Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

UPDATE Tewasnya Selebgram Medan saat Sedot Lemak di Depok: Seorang Dokter Jadi Tersangka

seorang perempuan muda asal Medan, Sumatera Utara berinisial ENS (30) tewas diduga menjadi korban malapraktik klinik kecantikan WSJ Depok

ist
Selebgram asal Medan Ella Nanda Sari tewas usai operasi sedot lemak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar terbaru dari kasus tewasnya selebgram medan yang tewas usai sedot lmak di Depok.

Korban adalah Ella Nanda.

Saat itu Dia menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan di kawasan Depok, Beji, Jawa Barat.

Kini, Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengatakan pihaknya sudah menetapkan seorang tersangka.

Adalah Dokter WSJ Clinic.

“Sudah (menetapkan tersangka), saat ini masih dokternya,” kata Suardi di Mapolres Metro Depok, Selasa (5/11/2024), mengutip Wartakotalive.

Berkas perkara kasus ini juga sudah dilimpahkan ke kejaksaan pekan lalu.

“Belum (dinyatakan P21 atau lengkap), baru dikirim berkasnya (minggu lalu),” sambungnya.

Atas kelalaian yang dilakukan hingga menyebabkan tewasnya pasien, tersangka terancam hukuman di atas lima tahun.

“Ya karena kelalaian termasuk UU kesehatan, ancaman 5 tahun ke atas,” ujarnya.

Sedangkan untuk pemilik WSJ Clinic, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda asal Medan, Sumatera Utara berinisial ENS (30) tewas diduga menjadi korban malapraktik klinik kecantikan WSJ di wilayah Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

Baca juga: SUPRIYANI Akhirnya Angkat Bicara soal Perdamaian dengan WH: Saya dalam Kondisi Tertekan dan Terpaksa

Baca juga: VIRAL Kampus Tak Terdaftar, Pemberi Gelar Doktor ke Raffi Ahmad Disebut Professor Gadungan

Kematian ENS usai melakukan perawatan sedot lemak tersebut viral di media sosial.

Kuasa Hukum Klinik WSJ Klaim Dokternya Tersertifikasi

Kuasa hukum klinik kecantikan WSJ, Rikardo Siahaan, menegaskan dokternya punya sertifikasi resmi.

Hal itu menyikapi kasus tewasnya selebgram asal Medan berinisial ENS (30) di klinik kecantikan WSJ di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada 22 Juli 2024.

"(Sertifikasi profesinya) ada, karena ya kita meminta itu (sertifikat) untuk melakukan tindakan itu," kata Rikardo saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024).

Rikardo mengungkapkan, prosedur kecantikan yang dijalani ENS pada Senin (22/7/2024) dipastikan melibatkan orang-orang yang berkompeten.

"Dia dokter berkompetenlah intinya, terkait legalitasnya sesuai dengan tindakan yang dilakukan (sudah ada izin)," ujar dia.

Meski begitu, ia enggan menjelaskan di mana saja tempat praktik dokter tersebut.

Rikardo berujar, pihak klinik dan keluarga korban sudah berkomunikasi dan mencapai kesepakatan bersama.

"Dari pihak keluarga kita sudah clear. Untuk anaknya (korban) diperhatikan karena kebetulan anaknya masih sekolah dan kita juga pihak klinik sudah mengiyakan untuk kebutuhan anak tersebut," jelas Rikardo.

Baca juga: Ratusan Baut Jembatan Gantung di Kampar Riau Raib Dicuri, Sampai Warga Sempat Dilarang Melintas 

Baca juga: Baru Viral dan Dapat Uang, Sadbor Mendekam di Penjara: Renovasi Rumah Terhenti, Sang Istri Nelangsa

Penjelasan Kuasa Hukum Klinik

Rikardo Siahaan kuasa hukum WSJ klinik kecantikan di Depok soal tewasnya selebgram asal Medan Ella Nanda Sari diduga jadi korban malpraktek.

Menurut Rikardo, korban sempat mengabadikan momen lewat kamera ponselnya saat lengannya dilakukan operasi sedot lemak.

Tak disangka, beberapa saat kemudian, permasalahan muncul ketika dokter melakukan penyedotan lemak di lengan Ella lainnya.

Pada momen tersebut, Ella disebut mengigau sehingga membuat tindakan penyedotan lemak dihentikan.

Rikardo mengatakan pembuluh darah Ella pecah usai tindakan tersebut.

“Karena saat itu Ella mengigau, membuat dokter menghentikan tindakan dan langsung memberikan infus, setelah diinfus, dokter mengetahui ada pembuluh darah yang pecah,” ungkapnya.

Langsung Dilarikan ke RS, Korban Disebut Tak Patuhi Anjuran Dokter

Setelah itu, korban tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RS Bunda di Jalan Margonda Raya.

Nahas, sesampainya di RS, nyawa Ella tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Di sisi lain, berdasarkan pengecekan laboratorium, Ella dalam kondisi baik sebelum melakukan sedot lemak.

“Dalam proses sedot lemak jika klinik kecantikan tidak dilengkapi pengecekan laboratorium pasien akan diminta melakukan pengecekan di laboratorium rumah sakit manapun, agar dokter klinik kecantikan mengetahui kondisi pasien saat akan dilakukan tindakan,” kata Rikardo.

Namun, Rikardo menyebut ada satu hal yang tidak dipatuhi Ella yaitu saran dokter agar dirinya beristirahat dua hari sebelum melakukan sedot lemak.

Nyatanya, Ella langsung melakukan sedot lemak sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta dari Medan.

Adapun hal tersebut diketahui dari pengakuan sopir Ella yang mengantar ke klinik kecantikan WSJ.

Rikardo mengungkapkan Ella saat ditanya dokter apakah sudah beristirahat selama dua hari sebelumnya, korban menjawab dengan tidak jujur.

“Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur, lantaran saat ditanya sudah istirahat korban menjawab dua hari sudah istirahat, namun saat ditanya oleh sopir yang mengantar. Korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari Medan,” tegasnya.

Cerita Kakak Korban

Pengakuan Okta Vivilia, kakak korban mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.

Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.

Sebab, penjelasan dari kuasa hukum klinik kecantikan tersebut dianggap tidak masuk akal.

"Kita nggak tahu apa keracunan anestesi, salah tindakan, apa prosedur mereka tidak pasti. Kan kita gak tahu," kata Okta Vivilia, kakak korban, Jumat (26/7/2024) di Medan.

Okta menjelaskan, adiknya berangkat dari Kota Medan ke Depok, pada Senin 22 Juli lalu dari Bandara Kualanamu ke Bandara Soekarno Hatta.

Sesampainya di sana sekira pukul 11:00 WIB-12:00 WIB, dia dijemput sopir langganannya menuju ke klinik untuk operasi sedot lemak.

Katanya, Ella operasi sedot lemak bagian tangan kanan dan kirinya.

klinik kecantikan WSJ di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, nampak tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali pada Sabtu (27/7/2024)

Tiba di klinik, operasi dimulai sekira pukul 12-00 WIB sampai 13:00 WIB.

Kematian Ella pertama kali diketahui teman korban, bernama Fani.

Saat itu Fani tidak sengaja menelepon Ella namun tidak dijawab.

Tak lama kemudian, ada yang menelepon balik diduga sopir mobil rental Ella disana.

Saat itulah Fani diberitahukan kalau Ella sudah meninggal dunia dan jenazah sudah berada di RSU Margonda.

Karena tidak percaya, Fani meminta supaya melakukan panggilan video call dan benar Ella sudah terbaring di RS.

"Si Fani gak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda."

Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga Ella di Pangkalan Brandan karena Ella seorang janda.

Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Dari penjelasan yang diterima keluarga Ell dari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS.

"Dibilang pihak RS, dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan."

Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan tersebut di Depok, ke nomor kuasa hukumnya.

Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau Ella awalnya pingsan saat operasi sedot lemak kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.

"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan Ela pingsan. Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal."

Pada Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07:30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan tersebut.

Tapi setibanya di sana, keluarga tak boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.

"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu,"ungkapnya.

"Klinik harus menampilkan rekam medis dia apa, waktu dia masuk, datang kan pasti ada rekaman CCTV,"sambungnya.

Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke Polisi besok.

Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan.Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.

"Besok rencananya kami akan membuat laporan polisi di Depok," katanya.

Klinik Pernah Dilaporkan

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada 22 Juli 2024.

“Kami baru tahu dari media sosial beberapa waktu lalu dan langsung melakukan pencarian informasi kepada pihak-pihak yang mengetahui,” ujar Arya, Minggu (28/7/2024).

Arya mengungkapkan, klinik kecantikan tempat ENS menjalani operasi sedot lemak pernah dilaporkan ke polisi pada 2023.

Klinik itu dilaporkan atas kasus dugaan malapraktik yang sama.

“Sebelumnya sama sedot lemak juga di tahun 2023. Tetapi kita tidak mendalami lagi soal itu, pokoknya kejadian sama tahun 2023,” ujar Arya.

Saat itu, terdapat pasien mengeluhkan efek samping setelah menjalani prosedur kecantikan di klinik tersebut.

Namun, kasus tersebut tidak dilanjutkan karena pihak korban mencabut laporannya.

“Seperti mungkin ada kesepakatan antara pihak klinik dan korban. Kalau tidak salah, korbannya masih ada (hidup),” ujar Arya.

Alami Pecah Pembuluh Darah

Terkait tewas selebgram asal Medan Ella Nanda Sari diduga jadi korban malpraktek di klinik kecantikan Depok diduga alami pecah pembuluh darah.

Hal itu diungkapkann Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Pradana, pada Minggu (28/7/2024).

“Pembuluh darahnya pecah, sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat lebih intensif dan meninggal dunia pada akhirnya,” ujar Arya dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/7/2024).

Korban menjalani operasi sedot lemak pada bagian lengan kanan dan kiri.

Pada saat itu, korban ditangani oleh dokter berinisial A dan dua orang perawat, yakni K dan T.

“Yang satu lengan berhasil dan satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ,” ujar dia.

Usai pecah pembuluh darah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Meski begitu, Arya belum bisa memastikan apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab ENS meninggal dunia. Untuk saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut.

"Kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada. Jadi yang kita lakukan nanti adalah melakukan pengecekan, pertama perizinannya. Kedua, kapabilitas dokternya bagaimana. Jadi dokternya ini punya sertifikasi itu, apakah dia memang bidangnya khusus di bidang itu, nanti itu akan kita dalami dan akan kita periksa secara resmi," jelas Arya.

Sosok Selebgram Tewas Usai Sedot Lemak

Sosok wanita muda yang tewas diduga usai sedot lemak di Klinik Kecantikan Depok, ternyata selebgram asal Medan.

Selebgram asal Medan itu diketahui bernama Ella Nanda Sari tewas usai menjalani operasi sedot lemak.

Ella Nanda Sari diduga jadi korban malpraktek dan ada kecurigaan klinik kecantikan tempat Ella Nanda Sari menjalani operasi abal-abal.

Sosok dari Ella Nanda Sari. Ella Nanda Sari diketahui adalah selebgram asal Medan, Sumatra Utara.

Akun Instagram Ella yakni @ellanzr sudah diikuti sebanyak 10 ribu orang.

Selain itu, wanita berusia 30 tahun itu juga merupakan seorang pebisnis.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved