Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Pahlawan

Mengenal Tengku Buwang Asmara, Sultan Siak yang Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Pemprov Riau mengusulkan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional. Usulan ini sudah dimulai tahapannya sejak 2022 lalu oleh Pemkab Siak. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Istimewa
Sketsa wajah Sultan Siak II, Tengku Buwang Asmara bergelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah karya Datuk OK Nizami Jamil 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Pemprov Riau mengusulkan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional. Usulan ini sudah dimulai tahapannya sejak 2022 lalu oleh Pemkab Siak. 

Pada 2023 lalu, Tengku Buwang Asmara juga telah diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun tidak mendapatkan persetujuan di tingkat pusat. 

Pada 2024 ini, Pemkab Siak kembali memenuhi segala persyaratan untuk mengusulkan kembali lewat Pemprov Riau. Pemprov Riau kembali mengajukan Tengku Buwang Asmara menjadi salah satu nama yang diusulkan ke Pemerintah pusat. 

“Ini usulan kedua kita untuk Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional, karena pada usulan pertama belum ditetapkan,” ujar Kepala Dinas Sosial Siak, Wan Idris, Minggu (10/11/2024). 

Wan Idris mengatakan pihaknya telah melengkapi dokumen pengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional. Tahapan demi tahapan telah dilalui termasuk workshop penyelarasan naskah biografi dan perjuangan Tengku Buwang Asmara. 

Kepala Dinas Sosial Siak Wan Idris memegang naskah buku Perjuangan Tengku Buwang Asmara yang berjudul Muslihat Bermartabat, Jumat (22/4/2022) di ruangan kerjanya.
Kepala Dinas Sosial Siak Wan Idris memegang naskah buku Perjuangan Tengku Buwang Asmara yang berjudul Muslihat Bermartabat, Jumat (22/4/2022) di ruangan kerjanya. (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Workshop telah dilaksanakan pada 2022 untuk melengkapi buku biografi Tengku Buwang Asmara yang berjudul  Muslihat Bermartabat. Pihaknya juga telah melengkapi naskah biografi dan perjuangan Tengku Buwang Asmara dengan menambah data-data primer dan sekunder dari sumber-sumber terpecaya.

“Usulan sudah masuk ke Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah (TP2GD) nasional dari TP2GD provinsi Riau,” katanya.

Wan Idris mengatakan, Kementerian sosial memberikan tiga kali kesempatan atas pengusulan pahlawan nasional untuk satu nama calon.

Menurut Wan Idris perjuangan pengusulan nama menjadi pahlawan nasional amat berat, karena melibatkan lintas sektor dan harus bersatu padu. Tim juga harus solid untuk mendapatkan data dan menggelar sosialisasi.

Wan Idris bercerita pihaknya sudah menjalani proses pengusulan itu sejak 2019. Awalnya dengan membuat buku naskah sejarah gelar pahlawan nasional Tengku Buwang Asmara. Pada 2020 melakukan penelitian yang dilakukan TP2GD Siak.

“Pada 2021 kita menggesa melakukan sosialisasi peninjauan dan napak tilas ke Selat Guntung,” kata dia.

Dokumen kota Sungai Mempura semasa pemerintahan Tengku Buwang Asmara dipajang di ruang tunggu kantor Dinas Sosial Siak. Foto diambil Senin (25/7/2022).
Dokumen kota Sungai Mempura semasa pemerintahan Tengku Buwang Asmara dipajang di ruang tunggu kantor Dinas Sosial Siak. Foto diambil Senin (25/7/2022). (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Mengenal Tengku Buwang Asmara 

Tengku Buwang Asmara yang bergelar Sultan Abdul Jalil Muzafarsyah merupakan raja Siak kedua. 

Tengku Buwang Asmara merupakan satu dari 12 Sultan Siak yang pernah bertempur fisik dengan militer Belanda.

Saat ekspansi Belanda ke tanah Siak, pasukan Tengku Buwang Asmara memberikan perlawanan sengit di Selat Guntung, yang saat ini masuk kecamatan Sabak Auh.

Pasukan Tengku Buwang Asmara berhasil memenangkan perang di Selat Guntung itu.

Belanda kalah dan terpaksa balik arah menuju Selat Melaka.

Wan Idris mengatakan, ada tiga syarat yang telah terpenuhi untuk mengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional.

Ketiganya adalah daftar riwayat hidup perjuangan calon pahlawan nasional, biografi calon pahlawan nasional dan dokumen pendukung calon pahlawan nasional.

“Kita juga sudah membuat naskah sejarah TengkuBuwang Asmara, bagaimana perjuangan beliau melawan Belanda yang terkenal dengan perang Guntung di Sabak Auh,” kata Wan Idris.

Ia menyebut sejumlah nama yang terlibat dalam pengusulan ini yakni Datuk Drs OK Nizami Jamil, Profesor Suwadi MS, Dr Wilaela MAg, Prof Dr Isjoni MSi, Datuk Azali Djohan SH, Dr Ellya Roza MHum, Reza Pahlefi dan Cindy Shandoval.

Makam Tengku Buwang Asmara, Sultan ke-2 Siak di kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau.
Makam Tengku Buwang Asmara, Sultan ke-2 Siak di kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau. (istimewa)

Berdasarkan hasil dari kajian TP2GD, Kerajaan Siak yang berlangsung lebih dari dua Abad (1723-1945) merupakan salah satu kerajaan besar pemegang estafet kemaharajaan Melayu setelah Kerajaan Melaka jatuh ke tangan Portugis (1511). Kemudian dilanjutkan oleh Kerajaan Johor-Riau.

Kerajaan Siak didirikan oleh Raja Kecik gelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746) berpusat di Buantan. Raja Kecik berasal dari Kerajaan Johor yang diasuh oleh Kerajaan Pagaruyung, di Minangkabau.

Setelah Raja Kecik mangkat, penerusnya adalah Tengku Buwang Asmara atau Raja Muhammad atau dikenal juga dengan Sultan Mahmud gelar Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah (1746-1760).

Dari hasil kajian TP2GD itu dikisahkan pula bahwa sebelum menjadi Sultan Tengku Buwang Asmara sudah menjalani perang bersama ayahnya Raja Kecik.

Sultan Mahmud juga dikenal berani dan handal serta memiliki taktik dan strategi perang yang sangat jitu. Kerajaan Siak menang telak dalam Perang Guntung.

"Perang Guntung ini tidak hanya sekali. Pasukan Siak yang dipimpin Tengku Buwang Asmara mengarungi Sungai Siak untuk sampai ke Selat Guntung. Perang itu dikenal sebagai Perang Guntung (1752-1759) karena terjadi di Selat Guntung, perairan Riau tepatnya di kecamatan Sabak Auh, kabupaten Siak," jelasnya.

Peristiwa Perang Guntung itu telah menjadi catatan penting dalam sejarah Kesultanan Siak.

( Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved