TERSESAT 2 Hari di Gunung Talang Sumbar, Khairul Hafizh Ditemukan di Hutan, Ini yang Ia Dilakukan

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah pendaki Gunung Talang, Sumatera Barat, Khairul Hafizh tersesat hari dan akhirnya ditemukan selamat.

Informasi hilangnya Khairul Hafizh telah membuat geger di sekitar Gunung Talang. Tak terkecuali petugas penyelamat dari SAR, BPBD Kabupaten Solok dan Pokdarwis Nagari Air Batumbuk.

Usaha pencarian dilakukan dengan berbagai cara. Keberadaan terakhir Khairul Hafizh ditelusuri.

Baca juga: Seorang Pendaki Tersesat di Gunung Talang Solok Sumbar, Mendaki Saat Tahun Baru

Petugas menyisir setiap area di Gunung Talang. Namun pencarian di hari pertama tak membuahkan hasil.

Hutan rimba yang terhampar adalah kesulitan petugas untuk mengetahui dimana Khairul Hafizh berada.

Hingga pencarian dia hari juga masih sulit. Sampai kemudian sebuah mukjizat Khairul Hafizh akhirnya ditemukan dan ia masih selamat.

Begini Kisahnya

Seperti diketahui seorang pendaki bernama Khairul Hafizh (22) yang dilaporkan tersesat di Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (3/1/2025).

Korban, warga Jorong Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, tersesat saat mendaki sendirian melalui Jalur Seroja pada Rabu (1/1/2025) pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang pada Jumat pukul 11.50 WIB.

Pasca dilakukan pencarian, Khairul berhasil ditemukan oleh tim pencarian yang terdiri dari SAR, BPBD Kabupaten Solok dan Pokdarwis Nagari Air Batumbuk.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi kepada TribunPadang.com mengatakan bahwa Khairul diketahui sudah bermalam di hutan Gunung Talang selama dua malam.

"Khairul bermalam di tengah hutan belantara Gunung Talang selama dua malam," katanya.

Irwan menyampaikan bahwa saat ini Khairul telah bersama dirinya dan anggota BPBD Kabupaten Solok.

"Untuk saat ini Khairul telah tiba di Pusdalops BPBD Kabupaten Solok, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung sekitar pukul 21.40 WIB," pungkas Irwan.

Baca juga: Terungkap , Inilah Penyebab Naomi Tersesat di Gunung Slamet, Ada yang Janggal di Jalur yang Dilalui

Inilah Jalur yang Digunakan Khairul Hafizh 

Enam petugas dari Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Solok Selatan dikerahkan untuk mencari seorang pendaki bernama Khairul Hafizh (22) yang dilaporkan tersesat di Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (3/1/2025).

Korban, warga Jorong Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, tersesat saat mendaki sendirian melalui Jalur Seroja pada Rabu (1/1/2025) pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang pada Jumat pukul 11.50 WIB.

Informasi yang TribunPadang.com dapati bahwa untuk mencapai puncak Gunung Talang terdapat tiga jalur resmi yang bisa dipakai oleh pendaki yaitu Jalur Seroja, Jalur Air Batumbuk dan Jalur Bukik Bulek.

Jalur Seroja dan Air Batumbuk lokasinya berdekatan karena sama-sama terletak di Nagari Air Batumbuk, Kecamatan Gunung Talang dan dekat jalan lintas Padang-Muara Labuh.

Sedangkan Jalur Bukik Bulek berada di Batu Bajanjang, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok.

Saat ini jalur yang paling diminati pendaki adalah jalur Bukik Bulek karena jarak tempuh menuju cadas Gunung Talang terbilang dekat dan trek pendakian relatif landai.

Sedangkan jalur Seroja sendiri merupakan jalur paling jarang dipakai oleh pengunjung yang hendak mendaki Gunung Talang.

Selain dikenal karena treknya yang panjang, jalur pendakian Gunung Talang via Jalur Seroja sepi peminat sehingga akan jarang ditemukan pendaki lain ketika melewati jalur ini.

Ketika TribunPadang.com mendaki pada akhir 2023 lalu melalui Jalur Seroja, jarak tempuh pendakian dari titik awal sampai ke cadas Gunung Talang memakan waktu yang lebih lama.

Jalur Seroja memiliki trek yang cukup panjang dan memasuki kawasan hutan Gunung Talang yang masih rapat akan tumbuhan hutan.

Pendakian Gunung Talang melalui Jalur Seroja bisa menghabiskan waktu hingga 6 jam sampai ke cadas Gunung Talang.

Melewati jalur Seroja, pendaki akan melewati kawasan perkebunan teh, memasuki hutan dengan trek jalan berupa akar-akar kayu hingga terakhir kawasan ilalang pertanda sudah mendekati cadas.

Jalur Seroja juga minim petunjuk pertanda arah pasti mengenai trek yang harus dilewati oleh pendaki seperti jalur Air Batumbuk dan Bukik Bulek yang ditandai dengan urutan Asmaul Husna sampai puncak.

Kemudian, pendakian jalur Seroja tidak rekomendasikan juga oleh masyarakat khususnya untuk pemula yang baru ingin mendaki Gunung Talang.

TribunPadang.com di tahun 2023 mendaki ke Gunung Talang via Jalur Seroja bersama dengan warga lokal yang pernah mendaki Gunung Talang melewati jalur yang satu ini.

Usaha Pencarian tak Kenal Lelah 

Enam petugas dari Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Solok Selatan dikerahkan untuk mencari seorang pendaki bernama Khairul Hafizh (22) yang dilaporkan tersesat di Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (3/1/2025).

Korban, warga Jorong Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, tersesat saat mendaki sendirian melalui Jalur Seroja pada Rabu (1/1/2025) pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang pada Jumat pukul 11.50 WIB.

Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Hendri, mengatakan pihaknya telah kirimkan petugas untuk membantu proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan tersesat di Gunung Talang.

"Pada pukul 12.07 WIB, Tim Rescue Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Solok Selatan telah bergerak dengan enam orang personel," kata Hendri.

Ia menyebutkan, dalam operasi kali ini dilakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Solok dan masyarakat setempat.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang menerima laporan adanya seorang lelaki tersesat pada pukul 11.50 WIB.

Namun, korban dilaporkan hilang pada Rabu (1/1/2025 pada pukul 16.00 WIB.

"Kami mendapatkan laporan adanya orang hilang di Gunung Talang, korbannya satu orang," kata Hendri.

Ia menyebutkan, pada Rabu pukul 16.00 WIB, korban melakukan pendakian Gunung Talang seorang diri lewat Jalur Seroja.

Namun, saat berada di tengah perjalanan, korban tersesat dan tidak tahu arah. Akibatnya, korban membutuhkan bantuan evakuasi

Peristiwa ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semuanya. Pendakian sebaiknya dilakukan secara berkelompok atau jangan pernah lakukan sendiri.

Gunung dengan hutan yang terhampar masih akan menyimpan banyak misteri yang kadang akan menyulitkan. (*)

( Tribunpekanbaru.com )