Manjakan Lidah dengan Sensasi Pedas Sate Madura Cak Kumis, Kuliner Legendaris di Pangkalan Kerinci

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Warga Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan pasti tidak asing lagi dengan sate madura Cak Kumis yang terletak di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau

Warung sate madura ini termasuk kuliner legendaris atau telah lama berdiri sejak belasan tahun yang lalu.

Pemiliknya biasa dipanggil Pak Kumis atau Cak Kumis sesuai dengan nama usahanya.

Selama membuka warung satenya, ia memanjakan para pelanggannya dengan tetap menjaga kualitas rasa dan daging sate miliknya. 

"Kita cuman ada sate ayam dan kambing. Ada yang pesan langsung bakar," kata Suhendri kepada Tribunpekanbaru.com beberapa waktu lalu.

Usaha sate Madura itu dirintisnya bersama dengan keluarganya.

Para pelanggan yang datang membeli dilayani dengan baik.

Permintaan sate jenis daging ayam atau kambing dibakar langsung di depan kedai dan disaksikan pembelinya.

Aroma sate yang dihasilkan asap dari alat pembakaran menggugah selera orang yang mencium baunya. 

Baca juga: Sate Kambing Pak Kliwon, Kuliner Legendaris di Pekanbaru yang Selalu Diburu Para Foodies

Baca juga: Perdana, Ayam Krispi Bighen Kini Hadir di Pekanbaru, Ramaikan Wisata Kuliner di Riau

Setiap pelanggan yang memesan ditanyakan level pedas dari sambal yang disediakan.

Apabila memilih sedang, berarti tingkat kepedasannya cocok untuk orang yang tidak terlalu doyan dengan rasa pedas.

Namun jika memilih pedas, di sinilah sensasi sate dengan bibir bergetar saat memakan daging pada setiap tusukan lidinya. 

"Kuncinya dagingnya harus masak dan sambalnya cocok di lidah. Jadi nyerap ke dalam," tambah Cak Kumis. 

Ia juga menggunakan lontong daun buatan sendiri sejak dulu. Lontong ini bisa sebagai pengganti nasi saat memakan sate. Namun banyak juga pelanggan tidak memakai lontong, hanya memesan daging polos dengan sambalnya saja. 

Harga sate madura Cak Kumis cukup terjangkau. Sate ayam satu porsi dibandrol Rp 17 ribu.