Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pantesan Tergoda Cetak Uang Palsu, Tersangka Ngaku Ada Orderan Miliaran Untuk Pilkada 2024

Pengakuan mengenai adanya orderan uang palsu untuk keperluan Pilkada 2024, masih dalam pendalaman kepolisian.

Editor: Muhammad Ridho
Kolase Tribunnews.com
Pantesan Tergoda Cetak Uang Palsu, Syahruna Ngaku Ada Orderan Miliaran, Untuk Pilkada 2024, Bisa Cetak 50 Triliun Dalam 3 Hari 

Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

"Pesan di China semua," tambahnya. 

Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pecetak uang.

Baca juga: Peran dan Status Annar Sampetoding dalam Kasus Uang Palsu UIN Alauddin, Kaitan dengan Andi Ibrahim

Ia dibantu tersangka lain bernama Ibrahim.

"Ibrahim dia koordinator tempat dan situasi," ujar Syahruna.

Syahruna juga mengaku pabrik uang palsu berada di perpustakaan UIN Makassar.

Tepatnya berada di lantai bawah dekat sudut kamar mandi yang sengaja disekat untuk menaruh mesin pencetak uang palsu.

"Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup," timpalnya.

Syahruna menguraikan, produksi uang palsu dimulai dari jam 11.00 menjelang siang hingga 17.00 sore.

Seminggu sebelum terbongkar, pabrik semakin menggenjot produksinya.

Bahkan, Syahruna harus lembur hingga pagi.

Para pencetak uang palsu ini diperintahkan agar bekerja sesuai jam kantor.

Mereka takut ketahuan karena ada sekuriti yang patroli secara rutin.

Ditambah, saat produksi mesin mengeluarkan suara sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.

Belakangan terungkap, mesin pencetak uang palsu di UIN Makassar berasal dari China.

Mesin dibeli dengan harga Rp 600 juta.

Syahruna menyebut, mesin memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan mesin cetak pada umumnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved