Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Anak Polisi di Polda Sumut Jadi Spesialis Begal, Korban Terakhir Anggota TNI

atas aksi Atok itu, petugas menerima sembilan laporan terkait aksi kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dan rekannya.

Tribun Medan/Alfiansyah
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat sedang mengintrogasi Arkan Satria Sitepu alias Atok, pelaku begal anggota TNI AD di depan Markas Kodam I/Bukit Barisan, Selasa (3/12/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi begal kali ini dilakukan oleh seorang anak Polisi, Arka Satria Sitepu, alias Atok (18).

Atok ditangkap oleh Polsek Sunggal setelah melakukan aksi begal yang menimpa anggota TNI AD di depan Kodam IBukit Barisan.

Dalam pengakuannya, Atok mengatakan dirinya merupakan anak seorang anggota polisi yang bertugas di Dokkes Polda Sumut dan telah meninggal.

Ternyata Atok bukan kali pertama beraksi,

Bahkan dapat dikatakan pelaku adalah spesialis begal yang sering beraksi.

Sebelumnya, atas aksi Atok itu, petugas menerima sembilan laporan terkait aksi kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dan rekannya.

Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat, menjelaskan bahwa Atok ditangkap bersama lima orang rekannya, di mana tiga di antaranya masih di bawah umur dan telah dikirim ke peradilan anak.

Dua pelaku lainnya masih dalam pencarian.

Baca juga: UPDATE 2 Kasus Polisi Membunuh: Aipda Nikson Jadi Tersangka, Sidang Etik Aipda Robig Ditunda Lagi

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ditangkap: Kedua Kaki Yusak Diperban, Hukuman Mati Menanti

Kronologi Aksi Begal

Aksi begal ini terjadi pada Kamis, 26 Januari 2024, ketika Sertu Marson, seorang anggota TNI, sedang melaksanakan tugas dan hendak kembali ke Kodam.

Saat melintas, ia dipepet oleh Atok dan rekannya yang kemudian menendangnya hingga terjatuh.

Para pelaku mengancam korban dengan senjata tajam, memaksa korban untuk melarikan diri dan meninggalkan sepeda motornya, yang kemudian dibawa kabur oleh pelaku.

"Korban mengalami ancaman dengan senjata tajam, sehingga memilih untuk melarikan diri," jelas Bambang.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Atok dan komplotannya merupakan spesialis begal yang sudah sering beraksi di wilayah hukum Polsek Sunggal.

Mereka telah melakukan kejahatan di sembilan lokasi dengan modus yang sama, yaitu mengancam korban menggunakan senjata tajam.

Pengakuan Pelaku

Saat ditanya mengenai tindakannya, Atok mengakui bahwa dirinya adalah anak seorang anggota polisi yang bertugas di Dokkes Polda Sumut dan telah meninggal.

Ia mengaku nekat melakukan begal karena kebutuhan uang.

"Saya pakai untuk beli rokok, main PS, danĀ judiĀ online," ungkapnya saat digiring ke sel tahanan.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved