Mayat Bocah dalam Karung

Pelaku Panjat Dinding Menuju Plafon Saat Hendak Setubuhi dan Bunuh Siswi SD di Pemalang

Pelaku inisial KA adalah tetangga korban dan masih berstatus pelajar SMK. KA memasukkan mayat ke dalam karung lalu meletakannya di gudang.

Editor: Muhammad Ridho
Kolase Bangkapos.com/Tribunnews.com
Misteri Pembunuhan Bocah wanita dalam karung di Pemalang 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jajaran Satreskrim Polres Pemalang telah menangkap pelaku kasus mayat bocah dalam karung di Pemalang.

Pelaku inisial KA adalah tetangga korban dan masih berstatus pelajar SMK.

KA memasukkan mayat ke dalam karung, lalu meletakannya di gudang belakang rumah.

Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian Saputra mengurai kronologi pelaku menghabisi nyawa korban.

Pelaku sendiri masuk ke rumah korban dengan memanjat dinding, lalu menuju genteng atau plafon rumah korban.

Aksinya tersebut ternyata diketahui oleh korban dan pelaku kemudian membekapnya.
 
"Anak korban berteriak, panik dan dibekap pake kain. Ada perlawanan dari korban dan kemudian dipukul kepalanya dan lehernya sehingga menyebabkan mati lemas," ungkap Andika.

Tak hanya berhenti sampai di situ, korban kemudian memperkosa korban saat dia sedang lemas.

Pelaku ternyata kerap menonton video porno anak dan kerap mengintai korban.

"Tersangka melakukan persetubuhan terhadap korban ketika korban sedang lemas.

 Yang bersangkutan memang biasa nonton video porno dan bisanya lihat korban. Yang bersangkutan sudah tahu juga rumah korban dikunci," imbuh Andika.

Diketahui hubungan antara korban dan pelaku kenal dekat karena masih tetangga.

Bahkan pelaku juga bekerja di tempat paman korban.

Lokasi kerja pelaku itu hanya berada di samping rumah tempat pembunuhan korban terjadi.

"Anak berkonflik dengan hukum (KA) yakni KA 16 tahun, pelajar SMK swasta di Pemalang. Yang merupakan tetangga di sekitar korban. Yang bersangkutan juga bekerja sebagai penjahit di samping rumah korban," jelas dia.

Fakta-fakta saat penemuan mayat bocah di Pemalang:

1.Ditemukan Dekat Kamar Mandi

Korban berinisial S, warga Desa Kaliprailu, Kecamatan Ulujami, Pemalang, ditemukan tewas Minggu (8/12) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Mayat korban ditemukan di dekat kamar mandi, dengan kondisi jasad berada di dalam karung yang diikat tali.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya saat ini masih menyelidiki kasus itu.

2. Kondisi Mayat Membiru

Salah satu tetangga korban, Abdul Wahid, mengungkap kondisi mayat S saat ditemukan. Abdul menyebut, kondisi tubuh S sudah membiru dan dari mulutnya keluar seperti busa.

3. Hilang Sejak Minggu

Abdul mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban dikabarkan hilang sejak Minggu (8/12) siang.

Menghilangnya korban diketahui saat ibu korban pulang dari berbelanja di pasar.

"Diketahui hilang sejak pukul 11 siang, saat ibunya usai pulang belanja dari pasar," ungkapnya.

Hingga Minggu (8/12) sore, korban tak kunjung ditemukan. Keluarga bersama warga berupaya mencari, termasuk ke rumah sejumlah temannya namun tidak membuahkan hasil.

"Ayahnya kerja di Weleri, Kendal. Langsung dihubungi dan pulang ke rumah. Kita mencari lagi, namun tidak bertemu juga," imbuhnya.

Pencarian dilakukan di dalam rumah. Namun saat itu juga tidak berhasil. Hingga akhirnya ayah korban yang menemukan jasad anaknya itu.

"Pada Minggu malam, ayahnya mencari sendiri, di tumpukan kardus dan karung, dan ditemukan anaknya, langsung dibawa ke dalam rumah," ujarnya.

4. Menolak Diajak ke Pasar

Dari informasi yang diterimanya, ibu korban sempat mengajak korban untuk ikut pergi ke pasar. Hanya saja korban menolak lantaran sedang menonton televisi.

"Awalnya diajak tidak mau ke pasar. Setelah pulang ke pasar, kondisi televisi masih menyala, tapi anaknya tidak ada," jelasnya.

"Jadi Minggu siang itu, ibunya pergi ke pasar belanja. Anaknya sendirian, diajak tidak mau, karena masih asyik nonton televisi. Pintu depan dikunci ibunya, sedangkan pintu samping dikunci dari dalam," ungkap Kepala Desa Kaliprau, Purwadi, Senin (9/12/2024).

Mendapati anaknya tak di rumah, ibu korban sempat berpikir bahwa korban bermain. Ibunya kemudian mencarinya ke rumah tetangga dan temannya.

5. Kondisi Rumah Berantakan

Hingga sore hari di mana biasanya korban mengaji, korban tak kunjung pulang. Purwadi juga menyebut ruangan korban menonton televisi dalam keadaan berantakan.

"Jadi korban saat ditinggal kan ibunya kan masih menonton televisi. Di lokasi itu kondisinya berantakan. Ada tumpahan air, tidak begitu banyak," jelasnya.

"Biasanya mengaji saat sore, belum juga pulang, ya minta bantuan warga untuk mencari. Saya dilaporkan ada anak hilang, langsung ke rumah korban," tambahnya.

Purwadi ikut mencari bocah tersebut setelah mendapat kabar dari warganya pada Minggu (08/12) sore.

Dia menyebut warga tak berhasil menemukan korban meski telah menyisir baik di dalam rumah toko tersebut maupun sungai yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Kita sisir sungai juga, saat itu sungai yang tidak jauh dari rumah, kondisinya deras. Kita khawatir, kita sisir sungai. Malamnya kita sisir sampai ke kebun dan hutan. Hasilnya nihil," katanya.

6. Ditemukan Ayah Korban

Hingga akhirnya, korban ditemukan oleh ayahnya sendiri dalam keadaan tewas. Korban ditemukan dalam keadaan terbungkus karung diletakkan dekat kamar mandi di tumpukan kardus.

"Sebelumnya kita cari di situ juga tidak menemukan. Saat itu kami dan keluarga memang tidak mengecek ke tumpukan kardus dan ada buntelan karung itu," katanya.

Dia menyebut ayah korban menemukan jasad korban setelah tiga kali mencari di lokasi yang sama.

"Ayah korban juga dua kali mencari di lokasi yang sama, namun tidak berhasil. Mungkin karena ikatan batin, di lokasi yang sama, saat pencarian ke tiga kalinya, baru menemukan korban," ucapnya.

( Tribunpekabaru.com )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved