pihaknya juga sudah turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pihak sekolah para siswa. Tujuannya agar saat ada tanda-tanda anak yang mengarah ke perilaku LGBT bisa segera melapor ke KPAI. Supaya bisa dilakukan rehabilitasi dan konseling secara psikologi untuk mengembalikan anak ke perilaku normal.
"Kami sudah sosialisasi ke sekolah, kami sampaikan ke sekolah jika ada tanda-tanda (lgbt) silahkan laporkan, kita tidak akan menghakimi, tapi kita akan mengedukasi mereka, merehab mereka dan konseling, karena lgbt ini tidak kelihatan," katanya.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
--
PPATK Buka Kembali 28 Juta Rekening yang Diblokir, Tapi Nasabah Harus Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
PANIK, Gerak Gerik Arya Daru Pangayunan Mencurigakan, Ia Berulangkali Ganti Rute Perjalanan, Ada Apa |
![]() |
---|
Jokowi Akui Kebijakan Impor Gula, Tapi Tom Lembong yang Atur Teknisnya |
![]() |
---|
TEGA, Pria di Kolaka Ini Aniaya Anaknya yang SMP dan Divideokan, lalu Dikirim ke Istrinya |
![]() |
---|
Tawarkan Solusi Cat dan Pelapis Inovatif, Jotun Hadirkan Flagship Store Pertama di Pekanbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.