Tak Segera Dinikahkan dan Tak Dibelikan Motor, Pria di Kalbar Bunuh Ibu dan Palsukan Kematiannya

Tidak hanya membunuh ibu kandungnya pria berinisial AMN (23) itu juga memalsukan kematian sang ibu.

Editor: Sesri
DOK POLRES KAPUAS HULU
Seorang pria berinisial AMN (23) asal Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap atas dugaan pembunuhan terhadap ibu kandungannya sendiri berinisial SK (47), Jumat (3/1/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pemuda di  Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) tega menghabisi nyawa ibunya.

Tidak hanya membunuh ibu kandungnya pria berinisial AMN (23) itu juga memalsukan kematian sang ibu.

Ia berpura-pura menemukan jenazah korban lalu memberitahu keluarga hingga perangkat desa.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kapuas Hulu IPTU Rinto Sihombing mengatakan, pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu (14/12/2024). 

Saat itu, setelah membunuh korban, tersangka menyembunyikan jenazah ibunya ke rumah kosong yang berada di belakang rumah mereka.

“Kemudian besoknya, pelaku pura-pura menemukan jenazah ibunya, lalu memberitahu keluarga serta pihak pemerintah desa,” kata Rinto, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

 Namun, rencana tersangka tak berjalan mulus.

Baca juga: Remaja di Ketapang Bunuh dan Mutilasi Adiknya yang Berumur 3 Tahun , Mengaku Ingin Membuang Jin

Baca juga: Cerita Suami Disabilitas di Banyumas Bunuh Istri Pakai Kunci Inggris, Cekcok soal Perselingkuhan

 

Pihak keluarga yang mulai curiga dengan gelagat pelaku akhirnya membuat laporan ke Polres Kapuas Hulu.

“Hasil penyelidikan cepat yang kami lakukan, akhirnya fakta-fakta sebenarnya dalam perkara tersebut terungkap,” ungkap Rinto.

Rinto melanjutkan, atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 44 Undang-undang tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Pasal 351 KUHP, dan Pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Motif sementara pelaku karena kesal tidak dibelikan sepeda motor dan tidak segera dinikahkan.

“Kami sudah menahan tersangka untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Rinto.

Padahal, terang Rinto, alasan korban atau ibunya tidak membeli sepeda motor serta menikahkannya karena kondisi ekonomi keluarga dan ketidakstabilan pekerjaan pelaku.

 “Teguran keras dari korban akhirnya memicu emosi pelaku, lalu mengambil kapak dari dapur dan menyerang korban dari belakang,” terang Rinto.

Menurut Rinto, serangan tersebut membuat korban meninggal dunia di tempat kejadian. Barang bukti kapak dan kain kerudung korban telah diamankan.

“Pelaku mengakui perbuatannya. Ia mengaku menyesal, namun proses hukum tetap berjalan,” tegas Rinto.

( Tribunpekanbaru.com / Kompas.com)

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved