Syahruna, Tersangka Pencetak Uang Palsu di UIN Alauddin Dijanjikan Dibelikan Tanah dan Rumah
Tersangka uang palsu dijanjikan akan dibelikan tanah dan rumah oleh tersangka utama. Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pecetak
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bisnis uang palsu yang dicetak UIN Alauddin Makassar perlahan terbongkar boroknya.
Seorang tersangka uang palsu bernama Syahruna, membongkar tahapan pencetakan uang palsu yang dilakukannya.
Selain itu, ia pun digaji dengan cara diberi satu lembar dari setiap 10 lembar uang yang dicetaknya.
Tak hanya itu, ia pun dijanjikan akan dibelikan rumah dan tanah oleh pelaku.
Diketahui Pria kelahiran Ujung Pandang Baru, Makassar tahun 1973 ini mampu memproduksi hingga Rp 50 triliun uang palsu hanya dalam waktu tiga hari.
Syahruna bergabung dengan bisnis haram ini lantaran dijanjikan bagian.
Setiap 10 lembar uang palsu yang ia cetak, Syahruna bakal diberi satu lembar uang.
Ia juga dijanjikan akan dibelikan tanah dan rumah oleh tersangka utama.
Bagi Tugas
Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pecetak uang.
Ia dibantu tersangka lain bernama Ibrahim.
"Ibrahim dia koordinator tempat dan situasi," ujar Syahruna.
Syahruna juga mengaku pabrik uang palsu berada di perpustakaan UIN Makassar.
Tepatnya berada di lantai bawah dekat sudut kamar mandi yang sengaja disekat untuk menaruh mesin pencetak uang palsu.
"Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup," timpalnya.
Syahruna menguraikan, produksi uang palsu dimulai dari jam 11.00 menjelang siang hingga 17.00 sore.
Seminggu sebelum terbongkar, pabrik semakin menggenjot produksinya.
Bahkan, Syahruna harus lembur hingga pagi.
Para pencetak uang palsu ini diperintahkan agar bekerja sesuai jam kantor.
Mereka takut ketahuan karena ada sekuriti yang patroli secara rutin.
Ditambah, saat produksi mesin mengeluarkan suara sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.
Belakangan terungkap, mesin pencetak uang palsu di UIN Makassar berasal dari China.
Mesin dibeli dengan harga Rp 600 juta.
Syahruna menyebut, mesin memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan mesin cetak pada umumnya.
Tahapan Pembuatan Uang Palsu
Syahruna turut membongkar tahapan produksi uang palsu.
Ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan. Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.
"Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang."
"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna.
Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.
Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.
Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.
"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.
Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.
Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.
"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.
Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.
Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.
Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.
Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.
"Pesan di China semua," tambahnya.
Kunci Jawaban Halaman 69 Matematika Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Bab 3 Soal 1 Sampai Soal 2 |
![]() |
---|
Punya 4 Istri Sekaligus LHKPN Walikota Prabumilih Dicurigai KPK, Ini Bisnis dan Rekam Jejak Arlan |
![]() |
---|
Pria Berusia 42 tahun di Lampung Tengah Akui Menghabisi Siswi SMK, Jasad Korban Ia Buang ke Sungai |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sebut Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut |
![]() |
---|
Akhirnya Ketemu Juga, Eko Purnomo yang Masuk List Orang Hilang Ternyata Bekerja di Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.