Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unri Gelar Kuliah Umum, Hadirkan Guru Besar UI Prof Dr Ibnu Hamad MSi

Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Riau (Unri) menggelar kuliah umum bertema Forensik Komunikasi Politik untuk Mengawal Demokrasi

Penulis: Alex | Editor: M Iqbal
istimewa
DR. Welly Wirman M.Si 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Untuk menambah wawasan tentang update ilmu komunikasi, Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Riau (Unri) menggelar kuliah umum bertema Forensik Komunikasi Politik untuk Mengawal Demokrasi pada Jumat (15/11/2024). 

Kuliah ini menghadirkan Prof Dr Ibnu Hamad, MSi, Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, sebagai pembicara utama.

Ketua Koordinator Magister Ilmu Komunikasi Unri, Dr Welly Wirman, S IP MSi, menyatakan bahwa tujuan kuliah umum ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa dan dosen serta memberikan ruang bagi pengembangan wacana akademis.


Dr Welly Wirman menjelaskan bahwa tema Forensik Komunikasi Politik dipilih karena dianggap baru di lingkungan komunikasi Universitas Riau dan belum pernah dibahas di program studi komunikasi lain di Riau. 


"Hal ini menjadi lebih menarik karena dikaitkan dengan komunikasi politik, terutama di tengah situasi saat ini yang masih berada dalam tahun politik," kata Dr Welly, Kamis (14/11/2024).


Prof Dr Ibnu Hamad yang akan hadir dalam kuliah umum ini merupakan salah seorang ahli komunikasi di Universitas Indonesia yang memiliki pengalaman dibidangnya.


Dr Welly menyebutkan bahwa kuliah umum ini akan dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana komunikasi dan dosen di jurusan komunikasi. 


Selain menambah wawasan, kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan penyegaran dalam proses pembelajaran dan memperluas perspektif akademis mahasiswa dan dosen di Unri. Menurut Dr Welly, kehadiran Prof Dr Ibnu Hamad diharapkan bisa membuka diskusi yang lebih dalam mengenai penerapan forensik komunikasi dalam konteks demokrasi.


Kuliah umum ini menjadi momen penting bagi mahasiswa dan dosen untuk mendalami aspek-aspek baru dalam studi komunikasi. "Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta dan menjadi langkah awal untuk pembahasan lebih lanjut di bidang komunikasi politik," tutur Dr Welly.


Selain itu, kuliah ini juga diadakan dalam mengiring masa politik yang mulai banyak menjadi isu menarik, dan pengetahuan forensik komunikasi diharapkan dapat membantu mengawal proses demokrasi dengan lebih kritis dan objektif. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved