Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Profil Tokoh

Sosok Ketua PWNU Riau yang Baru Kiai Mahally, Ingin Dirikan Kampus NU di Bumi Lancang Kuning

PBNU sudah resmi menunjuk KH. Abdul Halim Mahally, sebagai ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Riau

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Riau, KH Abdul Halim Mahally  

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) sudah resmi menunjuk KH. Abdul Halim Mahally, sebagai ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Riau, sejumlah program pun mulai dimatangkannya untuk Riau.


Diantaranya yang pertama dilakukan mengundang puluhan orang yang dinilai memiliki keahlian atau keilmuan beragam, diseleksi sebagai pimpinan lembaga untuk mengisi 18 jabatan di PWNU Riau.


Dengan mengaktifkan lembaga ini, menurut Kiai Mahally, maka seluruh lembaga NU bisa berjalan, sesuai dengan yang dicita-citakan pendahulu.


Abdul Halim Mahally, mengungkapkan dirinya ditugasi PBNU di pusat untuk menata ulang banyak hal di Riau misalnya, mengkonsolidasikan Badan Otonom (Banom) di tingkat provinsi seperti Muslimat NU, PMII, Pagar Nusa, IPNU, IPPNU, GP Ansor-Banser, Fatayat, ISNU, SSNU dan lain-lain serta Lembaga-Lembaga di bawah naungan koordinasi PWNU Riau agar saling komunikasi aktif dan bersinergi di berbagai aspek.


"Saya ditugasi para pimpinan tinggi di PBNU di Jakarta untuk konsolidasi masif dan membenahi NU Riau. Sebagai langkah awal usai SK PBNU dikeluarkan pada 12 Desember 2024,"ujar Mahally.


Maka pihaknya menggelar Rakor PWNU Riau dengan jajaran internal pengurus dan NU Kab/Kota se-Riau. Lalu, mengundang para ketua Banom dan Lembaga yang masih aktif.


"Sekarang, kami seleksi puluhan figur untuk mengisi jabatan di 18 lembaga dibawah NU Riau,"ujarnya.


Adapun 18 lembaga tersebut mulai dari Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP MA’ARIF NU), Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM (LAKPESDAM), Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LF-NU), Lembaga Bahtsul Masaail Nahdlatul Ulama (LBM-NU).


Berikutnya Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-NU), Lembaga Ma’ahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU), Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU),  Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).


Selanjutnya Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPP-NU), Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah NU (LAZISNU), Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU (LWP-NU), Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU).


Kemudian Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI), Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum NU (LPBHNU), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LK-NU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBINU).


Mahally menambahkan seluruh jajaran pengurus NU Riau dan para ketua serta sekretaris lembaga di bawah naungan PWNU Riau yang telah di-SK kan akan segera mengikuti kegiatan Capacity Building atau Penguatan Kapasitas agar memiliki kesamaan persepsi atau arah perjuangan Nahdlatul Ulama dibawah kepemimpinan di PBNU.


Lalu siapakah sosok Mahally, tokoh yang satu ini dikenal sebagai yang konsisten dalam pendidikan pondok pesantren dan merupakan berdarah asli NU.


Ia juga memiliki jaringan kuat dengan Kiai - Kiai di Jawa dan memiliki pengalaman yang kuat saat menjadi pengurus NU di luar negeri dan penelitiannya berkaitan dengan Iraq dan Afghanistan.


Ia memiliki Pondok pesantren di Kabupaten Kepulauan Meranti dan sangat aktif di berbagai lembaga di NU terutama di bidang pendidikan dan riset.

(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved