Jasad di Muara Baru : Momen Fauzan Fahmi Tak Berkutik saat Polisi Temukan Bercak Darah di Rumahnya

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah momen Fauzan Fahmi berusaha menghindar dari sangkaan pembunuhan pada Sinta Handiyana , perempuan (40) yang jasadnya ditemukan di Muara Baru, Jakarta Selatan .

Jasad korban ditemukan tanpa kepala . Inilah yang makin membuat geger warga sekitar .

Dan polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan titik terang dan mendapati sosok terduga pelaku .

Baca juga: Jasad Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru: Terungkap FF Teman Dekat Korban, Polisi Beberkan Fakta Ini

Dan sosok tersebut mengarah pada Fauzan Fahmi (43). Namun , saat dilakukan pemeriksaan di rumahnya dnegan bukti-butik , Fauzan berusaha menghindar .

Bahkan ia mengatakan sama sekali tidak terlibat meskipun polisi telah mendapati beberapa alat bukti

Ya , Fauzan Fahmi (43) berani bohong soal busa kasur yang ditemukan polisi di rumahnya, Penjaringan, Jakarta Utara.

Fauzan Fahmi merupakan pelaku pembunuhan Sinta Handiyana (40) dalam kasus mayat tanpa kepala di Jakarta Utara.

Meski sudah dihadapkan dengan barang bukti, tapi Fauzan Fahmi tetap mengelak.

Sinta Handiyana merupakan wanita kelahiran 9 April 1984 yang tinggal di Jalan Babakan, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Mayat tanpa kepala ini ditemukan di dermaga belakang pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (29/10/2024).

Polisi menangkap Fauzan Fahmi di rumahnya.

Saat ditangkap polisi, Fauzan Fahmi membantah membunuh Sinta.

Dia bahkan akting syok ketika mengetahui Sinta Handiyana telah tewas.

Baca juga: Terungkap Hubungan Pelaku dengan Mayat Wanita Tanpa Kepala di Jakarta Utara: Fauzan Tukang Jagal

"Saya gak tahu. Cuma ngasihin ikan terus pergi," kata Fauzan.

Fauzan Fahmi bercerita dia bertemu Sinta di sebuah hotel.

Setelah itu Sinta mendatangi rumahnya untuk mengambil ikan.

Usai Sinta pergi Fauzan mengaku tidak tahu lagi keberadaan Sinta Handiyana.

Tapi alibi tersebut langsung terpatahkan setelah polisi menemukan potongan busa kasur.

Perlu iingatkan mayat tanpa kepala dibungkus menggunakan lima lapisan, karung kecil, selimut, busa kasur, kardus kulkas dan karung besar.

Nah polisi menemukan potongan busa kasur warna cokelat di rumah Fauzan.

"Beda lah, beda," kata Fauzan Fahmi.

Dia berkukuh tidak memiliki busa kasur seperti yang dipakai untuk membungkus mayat tanpa kepala di Jakarta Utara.

"Saya gak punya itu," kata Fauzan dilihat TribunnewsBogor.com dari Youtube Jacklyn Choppers.

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 Halaman 93 Kurikulum Merdeka: Pesan Untuk Kepala Sekolah

Fauzan ngotot busa kasur yang ditemukan polisi adalah bekas sofa.

"Itu busa sofa ini pak. Ini busa sini, sofa ini," kata Fauzan Fahmi.

Alibinya benar-benar patah ketika polisi menemukan bercak darah di busa tersebut.

"Yah gak tahu," kata Fauzan.

Dia justru menyalahkan istrinya.

"Kan ada istri saya di sini," kata Fauzan Fahmi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan Fauzan Fahmi memutilasi jasad Sinta Handiyana menggunakan pisau.

"Fakta penyidik pisau yang digunakan memotong korban, alat yang digunakan juga untuk bekerja sebagai tukang potong kambing atau sapi," katanya.

Terungkap pula bahwa Fauzan dan Sinta memiliki hubungan dekat.

"Teman dekat korban," kata Ade.

Baca juga: Warga Penjaringan Jakarta Utara Heboh, Ada Mayat Wanita tanpa Kepala: Kondisi Tangan Jadi Sorotan

Bukam hanya tidak mengaku, Fauzan juga nekat melawan polisi saat ditangkap.

"Melakukan upaya penyerangan terhadap petugas," katanya.

Walhasil Fauzan diberi tindakan tegas.

"Dengan sangat terpaksa petugas melakukan tindakan tegas terukur," katanya.(*)

( Tribunpekanbaru.com )