Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampanye Pilkada di Siak

Janda Anak 7 di Banjar Seminai Tak Pernah Dapat Bantuan, Mengadu ke Cabup Siak Irving Kahar

Calon bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin, menampung aspirasi masyarakat dalam kunjungan ke kampung Banjar Seminai, Kecamatan Dayun.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: FebriHendra
istimewa
Calon Bupati Siak nomor urut Irving Kahar disergap ibu-ibu untuk mempertanyakan programnya, Jumat (4/10/2024) di Dayun. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Ratna Br Lubis, warga kampung Banjar Seminai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, mewanti-wanti calon bupati Siak agar jangan berjanji yang muluk-muluk.

Ia mengaku telah muak dengan janji politis calon yang diumbar setiap lima tahun sekali. 

“Saya janda anak tujuh Pak, tidak pernah dapat bantuan apapun, meski beras sekilo, tidak pernah tiba di rumah saya Pak selama ini,” ujar Ratna kepada calon bupati (Cabup) Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin, Sabtu (5/10/2024). 

Baca juga: Pilkada Siak, Kampanye di Rumah Riyadi, Alfedri Kembali Sebut Mewakafkan Diri

Baca juga: Calon Bupati Pilkada Siak Afni Z Janjikan Rumah Dinas Akan Dibuka Khusus untuk Perempuan

Ratna menumpahkan kekecewaannya selama ini. Sebab setiap kegiatan kampanye dia selalu diundang untuk datang. Nyatanya kehidupannya tidak berubah setelah suksesi politik berlangsung. 

“Saya kembali menjadi seperti orang yang terkucil, hidup susah membesarkan 7 anak seorang diri, di mana pemerintah yang dulu mereka berjanji kepada kami untuk memperhatikan kehidupan kami,” ujarnya.

Ia memiliki satu hektare tanah untuk ditanami kelapa sawit. Namun hamparan lahan di sekitar lahannya selalu digenangi banjir. Ia dan sejumlah warga telah mengadu kemana -mana, tetapi tidak kunjung ada solusi. 

“Jika Bapak maju, anggaplah menang nanti, apa jaminan Bapak terhadap kami, terhadap ladang kami yang digenangi banjir, terhadap nasib anak-anak kami?,” tanyanya dengan keras. 

Irving mencatatat keluh kesah itu. Sementara warga lainnya yang diwakili Ratna menunggu jawaban Irving. Mereka tidak mau mendengar jawaban dengan janji yang tidak masuk akal. 

Sambil membawa buku catatan kecil, Irving mendekati Ratna. Ia menanyakan kabar keluarga Ratna hari ini. Barulah Irving memulai menjawab kekecewaan yang tumpah dari mulut Ratna. 

“Saya mengerti apa yang Bu Ratna sampaikan, saya memahami perasaan Ibu. Yang disampaikan Bu Ratna merupakan keterwakilan perasaan masyarakat di sini bukan?,” tanyanya yang dibernarkan masyarakat. 

Irving mengatakan, terkait bantuan dari pemerintah harus tepat sasaran. Bantuan PKH misalnya, harus berdasarkan validasi data dari pemerintahan kampung. 

“Kita tidak mau menyalahkan siapa-siapa Ibu, tapi yakinlah, kami akan membenahi ini. Kami sudah berazam bahwa kami berada di atas kepentingan semua masyarakat, termasuk Ibu ada di dalamnya,” katanya. 

Irving mengatakan bantuan sosial dalam bentuk apapun akan disalurkan secara tepat sasaran. Orang semacam Bu Ratna salah satu keluarga yang berhak mendapatkan bantuan-bantuan itu. 

“Jangan khawatir Bu, kita berjuang bersama memang untuk membenahi masalah-masalah seperti yang ibu kemukakan tadi. Pegang omongan saya hari ini, kita akan benahi,” ujarnya. 

Terkait lahan yang digenangi banjir sehingga menghambat produktifitas masyarakat juga harus dibenahi. Dinas PU Tarukim selalu mempunyai program normalisasi sungai untuk mengatasi banjir ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved